Liputan6.com, Jakarta - Aksi influencer asing pura-pura membersihkan sampah di pantai Bali sekali lagi mengingatkan kita bahwa realita media sosial terkadang bukan kenyataan sebenarnya. Sebuah klip menggambarkan seorang influencer asing "membersihkan" sebuah pantai, sementara temannya merekam jadi viral di media sosial.
Diketahui bahwa klip ini awalnya dibagikan di Instagram Story akun @alyshabandy_, yang menyebut bahwa ia terkejut dengan apa yang dilihatnya dan memutuskan membagikan rekaman tersebut. Dalam video tersebut, wanita yang mengenakan pakaian gym itu terekam menyiapkan kantong sampah untuk membersihkan pantai di Bali.
Setelah syuting selesai, ia "merayakan" aksinya dengan mengacungkan jempol ke kamera dan melakukan sedikit tarian, sebelum meninggalkan kantong sampah. Warganet pun dibuat keheranan oleh aksinya. Salah satunya menyindir, "Ia lupa memasukkan dirinya ke dalam kantong plastik."
Advertisement
Di antara itu, ada juga desainer sepatu dan aktivis sosial, Niluh Djelantik, yang menulis, "Satu lagi motivator wanna be yang gagal," merujuk pada banyaknya orang asing yang dalam beberapa waktu lalu berulah di Bali. Beberapa pengguna lain mempertanyakan akun si influencer asing tersebut.
Beberapa salah menyangka bahwa si pengunggah video adalah orang di dalam rekaman. Lewat sejumlah komentar, si pengunggah video akhirnya berkali-kali menjelaskan bahwa ia bukan orang di dalam klip tersebut. "Saya merekamnya dari rooftop SOL di Pantai Pererenan Bali. Saya bukanlah orang di dalam video," tegasnya.
Aksi Bersih-Bersih di Pantai
Kontras dengan aksi palsu si influencer asing, video pria berkostum Ultraman membersihkan Pantai Kuta Bali dari tumpukan sampah kiriman sempat viral di media sosial. Bukan sekadar gaya-gayaan, pria berkostum bak superhero dari planet Nebula M78 itu membawa pesan menyengat untuk penduduk Bumi.
Berbeda dengan karakter yang sering disaksikan di layar kaca, yaitu melawan monster untuk melindungi Bumi, kali ini pria berkostum Ultraman itu memberi pesan bahwa sampah juga merupakan ancaman bagi planet kita. Video itu diunggah ulang akun Instagram @infodenpasar, 16 Desember 2022, dari akun Instagram @masa_sevenseas.
Ia beberapa kali membagikan unggahan saat sedang membersihkan sampah ke Pantai Kuta, seperti beberapa media yang memberitakan kegiatannya tersebut. Hampir semua unggahannya ditulis dalam bahasa Jepang, hanya sedikit yang menyertakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
"Bersih Bersih Pantai Kuta Pagi ini," tulisnya dalam kalimat awal unggahannya pada 26 Desember 2022. Kalimat yang sama juga ditulisnya dalam unggahan pada 27 Desember 2022 dengan latar Pantai Kuta yang dipenuhi sampah kiriman. Ia juga mengunggah video yang memperlihatkan kotornya Pantai Kuta oleh sampah yang didominasi sampah plastik.
Advertisement
Cerita Pria Berkostum Ultraman
Si pria berkostum Ultraman itu menilai bahwa masalah sampah di Pantai Kuta adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, ia bergandengan tangan dengan relawan lain untuk membersihkan pantai yang terkenal di kalangan peselancar itu.
"Untuk saat ini, saya melihat masa depan saya mencapai titik tujuan saya. Bersyukur saya mendapat pengalaman ini," tulisnya di akun Instagram-nya.
Pria tersebut diketahui bernama Suzuki Hiromasa (37) yang kebetulan berasal dari Jepang, negara tempat munculnya superhero Ultraman. Pria yang akrab disapa Masa ini mengatakan, pembersihan sampah itu dilakukan semata-mata karena keinginannya sendiri.
Hal itu bahkan sudah dilakukannya sejak tujuh tahun lalu. "Saya sudah tujuh tahun bersih bersih di Pantai Kuta. Saya bersih-bersih karena ingin membantu mengatasi masalah sampah di Bali," cerita pada Liputan6.com, 27 Desember 2022.
Masa mengaku sengaja memilih kostum Ultraman agar mudah diingat masyarakat luas, khususnya di Bali, sehingga aksinya diharapkan akan diikuti banyak orang.
Mengurangi Sampah Plastik di Bali
Terkait mengurangi sampah plastik di Pulau Dewata, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali telah menginisiasi program "Ban the Big 5" dari PPLH Bali. Kelima produk plastik yang didorong untuk tidak lagi digunakan, yakni kantong plastik, kemasan saset, sedotan plastik, stirofoam, dan microbeads.
Bersama inisiasi itu, pihaknya mengajak publik membawa tas belanja, botol minum dan makan guna ulang, serta memakai produk kecantikan berbahan alami. "Lulur jadi salah satu yang rawan mengandung microbeads. (Karena itu), sebaiknya pakai (lulur) dari beras atau kopi," sebut Manajer Program PPLH Bali, Ni Made Indra Wahyuni saat ditemui di Denpasar, 24 Juni 2023.
Secara proporsi, Indra menyebut, sampah anorganik, seperti plastik, mencatat total 30 persen limbah di Pulau Dewata. "Walau presentasinya (lebih) kecil (dibanding sampah organik yang 70 persen), tapi itu harus tetap segera dikelola, jangan sampai dibiarkan menggunung," ujar dia.
Sementara, Direktur Pusat PPLH Bali, Catur Yudha Hariani, menegaskan pentingnya edukasi peduli lingkungan sejak dini. "Di Tulamben, setiap minggu ada kerja bakti membersihkan sampah di pantai supaya tidak (terbawa) ke laut," sebutnya di Tulamben, 25 Juni 2023. Ini, katanya, tidak dilakukan sekali saja, namun sudah sejak empat tahun lalu.
"Tapi, sampah tidak pernah habis. Akhirnya kami ajarkan anak-anak kurangi plastik sekali pakai," tuturnya. "Kami sekarang terutama sedang mendampingi kantin sekolah yang banyak menggunakan pangan saset. Bagaimana mereka bisa beralih ke opsi lebih ramah lingkungan, jangan pakai (plastik) sekali pakai."
Advertisement