Liputan6.com, Jakarta - Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan pola konsumsi jamu oleh masyarakat Indonesia. Kebiasaan ini sudah ada sejak zaman dulu atau jaman nenek moyang yang sudah terbiasa memanfaatkan tumbuhan obat-obatan.
Salah satu daerah yang kental atau terkenal akan jamunya adalah Madura dengan jamu selokarang. Di daerah Madura banyak terdapat penjual jamu, bahkan tak hanya jamu untuk manusia, hewan di sana pun juga diminumkan jamu, misalnya sapi untuk karapan.
Baca Juga
Oleh karena itu, tentunya banyak pengetahuan tentang jamu yang dimiliki masyarakat Madura. Jamu selokarang merupakan salah satu jamu yang berasal dari Jawa Timur tepatnya madura.
Advertisement
Selama ini jamu Madura khususnya lebih dikenal untuk pengobatan dan perawatan fungsi reproduksi wanita sudah cukup dikenal. Secara lengkap gambaran tentang jamu selokarang belum banyak diketahui.
Mengutip dari jurnal Kajian Antioksidan, Total Fenol dan Total Flavonoid Jamu Selokarang yang diformulasi dengan Jinten Hitam, Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu, 13 Juli 2023, bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu selokarang ialah jahe, kunyit, temulawak, bawang putih, daun sirih, daun sirsak, ketumbar, pala, temu hitam, cengkeh.
Salah satu bahan yang digunakan yaitu jahe yang mengandung senyawa antioksidan tinggi golongan flavonoid seperti catechin, rutin, epicathecin, kuersetin, naringenin, dan kaempferol. Bahan yang digunakan tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda-beda.
Antioksidan di dalam bahan berfungsi untuk menghambat radikal bebas yang masuk kedalam tubuh manusia. Dari hasil survei lapang jamu selokarang memiliki manfaat seperti menurunkan hipertensi, mengobati sariawan, batuk dan melegakan saluran pernafasan.
Sejarah Keberadaan Jamu Madura
Mengutip dari buku Kearifan Lokal Orang Madura Jamu untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Sabtu, 24 Juni 2023, jamu ramuan Madura tidak hanya dikenal di wilayah lokal Jawa Timur. Jamu Madura pun menyebar ke berbagai kota dan pulau di Indonesia, bahkan hingga mancanegara seperti Brunei, Arab Saudi, Hongkong, Malaysia, Singapura, Korea, dan Jepang.
Jamu dari ramuan orang Madura mempunyai kekhasan tersendiri antara lain rasanya pahit segar, bau harum yang beraroma khas rempah-rempah. Maka jika mendengar "Ramuan Madura" yang dapat dibayangkan orang adalah obat kuat, ramuan yang membuat tahan lama dalam berhubungan suami istri seperti jamu perkasa laki-laki, sari rapet, dan empot-empot.
Bagi masyarakat Madura yang biasa minum jamu lebih banyak dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan tubuh, meskipun ada beberapa jenis jamu juga dikenal untuk mengobati berbagai penyakit. Pengetahuan jamu yang dimiliki oleh orang Madura sangat tepat jika disebut sebagai suatu kearifan lokal.
Advertisement
Masyarakat Madura Gemar Minum Jamu
Melihat kondisi masyarakat Madura yang gemar meminum jamu. Bahkan di Madura, beberapa jenis bahan alami untuk jamu yang tidak terlalu familiar digunakan seperti daun kemanden, daun rosela, majakan, kayu rapet, gambir, jambe pinang, daun secang.
Tetapi sebelum masuk ke wilayah Madura, tentu semua orang sudah tahu bahwa jamu merupakan tradisi dari tanah Jawa. Sebab istilah “jamu” berasal dari bahasa Jawa Kuno “jampi” atau “usodo”yang berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-obatan maupun doa-doa dan ajian-ajian.
Sebutan "jamu” mulai diperkenalkan ke masyarakat oleh para “dukun” atau tabib pengobatan tradisional. Jamu yang awalnya dikenal di lingkungan keraton, sudah mulai keluar dari lingkungan istana meskipun masih digunakan lingkungan terbatas.
Kabupaten Bangkalan menjadi salah satu kabupaten yangpenduduknya juga membuat ramuan jamu Madura. Dari data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bangkalan pada 2013, di antaranya perusahaan jamu Asli Keraton Bangkalan Madura “Payung Emas Siti Fatma” mulai membuatnya sejak tahun 1908.
Pembuat Jamu Madura
Ramuan asli Keraton Bangkalan Madura “Payung Emas Siti Fatma” merupakan ramuan turun temurun dengan menggunakan bahan ramuan alami yang terkandung dibumi pertiwi dengan proses pembuatannya secara tradisional tanpa memakai bahan pengawet. Menurut Titik Suparti yang melanjutkan usaha jamu tersebut, adalah keturunan generasi yang kelima.
Adapun pembuat jamu yang lain yaitu Husen, merupakan keturunan dari kakek atau generasi ketiga. Demikian juga menurut Siti Maryam yang membuat jamu “Asli Madura Ribkah Maryam Jokotole” sebagai keturunan generasi ketiga. Dari informan tersebut, jamu yang terdapat di Bangkalan adalah sejarah dari nenek moyang dan warisan budaya pengobatan tradisional sejak dulu serta dilestarikan secara turun temurun.
Di wilayah Kabupaten Pamekasan sendiri juga dijumpai beberapa perusahaan jamu tradisional Madura. Perusahaan ini tersebar di beberapa wilayah, di antaranya di Kampung Arab, Begandan, Kauman, Pademawu.
Perusahaan jamu tradisional Madura merupakan khas Madura dengan resep turunan dari leluhur dan sangat terkenal mempunyai khasiat yang paten dan terkenal mujarab. Umumnya mereka berasal dari berbagai daerah di Surakarta dan sekitarnya. Para pembuat dan pedagang jamu yang berasal dari daerah itu menjual jamu langsung diminum yang lebih dikenal sebagai jamu Jawa, karena penjualnya berasal dari Tanah Jawa.
Advertisement