5 Fakta Daniel, Suami Tina Toon yang Ternyata Pengusaha

Dikutip dari Merdeka.com, Daniel diketahui adalah seorang pengusaha. Dikutip dari acara yang dipandu Raffi dan Billy Syahputra di 2018, Daniel memiliki mobil dengan harga fantastis.

5. Keturunan Tionghoa

Sama seperti Tina Toon, Daniel juga keturunan Tionghoa. Sebelum menikah, pasangan ini juga menggelar tradisi sebelum menikah masyarakat Tionghoa, yakni prosesi sangjit. Prosesi yang jadi bagian dari langkah menuju pernikahan ini serupa dengan prosesi seserahan dalam adat Jawa, seperti yang dilaksanakan Tina Toon dan Daniel.

Tina Toon melalui sederet unggahan di akun Instagram-nya, baru-baru ini, memperlihatkan prosesi sangjit yang dijalani bersama Daniel. "Sangjit ❤️," tulisnya singkat sebagai keterangan sederet unggahan. Di potret-potret tersebut, Tina dan Daniel kompak mengenakan ansambel serba merah marun yang memberi kesan tampilan elegan.

Merujuk pada keterangan yang dituliskan Tina Toon bajunya merupakan cheongsam dari Bie Hin Tailor dan qipao rilisan Alethea Sposa. Potongan mode itu disempurnakan dengan mengenakan alas kaki berwarna serasi dari Enavant Wedding Shoes dan aksesori pelengkap oleh Peurle.

Makeup Tina yang menambah kesan elegan dalam tampilannya merupakan pulasan makeup artist @smmakeupstylist, sementara rambutnya ditata oleh Opick Mano. Di sisi Tina, calon suaminya tampil necis dengan tang suit berwarna serasi. Senada dengan busana mereka, dekorasi acara pun sarat sentuhan maroon, serta bunga warna-warni nan cantik.

Tina juga membagikan foto kedua orangtuanya yang mengenakan busana serba deep gold yang menambah kesan elegan prosesi tersebut. Ia pun menulis bahwa acara spesialnya dipandu MC Calvin Gunawan.

"Special Thanksss To @calvingunawan_mc yg bantuin bgt dari a-z bwat sangjitan ini 🤣 plusss tringual MC besttt indo english chinese di habekkk semua," ungkap Tina Toon terkait prosesi sangjit di salah satu unggahan Instagram-nya.

Sementara, sangjit merupakan bagian dari prosesi yang dilangsungkan sebagai penghantar menuju gerbang pernikahan di budaya masyarakat Tionghoa. Melansir laman Weddingku.com, prosesi sangjit dilakukan setelah lamaran, antara satu bulan hingga satu minggu sebelum tanggal pernikahan.

Acara ini biasanya diadakan di siang hari, yakni antara pukul 10.00 hingga 13.00, kemudian dilanjutkan dengan makan siang. Di prosesi sangjit, calon mempelai pria datang bersama keluarganya dan memberikan hadiah untuk diserahkan pada pihak mempelai wanita beserta keluarganya.

Secara tradisional, hadiahnya terdiri dari 12 nampan yang setiap jenis barangnya memiliki makna tersendiri. Nampan tersebut umumnya berisi buah, kue, kain untuk dibuat jadi pakaian, dan perhiasan.

Melansir laman cihc.nl, di antara 12 nampan tersebut, ada dua hadiah yang tidak tergantikan. Pertama, yakni uang susu yang dibungkus dalam angpao merah. Uang susu harus diberikan sebagai tanda terima kasih pada ibu dari calon mempelai wanita karena telah melahirkan dan membesarkan putrinya.

Satu hadiah lagi yang tidak bisa digantikan di prosesi sangjit seperti yang dilakukan Tina Toon dan Daniel adalah lilin liong, yakni sepasang lilin merah besar yang diikat dengan pita merah. Lilin yang membawa simbol perlindungan dari pengaruh negatif ini harus dinyalakan di altar saat upacara pernikahan nantinya.

Hadiah dari pihak keluarga calon mempelai pria selalu diterima calon mempelai wanita. Calon mempelai wanita pun tidak tinggal diam. Mereka juga memberi hantaran balik pada calon mempelai pria, yang diambil sebagian dari seserahan mempelai pria, makanan manis, keperluan pria, dan sejumlah uang untuk dibagikan pada pembawa nampan.

Calon mempelai wanita tidak boleh menerima seserahan dari tunangannya secara penuh, sebab menerimanya akan membuat hubungan calon mempelai wanita terputus dari keluarganya. Karena itu, mereka wajib mengembalikan seserahan tersebut pada calon mempelai pria agar keluarga pihak wanita masih bisa turut serta dalam kehidupan calon pengantin.