Liputan6.com, Jakarta - Pengakuan Lulu Tobing yang kini menjalani hidup slow living ramai dibahas warganet. Hal itu bermula dari kicauan oleh akun Twitter @RyuDeka."Lulu Tobing adalah wakil dari kami para penganut indahnya ‘Slow Living’ yang tidak punya ambisi berlebih dalam hidup," kicaunya pada Minggu, 16 Juli 2023.
Dalam video itu ia mengunggah percakapan Lulu Tobing dengan Melaney Ricardo. "Gue gak ada kerjaan ya gue nikmatin kerjaan gue yang sekarang ini. Gue gak jadi sirik sama orang yang dipuja puja. Gue benar benar hidup gue slow banget, gue gak kompetitif , gue gak ambisius, gue slow, slow banget," ucap Lulu Tobing.
Lulu Tobing mengungkapkan bahwa dirinya pun tidak pernah punya ambisi yang ingin dicapai dalam hidup. Berbeda dengan kebanyakan orang lain, Lulu Tobing turut mengakui dirinya tidak punya goals. "No, never (punya ambisi) in my life," ujar Lulu Tobing.
Advertisement
Tak sedikit warganet yang menyampaikan bahwasanya tidak bisa menjalani gaya hidup slow living atau living show seperti aktris berusia 45 tahun itu. Sebagian merasa jikalau living slow hanya bisa dijalani ketika sudah punya banyak uang atau biaya dan tidak punya tanggungan. "Slow living kayak gini cuma cocok buat orang yang sudah financially stable kayaknya," ujar seorang warganet.
"Slow living hanya untuk yang gak punya tanggungan atau ditanggung orang lain. Kalau gak ada tanggungan, besok makan cuma nasi pera plus garam pun gak pusing," komentar warganet lain dengan emoticon tersenyum.
Selain itu, sebagian warganet lainnya merasa ada banyak yang menyalahartikan tentang gaya hidup slow living ala Lulu Tobing. "Kok pada salahartikan slow living ya. Menurut gw bukan tidak punya ssssssssssssssssstarget hidup dan effortless, lebih ke kalau enggak perlu ya enggak usah beli, enggak usah ikut omongan orang, enggak peduli sama keberhasilan orang, jadi tenang aja," terang seorang warganet.
Tidak Memaksa Ikut Jalani Slow Living
Sejumlah warganet ada yang menepis anggapan kalua slow living seperti yang dijalani Lulu Tobing hanya bisa dijalani oleh mereka yang hidupnya sudah mapan terutama secara finansial.
"Menurut gue ada dua konteks "slow living": Yg financially stable. Semua kebutuhan tercukupi sehingga tinggal jalani hidup tanpa beban dan ambisi. Yg jalanin hidup semampunya. Gak mikir jauh2, gak FOMO, gak ikut2 keributan. Cukup bisa memenuhi kebutuhan pokok. Dua2nya selow ,” ujar seorang warganet.
Ada pula yang merasa heran dengan komentar beberapa warganet yang merasa seperti dipaksa menjalani slow living oleh Lulu Tobing.
"Aneh memang netijen, si Lulu Tobing nggak ngajak buat ngikutin gaya dia menjalani hidup. Cuma sekadar bercerita pengalaman, tapi pada panas ngomentarin," komentar warganet yang lain. Pemilik akun yang pertama kali membagikan video Lulu Tobing tersebut juga ikut berkomentar.
"Ada orang udah baik-baik berbagi pengalaman hidupnya, tetap aja pengen kita serang. “Ya dia mah enak. Gak mikirin beli ini-itu, gak harus mikirin biaya bla bla blaa…..” Kita lupa. Kalau hidup kita lagi gak bahagia, bukan berarti orang lain harus gak bahagia juga, lho," tulisnya.
Advertisement
Konsep Slow Living
Sebelum Anda memberi penilaian sendiri, mungkin ada baiknya untuk lebih dulu mengenali apa itu sebenarnya slow living. Melansir kanal Bisnis Liputan6.com dan laman Slowlivingldn, slow living bertujuan untuk membuat hidup Anda lebih sehat.
Gaya hidup ini berkebalikan dengan rutinitas urban yang serba buru-buru dan di bawah tenggat waktu. Slow living membiarkan Anda menjalani hidup yang santai dan berkualitas. Gaya hidup ini juga mengajarkan Anda untuk menikmati setiap detik, untuk menghargai proses dan bukan mengejar hasil dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Dengan begitu Anda pun bisa lebih sehat dan bebas stres. Konsep slow living yang menitikberatkan pada kualitas hidup memiliki banyak manfaat untuk Anda. Dengan menerapkan gaya hidup ini, Anda bisa lebih menikmati hidup. Walau terkesan tidak signifikan, hidup yang berkualitas itu akan membuat Anda lebih bahagia dan sehat.
Anda bisa memfokuskan perhatian pada proses. Selain itu, Anda juga bisa bebas dari stres dan depresi karena tidak berkejaran dengan waktu. Bila Anda merasa tidak siap dengan perubahan yang drastis, Anda bisa menerapkan prinsip hidup slow living dalam kehidupan sehari-hari.
Hapus Aktivitas yang Tidak Perlu
Anda bisa memfokuskan perhatian pada proses. Selain itu, Anda juga bisa bebas dari stres dan depresi karena tidak berkejaran dengan waktu.Bila Anda merasa tidak siap dengan perubahan yang drastis, Anda bisa menerapkan prinsip hidup slow living dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya, sebelum melakukan sesuatu, tanyakanlah pada diri Anda, apakah Anda memang perlu melakukannya? Apakah Anda benar-benar perlu ke salon setiap minggu, atau merokok, ataupun menghabiskan waktu berjam-jam di coffee shop?
Dengan bertanya, Anda bisa mengetahui urgensi dari setiap aktivitas harian yang Ada lakukan. Mulailah memilah dan menghapus aktivitas yang tidak perlu. Selain itu, hindari multitasking.
Cobalah untuk melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu. Biasakan diri Anda untuk menyetir kendaraan tanpa bermain ponsel ataupun mendengarkan berita di radio. Atau nikmatilah pemandangan di luar jendela saat hujan tanpa harus melakukan kegiatan yang lain.
Dengan begitu, Anda mulai bisa menikmati hidup dan memerhatikan setiap detail yang terlewat dalam hidup Anda. Kita juga bisa menerapkan slow living dengan mengurangi waktu internetan. Alokasikan waktu setiap hari tanpa internet, sehingga Anda tidak selalu terekspos. Saat istrahat matikanlah jaringan ponsel Anda. Rasakan perbedaannya.
Advertisement