Sukses

Heboh Tulisan Depok di Dinding Gua Hira, Kemenag dan Wali Kota Depok Buka Suara

Gua Hira memiliki arti penting dalam sejarah Islam. Sayangnya, gua tersebut menjadi sasaran vandalisme dengan adanya tulisan 'Depok' pada dinding gua.

Liputan6.com, Jakarta - Gua Hira merupakan salah satu destinasi yang sering dikunjungi oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah haji atau umrah. Meski bukan bagian dari seremonial resmi haji, tak sedikit jamaah yang memutuskan untuk menapaki Gunung Nur guna mengunjungi gua ini. Gua ini memiliki arti penting dalam sejarah Islam.

Sayangnya, gua tersebut menjadi sasaran vandalisme dengan adanya tulisan 'Depok' pada dinding gua. Tindakan tersebut mendapatkan reaksi negatif dari banyak orang yang menilai perbuatan itu sebagai tindakan yang tidak pantas dan telah menodai reputasi kota Depok, Indonesia.

Dilansir dari Merdeka.com pada Sabtu, 22 Juli 2023, sebuah aksi vandalisme yang terjadi di Gua Hira, Arab Saudi, diklaim dilakukan oleh warga Depok, Jawa Barat, telah menjadi viral di media sosial. Kejadian ini dapat dilihat dari tulisan 'Depok' yang ada di salah satu batu di Jabal Nur.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok telah merespon mengenai peristiwa ini. Hasan Basri, Kepala Sub Bagian Kantor Kemenag Kota Depok, menyatakan penyesalannya terkait peristiwa tersebut.

"Jangan kita kotori kelestarian dan kebersihannya (Gua Hira), ini sayang kami sayangkan," kata Hasan Basri pada Sabtu, 22 Juli 2023.

Dia mengatakan bahwa ia belum bisa memastikan apakah tindakan vandalisme itu benar-benar dilakukan oleh warga Depok atau tidak, mengingat terdapat daerah dengan nama yang sama, Depok, di provinsi lain selain Jawa Barat.

"Saya juga tidak tahu ya, mudah-mudahan sih bukan dari Depok Jawa Barat," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

SDM Yang Terbatas

Dia pun meminta agar seluruh jemaah bisa menjaga kebersihan di Tanah Suci. Dia meminta agar kesucian yang ada pada diri jamaah haji dijaga dengan baik.

"Jangan mengotori tempat-tempat bersejarah dengan tulisan-tulisan yang kurang bermanfaat. Saya imbau jaga kebersihan dan kelestarian, apalagi itu tempat bersejarah di mana Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu pertama dari Allah SWT," ungkapnya.

Hasan mengakui bahwa ia tidak dapat mengawasi langsung kepada setiap jemaah yang bepergian ke Tanah Suci, mengingat keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Kemenag.

"Mereka kan berziarah ke sana, mungkin pada saat berziarah itu, mungkin petugas tidak mengawasi sampai sejauh itu," ujar Hasan Basri.

Hasan menduga jemaah haji yang beraksi vandalisme di Gua Hira awalnya membawa spidol atau pulpen untuk menamai koper dan tas agar tidak tertukar.

"Khawatir tas atau koper tertukar, jadi ada penulisan identitas, khawatir hilang mereka membeli itu. Atau mungkin punya inisiatif itu, ketika datang ke tempat itu atau Gua Hira nama atau daerahnya terkenal, padahal hal tersebut tidak baik," pungkasnya.

Tindakan vandalisme di Gua Hira terbongkar melalui saluran YouTube Jeda Nulis. Dalam sebuah video bertajuk 'Why Depok di Gua Hira', tampak coretan yang memuat sejumlah nama yang tampaknya berasal dari Indonesia dan kata 'Depok' tampak jelas di tengah-tengah coretan tersebut.

3 dari 4 halaman

Respon Wali Kota Depok

Aksi vandalisme ini telah menarik perhatian pengguna media sosial. Akun @depok24jam adalah salah satu yang mengunggah tentang hal ini pada Jumat, 21 Juli 2023. Unggahan tersebut mendapatkan banyak respons dari pengguna internet. Sebagian besar dari mereka mengomentari bahwa Depok selalu menjadi pusat perhatian.

"Kalo ini Depok Jabar si, gak heran lagi Depok dapet julukan kota kreatif. Warganya yg model beginian tingkahnya udah di luar alam bawah sadar sih," tulis warganet.

Komentar lainnya juga banyak yang menyesali tindak vandalisme tersebut. "Dasar norax. Bener2 gapunya etika," kecam warganet lainnya.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan tindakan vandalisme tersebut sangat tidak layak. Terlebih vandalisme itu dilakukan di tempat suci dan mengaatasnamakan satu kota, yaitu Depok.

"Seharusnya enggak layak lah ya, enggak layak untuk membuat hal seperti itu apalagi mengatasnamakan satu kota," kata Idris kepada wartawan.

Dia menegaskan, vandalisme yang terjadi di Gua Hira itu yang diduga dilakukan warga Depok sangat tidak etis. Bahkan itu sama saja dianggap membuka aib orang Depok.

"Ini kan dia membuka aibnya orang Depok yang mungkin yang tidak setuju seluruh warga Depok ketika dia mengatasnamakan nama Depok," pungkas Wali Kota Depok Mohammad Idris.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Vandalisme

Sedangkan itu, melansir kanal Hot Liputan6.com pada 2 Desember 2022, cara-cara mengatasi vandalisme adalah sebagai berikut:

Peran Keluarga

Keluarga harus membangun komunikasi yang baik untuk mengatasi vandalisme. Pengekangan terhadap remaja bukan cara efektif untuk mengatasi kenakalan yang terjadi. Bukan berarti membebaskan, hanya saja perlu ada kontrol keluarga, komitmen bersama, dan komunikasi yang baik antar-keduanya. 

Peran keluarga bisa menjadi cara pertama yang dapat dilakukan. Orangtua dan keluarga hendaknya mulai menjadi tempat yang nyaman bagi remaja atas segala kegamangan yang mereka alami. Komunikasi antara anak dan orang tua harus terbangun dengan baik agar remaja tidak mencari pelarian lain.

Berkegiatan yang Positif

Cara mengatasi vandalisme berikutnya, yaitu dengan berkegiatan yang positif. Anda bisa beraktivitas ekstrakurikuler seperti olahraga, musik, menari, fotografi, dan sebagainya. Kegiatan positif ini dapat menjadi kesibukan remaja pada waktu luang sehingga terhindar dari perbuatan yang sia-sia.

Memberikan Sanksi

Sanksi yang tegas dari masyarakat dan pemerintah terhadap pelaku vandalisme perlu ditegakkan agar menimbulkan efek jera. Perlu ada dukungan dari pihak lain, terlebih jika perbuatan yang dilakukan sampai merugikan kepentingan umum. Mengingat dampaknya yang cukup serius, penting untuk berusaha mengatasi dan mencegahnya.

Konseling

Konseling dapat dilakukan bersama seorang psikolog atau guru BK di sekolah.  Sebagai pihak yang lebih netral, konselor profesional dapat membantu menemukan solusi yang lebih baik untuk mencapai tujuan bersama, demi memperbaiki perilaku dan pola pikir remaja, ataupun yang harus diperbaiki dari sisi orangtua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.