Sukses

8 Perubahan Gaya Hidup yang Dapat Membantu Umur Lebih Panjang

Setiap orang pasti menginginkan umur panjang dan sehat. Namun untuk mencapai umur yang panjang, sebaiknya menggabungkan gaya hidup sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian orang pasti menginginkan umur panjang dan sehat. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berbagai upaya dilakukan.

Beberapa mungkin melakukan olahraga secara berlebihan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Ada juga yang membatasi konsumsi kalori dan menghindari makanan tertentu.

Namun, untuk mencapai umur yang panjang sebaiknya menggabungkan gaya hidup sehat yang mencakup berbagai aspek, bukan hanya olahraga berlebihan atau diet yang ketat. Dilansir dari CNN Health pada Senin, 24 Juli 2023, menurut sebuah studi baru yang belum diterbitkan, seseorang hanya cukup menerapkan delapan gaya hidup untuk memperpanjang umur.

"Ada perpanjangan usia sampai 20 tahun jika Anda bisa melakukan perubahan (gaya hidup) ini, apakah dilakukan secara perlahan atau sekaligus," ujar Xuan-Mai Nguyen, penulis utama studi dan spesialis ilmu kesehatan dari Program Sejuta Veteran di VA Boston Healthcare System.

"Meski Anda memiliki penyakit kronis, perubahan masih akan berdampak," tambahnya.

Nguyen menyebutkan perubahan kebiasaan gaya hidup yang dimaksud adalah berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, mengurangi stres, tidur yang cukup, dan menjalin hubungan sosial yang positif. Sebaliknya, hindari merokok, jangan minum alkohol secara berlebihan, dan jangan tergantung pada opioid sebagai obat penghilang nyei.

"Semakin awal semakin baik, bahkan jika Anda baru memulai perubahan kecil di usia 40, 50, atau 60 tahun, itu tetap memberikan manfaat," ungkap Nguyen. "Ini bukan hal yang tidak mungkin, ini sesuatu yang dapat dicapai oleh siapapun."

2 dari 4 halaman

Perubahan Kecil Memberi Pengaruh

Penelitian ini diperkenalkan pada Senin, 24 Juli 2023 di acara tahunan Nutrition 2023 oleh American Society for Nutrition, di mana acara tersebut memantau gaya hidup sekitar 720.000 veteran militer berusia antara 40 hingga 99 tahun. Semua subjek merupakan bagian dari Program Sejuta Veteran, yaitu studi jangka panjang yang bertujuan untuk meneliti kesehatan dan kesejahteraan veteran Amerika Serikat.

Menurut Nguyen, jika seorang pria berusia 40 tahun memasukkan satu perilaku sehat ke dalam hidupnya, ini dapat menambah 4,5 tahun ke dalam usianya. Menambahkan satu perilaku sehat lainnya dapat menghasilkan tambahan tujuh tahun, sedangkan penerapan tiga kebiasaan dapat memperpanjang usia seorang pria hingga 8,6 tahun.

Manfaat tersebut bertambah seiring dengan penambahan perubahan gaya hidup, yang bisa mencapai peningkatan hampir seperempat abad dalam usia hidup. Sementara itu, wanita juga mendapatkan peningkatan signifikan dalam rentang hidup mereka, meski angkanya berbeda dibandingkan pria.

Menerapkan satu perilaku sehat saja dapat menambah 3,5 tahun dalam usia seorang wanita, sementara dua perilaku dapat menambah delapan tahun, tiga perilaku menambah 12,6 tahun. Adapun penerapan semua perilaku sehat dapat memperpanjang hidup seorang wanita hingga 22,6 tahun, menurut Nguyen.

"Mengadopsi semua delapan kebiasaan sehat menciptakan efek sinergistik, seperti dorongan tambahan untuk memperpanjang hidup, namun setiap perubahan kecil juga berkontribusi," ujar Nguyen.

 

3 dari 4 halaman

Beberapa Perubahan Gaya Hidup

Setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan usia, indeks massa tubuh, jenis kelamin, ras dan etnis, status pernikahan, tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga, penelitian ini menemukan penurunan sebesar 87 persen dalam semua penyebab kematian bagi mereka yang menerapkan semua delapan faktor gaya hidup dibandingkan dengan mereka yang tidak menerapkannya.

"Keunggulan penting dari analisis ini adalah keragaman besar dalam populasi berdasarkan ras, etnis, dan status ekonomi sosial," kata peneliti senior dan ahli nutrisi terkenal Dr. Walter Willett, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health dan profesor kedokteran di Harvard Medical School.

Penelitian tersebut berhasil mengidentifikasi dan mengklasifikasikan delapan perilaku gaya hidup untuk menentukan yang mana yang memberikan peningkatan paling signifikan dalam umur hidup.

1. Berolahraga

Olahraga diakui oleh banyak ahli sebagai salah satu tindakan paling vital yang dapat dilakukan seseorang untuk memperbaiki kesehatan mereka. Menurut Nguyen, penambahan satu perilaku sehat ini menghasilkan penurunan risiko kematian sebanyak 46% dari semua penyebab dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga.

2. Tidak kecanduan opioid

Kecanduan obat pereda nyeri dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 38 persen, menurut penelitian tersebut. Ini adalah isu penting saat ini, dengan krisis opioid di Amerika yang dianggap sebagai darurat kesehatan masyarakat nasional, menurut laporan dari sebuah agensi di Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia.

 

4 dari 4 halaman

3. Tidak Pernah Merokok

Mengurangi risiko kematian sebesar 29 persen, menurut temuan penelitian. Jika seseorang adalah bekas perokok, itu tidak terhitung.

4. Pengelolaan stres, yang dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 22 persen. Saat ini, stres sangat meluas di Amerika Serikat, dengan dampak negatif terhadap kesehatan, menurut para ahli. Namun, ada metode untuk mengubah perspektif Anda dan merubah stres yang merugikan menjadi stres yang bermanfaat.

5. Mengonsumsi Sayuran dapat meningkatkan peluang hidup lebih lama kita hingga 21 persen. Namun, menurut Nguyen, ini tidak berarti Anda harus menjadi vegetarian atau vegan.

6. Menghindari alkohol, merupakan perilaku sehat lainnya yang dapat mengurangi risiko kematian hingga 19 persen, ungkap Nguyen. Pesta alkohol sedang meningkat di Amerika, dan bukan hanya di kalangan mahasiswa.

7. Tidur nyenyak, yang didefinisikan sebagai tidur tujuh hingga sembilan jam per malam tanpa insomnia. Gaya hidup ini dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 18 persen, kata Nguyen.

8. Mempunyai hubungan sosial yang positif dapat meningkatkan umur panjang sebesar 5 persen, menurut penemuan studi tersebut. Namun, kesepian dan isolasi, terutama di antara orang dewasa yang lebih tua, semakin menjadi perhatian, kata para ahli.