Sukses

Mengenal Harimau Benggala, Hewan Peliharaan Alshad Ahmad yang Mati dan Bikin Warganet Meradang

Harimau benggala yang merupakan jenis hewan peliharaan Alshad Ahmad termasuk spesies kucing terbesar kedua di dunia setelah Harimau Siberia.

Liputan6.com, Jakarta - Alshad Ahmad yang punya berbagai jenis hewan peliharaan di tempat tinggalnya saat ini tengah berduka. Anak harimau hasil breeding-nya (pengembangbiakan) telah mati satu ekor. 

Anak harimau bernama Cenora itu tak mampu bertahan hidup setelah beberapa hari menjalani perawatan. Kematian anak harimau peliharaannya itu menjadi perbincangan warganet. Pro dan kontra semakin ramai setelah Alshad menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang penyanyi rap, Tuan Tigabelas, di kolom komentar di akun Instagramnya pada Senin, 24 Juli 2023. 

Alshad Ahmad pun tanpa basa-basi langsung menjawab bahwa sudah ada 7 ekor harimau yang mati selama ia melakukan breeding. Hal itu menimbulkan pro kontra di kalangan warganet. Banyak yang menilai kalau Alshad terlalu sering menggunakan harimau peliharaannya untuk keperluan konten di media sosial.

Alshad sempat menjelaskan hasil diskusi dengan beberapa dokter hewan terkait kematian Cenora di Instagram Story. Ia menyatakan bahwa saat ini, ada beberapa kemungkinan penyebab kematian Cenora, namun yang jelas bukan disebabkan virus maupun bakteri.

Alshad menyebutkan bahwa harimau yang diperliharanya adalah jenis benggala. Melansir laman resmi Ragunan Zoo dan berbagai sumber lainnya, harimau benggala (bahasa Latin: Panthera tigris tigris, sebelumnya Panthera tigris bengalensis) adalah subspesies harimau di India, Bangladesh, Nepal, dan Bhutan.

Menurut World Wide Fund for Nature pada 2022, terdapat sekitar 2.100 harimau benggala di alam bebas, dengan 1.411 di antaranya berada di India, 200 di Bangladesh, 150 di Nepal, dan 100 di Bhutan. Harimau benggala merupakan spesies kucing terbesar kedua di dunia setelah Harimau Siberia.

Ciri khas yang dimiliki yaitu bulu yang berwarna oranye terang dengan motif garis-garis hitam atau cokelat tua. Habitat mereka tersebar di hutan lebat dan rawa-rawa India, Bangladesh, Bhutan dan Nepal.

 

2 dari 4 halaman

Harimau Benggala Menyukai Air dan Perenang Andal

Harimau Benggala, yang memiliki kombinasi sempurna antara stamina, ketangkasan, dan kekuatan luar biasa. Rupanya yang menarik, pesona, dan kekuatannya, harimau Benggala kerap menjadi representasi simbolis dari kekayaan warisan dan budaya India.

Selain itu, mereka memiliki gigi taring terbesar dari semua keluarga kucing. Panjang taringnya bisa mencapai 10 cm. Cakar yang kuat juga memungkinkan mereka memanjat pohon untuk mencari mangsa.

Tidak seperti kucing peliharaan yang membenci air, Harimau Benggala sangat menyukai air dan merupakan perenang andal. Mereka akan berendam ketika cuaca panas, terkadang hal ini juga akan menguntungkan mereka saat mengejar mangsa di air.

Di alam liar, harimau termasuk mamalia yang cenderung suka menyendiri. Mereka biasanya berjalan-jalan sendiri di wilayah teritorialnya. Namun, induk harimau selalu menghabiskan waktu dengan anaknya.

Satwa ini juga merupakan predator nokturnal yang suka berburu mangsa di malam hari. Penglihatan mereka di malam hari enam kali lebih tajam dibandingkan manusia. Satwa kucing besar ini masuk ke dalam status terancam punah.

3 dari 4 halaman

Masa Hidup Harimau Benggala

Diperkirakan jumlah satwa ini di alam liar kurang dari 3000 populasi dan terus mengalami penurunan. Banyak faktor yang membuat satwa ini hampir mengalami kepunahan, antara lain perdagangan satwa illegal, perburuan, kerusakan habitat dan perubahan iklim.

Harimau benggala juga dilestarikan di Indonesia, seperti di Bali Safari Park dan Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Salah satu harimau benggala di TMR Jakarta bernama Juve sempat viral pada akhir 2022 lalu karena beredar video yang memperlihatkan dirinya dalam kondisi kurus. Namun pengelola Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan menegaskan, rutin memberikan perawatan kepada Juve.

"Jadi Juve' memang sempat menderita penyakit infeksi saluran kencing, tetapi kondisinya sudah membaik setelah diberikan pengobatan dan perawatan oleh tim dokter hewan Ragunan," terang Staf Pelayanan dan Hubungan Masyarakat (Humas) Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang dikutip dari Antara, 19 Desember 2022.

Harimau bernama Latin "panthera tigris" berjenis kelamin laki-laki ini saat itu berusia 16 tahun. Masa hidup harimau Benggala yang berada di alam adalah 15 tahun. Sedangkan masa hidup harimau Benggala yang dirawat di penangkaran atau lembaga konservasi bisa mencapai 20 tahun.

 

4 dari 4 halaman

Meningkatkan Kualitas Perawatan Satwa

Bisa dikatakan saat ini 'Juve' sudah tergolong berusia tua untuk ukuran seekor harimau Benggala," katanya. Meski begitu, tim dokter hewan Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan menyatakan, "Juve" memiliki berat badan ideal sesuai dengan penilaian menggunakan "Body Condition Scoring" (BCS) untuk harimau Benggala.

Wahyudi menyebutkan, "Juve" memiliki skor tiga dari lima yang dilihat dari kondisi "coste" atau tulang dada yang tidak terlihat menonjol sehingga terbilang ideal, meski masih dalam tahap penyembuhan setelah mengalami sakit.

Selain itu, "Juve" memiliki kelainan bawaan dari lahir pada tulang kaki belakangnya sehingga ketika berjalan tidak terlihat seperti harimau Benggala pada umumnya. Pengelola Taman Margasatwa Ragunan selaku lembaga konservasi selalu berusaha semaksimal mungkin memenuhi kewajiban terkait pengelolaan dengan mengutamakan dan memperhatikan kesejahteraan satwa.

"Kami juga memohon maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan akan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas perawatan satwa yang ada di Taman Margasatwa Ragunan," katanya.

 

Video Terkini