Sukses

Tuntutan Peretasan Telepon Ditolak, Kasus Pengadilan Baru Pangeran Harry Bakal Disidangkan

Pangeran Harry dan pengacaranya disebut ingin mengubah kasus untuk mengungkap "hubungan rahasia" antara Kerajaan Inggris dan grup surat kabar, tapi tuntutannya ditolak pengadilan.

Liputan6.com, Jakarta - Duke of Sussex menerima pembaruan terkini dari kasus pengadilan melawan News Group Newspapers. Sayangnya, itu bukan berita yang diharapkan Pangeran Harry.

Melansir Hello, Sabtu (29/7/2023), pada Kamis, 27 Juli 2023, Justice Fancourt, hakim di Pengadilan Tinggi Inggris, mengungkap bahwa suami Meghan Markle ini tidak dapat mengajukan tuntutan terhadap grup surat kabar sehubungan dugaan kasus peretasan telepon.

Namun, sisa tuntutannya mengenai pengumpulan "informasi yang melanggar hukum" dapat dilanjutkan. Harry dan pengacaranya ingin mengubah kasus mereka untuk mengungkap "hubungan rahasia" antara Kerajaan Inggris dan grup surat kabar, tapi tuntutannya ditolak pengadilan.

Fancourt berkata, "Saya tidak dapat menyimpulkan bahwa ada dasar bukti yang cukup masuk akal untuk kasus baru berdasarkan perjanjian rahasia guna membenarkan pemberian izin untuk mengubah pada tahap akhir proses."

Harry menuduh bahwa jurnalis dan penyelidik swasta yang bekerja untuk The Sun dan News of the World, yang sekarang sudah tidak ada, menggunakan metode yang melanggar hukum untuk mendapatkan informasi tentangnya.

Berbicara pada Tom Bradby dari ITV untuk mempromosikan memoarnya, Spare, Harry mengungkap tekadnya untuk meminta pertanggungjawaban pers. "Mereka ingin meminta pertanggungjawaban kami dan orang kaya dan (orang) berkuasa, dan mereka ingin mengawasi masyarakat, lalu siapa yang mengawasi mereka?" sebut ipar Kate Middleton ini.

Untuk kasus melawan Koran Mirror Group, Harry telah menghadiri pengadilan secara langsung. Dalam kesaksiannya, ia merinci pengalaman sepanjang masa kecil dan seterusnya. Banyak fokus berada di sekitar hubungannya dengan mantan pacarnya, Chelsy Davy, dan kandasnya ikatan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kesaksian Lain

Harry juga bersaksi bahwa spekulasi tentang teman sekolah yang menjual cerita tentang dirinya pada tabloid, yang juga termuat dalam memoarnya, didasarkan pada asumsi yang tidak kuat kebenarannya. Pada 6 Juni 2023, Duke mengaku, ia tidak lagi percaya pada tulisannya sendiri dalam buku biografinya, Spare, yang dirilis pada Januari 2023. 

Melansir New York Post, 7 Juni 2023, Harry mengatakan di Pengadilan Tinggi London bahwa ia awalnya meyakini cerita tentang teman sekelasnya di Eton College yang mencukur rambutnya sebagai lelucon lebih dari 20 tahun lalu bisa sampai ke tabloid karena ada seorang yang membocorkan.

"Sebagai seorang anak di sekolah, saya tidak pernah bisa membayangkan bagaimana mereka (pers) mendapatkan cerita itu. Jadi, saya mengasumsikan sendiri (bahwa seorang teman yang membocorkannya)," jelas Harry tentang peristiwa dalam buku kontroversialnya itu. "Beberapa tahun kemudian, tampaknya itu bukanlah kejadian yang sebenarnya."

"Sayangnya, banyak dari teman-teman saya yang jadi paranoid seiring waktu, dan tidak lagi jadi teman saya," katanya. "Semakin sering ini terjadi, semakin sedikit saya bercerita pada orang lain. Saya jadi paranoid tentang orang-orang di sekitar saya."

3 dari 4 halaman

Permintaan Maaf pada Pangeran Harry

Sebelumnya, grup penerbit yang menaungi tabloid Inggris, The Daily Mirror, meminta maaf pada Pangeran Harry di hari pertama sidang kasus dugaan penyadapan telepon. Mirror Group Newspaper (MGN) meminta maaf atas pengumpulan informasi yang melanggar hukum dan mengatakan tidak akan mengulanginya.

Pengacara Harry mengatakan di pengadilan bahwa ia menjadi sasaran "metode paling mengganggu untuk mendapatkan informasi pribadi." Dalam dokumen pengadilan yang dirilis di awal persidangan, MGN mengakui "bukti adanya instruksi pihak ketiga untuk terlibat dalam UIG (pengumpulan informasi yang melanggar hukum) jenis lain."

Penerbit menambahkan, "MGN tanpa syarat meminta maaf atas semua kasus UIG semacam itu."

Dikutip dari news.com.au, 11/ Mei 2023, MGN mengakui menggunakan jasa detektif swasta untuk secara tidak sah mengumpulkan informasi tentang sang pangeran yang mengunjungi klub malam Chinawhite pada 2004. Pengacara Harry menuduh para eksekutif di perusahaan mengetahui tentang penyadapan telepon yang meluas, tapi gagal bertindak.

Namun, MGN menyangkal terlibat dalam peretasan telepon. Pihaknya juga menyangkal keterlibatan apa pun dalam kasus salah satu penggugat, Michael Turner.

4 dari 4 halaman

Terima Kompensasi

Mewakili penerbit, Andrew Green KC, mengatakan permintaan maaf itu tidak dibuat dengan tujuan taktis untuk mengurangi kerugian, tapi karena perilaku seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi. Persidangan terhadap MGN adalah yang terakhir dari beberapa kasus yang diajukan terhadap tabloid oleh Duke dan Duchess of Sussex selama beberapa tahun terakhir.

Harry juga terlibat dalam tindakan terkait dugaan peretasan telepon terhadap dua perusahaan lain, yakni penerbit The Daily Mail, dan penerbit The Sun. Kedua perusahaan menyangkal melakukan kesalahan tersebut.

Dilansir dari CNN, Mirror Group Newspapers yang kini dimiliki Reach menyatakan "tanpa syarat meminta maaf dan menerima bahwa (Harry) berhak atas kompensiasi yang sesuai" untuk kasus pengumpulan informasi yang melanggar hukum hampir 20 tahun lalu.

Insiden itu melibatkan seorang detektif swasta yang dibayar 75 pound sterling pada 2004 oleh Sunday People, tabloid yang dimiliki grup itu, untuk mengumpulkan informasi tentang Harry saat berada di klub malam di London.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini