Sukses

Deretan Destinasi Wisata Saksi Bisu Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI

Perayaan HUT RI menjadi momen yang tepat untuk menghargai sejarah proklamasi kemerdekaan RI dengan mengunjungi sejumlah destinasi.

Liputan6.com, Jakarta - Agustus merupakan bulan penting dalam sejarah Indonesia. Tepat pada 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan dari Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Sejarah proklamasi kemerdekaan ini bukan hanya tertulis dalam buku-buku sejarah, tetapi juga diabadikan dalam berbagai situs dan bangunan bersejarah yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Berikut beberapa destinasi yang bisa dikunjungi untuk mengapresiasi perjuangan para pahlawan mewujudkan kemerdekaan RI yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu, 2 Agustus 2023.

1. Rumah Djauw Kie Siong (Rengasdengklok)

Mengutip kanal Hot Liputan6.com, Peristiwa Rengasdengklok adalah kejadian yang sangat lekat dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang menjadi tempat golongan muda menyandera Sukarno dan Mohammad Hatta sebelum proklamasi kemerdekaan.

Penculikan dimaksudkan untuk mendesak mereka agar segera mengumumkan kemerdekaan tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai organisasi buatan Jepang. Pada pukul 03.00 dini hari, Sukarno dan Hatta dijemput paksa oleh sekelompok pemuda dan kemudian dibawa ke Rengasdengklok.

Dipilihlah di rumah milik Djiaw Kie Song, seorang petani keturunan Tionghoa. Rumah yang berada di Kampung Bojong Tugu ini dahulu berlokasi di tepi Sungai Citarum, sekitar 500 meter dari lokasi saat ini. Pemindahan ini dimaksudkan karena lokasi sebelumnya sering terjadi banjir dan terancam roboh.

Kasur yang digunakan oleh Hatta dan Sukarno beserta keluarganya masih terpajang di rumah tersebut. Saat ini, rumah singgah tersebut masih dimiliki oleh keluarga Djiauw Kie Siong.

2 dari 4 halaman

2. Monumen Kebulatan Tekad

Monumen Kebulatan Tekad atau yang juga dikenal sebagai Tugu Proklamasi Rengasdengklok ini berada di Jalan Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Monumen yang dibangun pada 1950 ini merupakan sebuah taman dengan bangunan inti monumen di tengah halaman, yaitu Tugu Kebulatan Tekad, yang berdiri di atas batu persegi berukuran 15x15 meter persegi.

Monumen ini merupakan situs sejarah untuk memperingati peristiwa penculikan Sukarno dan Hatta oleh Golongan Muda ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Monumen Kebulatan Tekad dibangun di atas tanah seluas 1500 meter persegi yang merupakan bekas lokasi markas PETA di Kampung Bojong Tugu. Lahan ini berbentuk segitiga dengan sudut bagian timur merupakan jalan masuk ke areal monumen.

3. Taman Proklamasi

Dilansir dari situs Tourism Information Centre di ticmpu.id, sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa penting dalam sejarah bangsa, rumah tempat Sukarno tinggal di Jalan Pegangsaan telah diubah menjadi Taman Proklamasi. Di taman ini terdapat dua patung besar yang menggambarkan dua pendiri Republik Indonesia, Sukarno dan Hatta.

Sebuah salinan dari teks proklamasi yang telah diketik ditempatkan di antara kedua patung tersebut, dikelilingi oleh 17 patung marmer yang dirancang untuk menyerupai semburan air, simbol dari tanggal kemerdekaan Indonesia. Tidak jauh dari patung Sukarno dan Hatta, ada sebuah tiang besar dengan hiasan petir di bagian atasnya.

Menurut penjaga taman, tiang ini dikenal sebagai Tugu Petir, yang biasa digunakan untuk mengibarkan bendera merah putih. Di tiang ini, terpampang tulisan "Disinilah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".

3 dari 4 halaman

4. Tugu Proklamasi

Dilansir dari jakarta-tourism.go.id, masih berada dalam satu kompleks yang sama, Tugu Proklamasi menjulang tinggi di Taman Proklamasi, Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat. Lokasi ini dulunya adalah Jl. Pegangsaan Timur No. 56, tempat Bung Karno tinggal dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tugu ini diresmikan pada 17 Agustus 1972 oleh Menteri Penerangan kala itu, Budiardjo.

Salah satu yang hadir dalam peresmian tersebut adalah mantan Wakil Presiden M. Hatta. Delapan tahun kemudian, pada 17 Agustus 1980, Presiden Soeharto meresmikan Monumen Proklamasi, menjadikan kompleks tersebut semakin bersejarah.

Tidak hanya Tugu Proklamasi, ada juga struktur penting lainnya yang berada dalam area tersebut, yaitu Tugu Peringatan Satu Tahun Proklamasi, yang didirikan pada 1946. Tugu ini dibuat sebagai tanda pengingat satu tahun perjuangan dan eksistensi Republik Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan.

5. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Melansir ANTARA, museum yang terletak di Jl. Imam Bonjol No.1, RT.9/RW.4, Menteng, Jakarta Pusat ini adalah bekas kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, yang dihiasi dengan arsitektur Eropa. Museum ini menawarkan empat area utama di lantai pertama yang dapat dieksplorasi oleh pengunjung secara berurutan.

Area pertama adalah ruang pertemuan, yang terletak langsung di sebelah meja pendaftaran museum. Ruangan ini menjadi tempat historis bagi pertemuan antara Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo setelah mereka kembali dari Rengasdengklok.

Area kedua adalah ruang dimana naskah proklamasi dirumuskan oleh ketiga tokoh penting tersebut. Area ketiga adalah ruang pengetikan atau yang juga dikenal sebagai "ruang bawah tangga". Di sini, Ir. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi, ditemani oleh Burhanuddin Moehammad Diah.

Area keempat dan terakhir adalah ruang pengesahan. Ruangan ini menjadi tempat dimana naskah proklamasi disetujui oleh sekitar 40-50 orang yang hadir, dan juga menjadi tempat di mana naskah proklamasi disahkan oleh Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia.

4 dari 4 halaman

Makna dan Nilai Proklamasi

Melansir kanal Hot Liputan6.com, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tentu memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia. Berikut adalah makna dan nilai Proklamasi bagi bangsa Indonesia:

  1. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan panjang melawan penjajahan, menandakan akhir dari perjuangan tersebut.
  2. Proklamasi Kemerdekaan mengartikan bahwa Indonesia telah memperoleh kebebasan dari segala bentuk penindasan dan penjajahan, menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
  3. Proklamasi kemerdekaan juga melambangkan revolusi, yaitu perubahan mendasar dan cepat dengan pemindahan kekuasaan dari negara jajahan ke negara yang merdeka, diikuti pembentukan badan-badan dan kelengkapan negara lainnya.
  4. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil berkat Tuhan Yang Maha Kuasa dan perjuangan berat bangsa, bukan hadiah dari Jepang, diperoleh melalui perjuangan yang sulit.
  5. Proklamasi kemerdekaan menjadi jembatan emas menuju cita-cita bangsa untuk menjadi masyarakat yang adil dan makmur, menjadi momen penting yang harus dilalui untuk berjuang pada fase atau waktu berikutnya.
  6. Proklamasi kemerdekaan juga menjadi sumber tertib hukum nasional, mengakhiri hukum kolonial dan menggantikannya dengan tata hukum nasional.
  7. Proklamasi memberikan kewenangan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara.
  8. Merupakan alat hukum internasional bagi Indonesia dalam melakukan hubungan dan kerja sama dengan negara-negara lain.

Proklamasi

 

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta.

Video Terkini