Sukses

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Makin Meningkat, Devisa Pariwisata 2023 Diprediksi Lewati Target Rp89 Triliun

Meskipun telah pulih dari kondisi pandemi, kinerja sektor pariwisata nasional masih jauh di atas capaian sebelum terjadi pandemi. Untuk terus mendorong pemulihan industri pariwisata di tengah antusiasme masyarakat, harian Kompas bersama Bank Mandiri dan Bank OCBC kembali menghadirkan KTF 2023

Liputan6.com, Jakarta - Industri pariwisata sempat terguncang saat pandemi Covid-19 melanda selama sekitar dua tahun lebih. Setelah melewati badai tersebut, perlahan di tahun 2022 industri ini mulai bangkit.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022 mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan Nusantara (wisnus) berhasil melampaui target. Pada 2022, terdapat kunjungan wisman sebanyak 5,5 juta kedatangan atau di atas target yang sejumlah 1,8--3,6 juta kedatangan.

Sementara itu, pergerakan wisnus mencapai 800 juta perjalanan atau di atas target yang sebesar 550 juta perjalanan. Seiring antusiasme sektor pariwisata pada triwulan I 2023, pemerintah memutuskan untuk menaikkan target kunjungan wisman menjadi 8,5 juta kunjungan dari semula 3,5 juta hingga 7,4 juta kunjungan.

Dengan proyeksi perolehan devisa naik menjadi 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp89 triliun dari sebelumnya yang ditargetkan sebesar 2,07 miliar–5,95 miliar dollar AS. Selain itu, target mobilitas wisnus sebesar 1,2--1,4 miliar perjalanan. Sampai Juni 2023, jumlah wisman sudah mencapai 5,1 juta sehingga target kunjungan wisman diprediksi akan kembali tercapai pada tahun ini.

Meskipun telah pulih dari kondisi pandemi, kinerja sektor pariwisata nasional masih jauh di atas capaian sebelum terjadi pandemi. Pada 2019 misalnya, wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 16,9 juta kunjungan dengan devisa negara senilai 16,1 miliar dolar AS.

Untuk terus mendorong pemulihan industri pariwisata di tengah antusiasme masyarakat, harian Kompas bersama Bank Mandiri dan Bank OCBC kembali menghadirkan Kompas Travel Fair 2023 atau KTF 2023 yang akan digelar pada 1–3 September 2023 di ICE BSD, Tangerang.

 

2 dari 4 halaman

Jumlah Wisatawan Lampaui Target

Event tahun ini juga menandai satu dekade penyelenggaraan KTF.  "Jumlah wisatawan tahun 2022 yang melampaui target Kemenparekraf menunjukkan gairah wisata masyarakat telah bangkit dan kita berharap tren ini terus berlanjut ke depannya. Melalui KTF 2023, kita berupaya untuk terus mendorong tren positif tersebut," kata Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Novi Eastiyanto di Menara Kompas, Jumat, 4 Agustus 2023.

"Salah satunya lewat ajang travel fair seperti KTF yang sudah memasuki penyelenggaraan yang ke-10. Kami ingin ikut serta dalam memberikan solusi dan menghadirkan inovasi di industri pariwisata di Tanah Air," sambungnya,

"Harapan kami di KTF tahun ke-10 ini bukan hanya menjual jasa di industri tourism saja tapi lebih dari itu, yaitu memfasilitasi tren-tren industri ini," timpal Sales Manager Harian Kompas Diana Eka Puspitasari pada kesempatan yang sama.

Tahun ini KTF 2023 mengusung tema Berangkat Yuk, yang mendorong masyarakat untuk tidak lagi ragu memutuskan destinasi liburan yang dituju. 

 

3 dari 4 halaman

Target Pengunjung dan Transaksi Kompas Travel Fair 2023

Setelah tahun lalu berbagai batasan sehubungan pandemi mulai dilonggarkan, banyak orang yang beberapa waktu telah menahan hasrat berlibur tahun ini mewujudkannya. "Yuk berangkat” mencerminkan keinginan masyarakat untuk menjadikan wisata sebagai salah satu prioritas untuk dilaksanakan.

Namun, tentunya harus tetap terencana dan dapat memuaskan keinginan untuk berlibur dengan nyaman dan menyenangkan. KTF diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut. 

KTF 2023 masih menyasar pasar generasi boomer dan X sebesar 70 persen diikuti meilenial sebesar 20 persen dan generasi Z di angka 10 persen. Hal ini ditentukan karena pengunjung KTF 2022 dan transaksi yang ada didominasi oleh boomer dan generasi X 51,4 persen.

Sementara itu, target 20 ribu pengunjung yang disasar tahun ini, merupakan proyeksi peningkatan 100 persen dibandingkan tahun 2022 lalu yang hanya 11.613 pengunjung. Pada 2019, KTF mendatangkan 56.200 pengunjung.

"Target transaksi yang dipasang KTF 2023 di angka Rp48 miliar merupakan peningkatan 40 persen dari perolehan tahun lalu di angka Rp43 miliar. Pada tahun 2019, KTF bisa mendatangkan transaksi mencapai Rp107 miliar," terang Diana.

 

4 dari 4 halaman

Pasar Utama Pariwisata Indonesia

Ia menambahkan, pada 2022, keberangkatan penerbangan domestik mendominasi sebanyak 16,06 juta penumpang. Sedangkan penerbangan internasional diisi oleh 3,75 juta penumpang. Dari banyaknya penumpang sebanyak 48,8 persen diisi oleh keluarga dan pasangan sebanyak 29,1 persen, sementara sisanya, dilakukan oleh perjalanan sendiri.

"Ini merupakan acara KTF pertama kami di ICE BSD, kami tetap optimistis tahun ini akan jauh lebih baik mendatangkan pengunjung dibandingkan tahun lalu," ujar Diana.

Sementara itu, data dari Kemenparekraf juga mengungkapkan lima negara yang menjadi pasar utama pariwisata Indonesia ialah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan China. Para wisman dari lima negara tersebut diyakini Kemenparekraf jumlahnya akan lebih banyak dibandingkan wisman dari negara-negara lainnya.

Pertimbangan itu didasari karena negara-negara itu memiliki performansi yang baik dari sisi GDP (Produk Domestik Bruto) dan berpotensi rendah mengalami resesi. Kelima negara tersebut akan menjadi fokus pasar utama Kemenparekraf pada 2023. Selain kelima negara tersebut, wisman dari Rusia juga diharapkan akan semakin bertambah secara signifikan di tahun ini.