Liputan6.com, Jakarta - Kepulauan Turks dan Caicos merupakan teritori luar negeri Britania Raya. Wilayahnya terdiri dari dua kelompok pulau yang terletak di pinggiran tenggara Bahama dan di utara pulau Hispaniola.Â
Kepulauan Caicos berukuran lebih besar dari Kepulauan Turks. Dua kelompok kepulauan tropis ini berada di Kepulauan Lucayan yang terletak di Samudra Atlantik dan Hindia Barat utara.
Baca Juga
Mengutip dari laman Britannica, Kamis, 10 Agustus 2023, Cockburn Town di Grand Turk adalah pusat pemerintahan dan pusat komersial utama. Hanya enam dari pulau karang yang lebih besar dan dua pulau karang yang lebih kecil yang berpenghuni.Â
Advertisement
Lebih dari empat per lima penduduk tinggal di tiga pulau yaitu Caicos Selatan, Providenciales (biasa disebut Provo), dan Grand Turk. Pelabuhan Cockburn, kota terbesar kedua di pulau itu, berada di Caicos Selatan.
Populasi penduduk pada Juli 2021 berjumlah 57.196, menjadikannya wilayah seberang laut Inggris terbesar ketiga berdasarkan populasi. Pengolahan garam laut dikembangkan sebagai produk ekspor yang sangat penting dari Hindia Barat. Hal ini juga yang membuat gambar perangko Kepulauan Turks dan Caicos bergambar petani garam.
Masih banyak hal tentang Kepulauan Turks dan Caicos, selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Kepulauan Turks dan Caicos yang dirangkum Liputan6.com pada Kamis, 10 Agustus 2023.Â
1. Asal Nama Turks dan Caicos
Nama Turks dikatakan berasal dari spesies kaktus asli, kepala Turk (Melocactus intortus) yang bagian atasnya berwarna merah menyerupai fez. Nama Caicos diduga berasal dari caya hico, sebuah frasa yang berarti "rangkaian pulau" dalam bahasa penduduk asli Lucayan (Arawak).
2. Penghuni Pertama Orang Taino
Â
Penghuni pulau pertama adalah berbahasa Arawakan orang TaÃno, yang kemungkinan besar menyeberang dari Hispaniola beberapa waktu dari tahun 500 hingga 800 M. Bersama dengan TaÃno yang bermigrasi dari Kuba ke Bahama selatan sekitar waktu yang sama, orang-orang ini berkembang sebagai Lucayan. Sekitar tahun 1200, Kepulauan Turks dan Caicos dimukimkan kembali oleh TaÃnos Klasik dari Hispaniola
3. Diduduki Eropa Sejak Abad ke-15
Pulau-pulau tersebut dihuni selama berabad-abad oleh masyarakat adat. Penampakan mereka di Eropa pertama kali tercatat pada 1512.Â
Tak diketahui secara pasti siapa orang Eropa pertama yang melihat pulau-pulau itu. Beberapa sumber menyatakan bahwa Christopher Columbus melihat pulau-pulau dalam perjalanannya ke Amerika pada tahun 1492.
Namun, sumber lain menyatakan bahwa kemungkinan besar Conquistador Spanyol Juan Ponce de León sebagai orang Eropa pertama di Turks dan Caicos, pada 1512. Pada abad-abad selanjutnya, mereka diklaim oleh beberapa kekuatan Eropa, dengan Imperium Britania akhirnya mendapatkan kendali.
Selama bertahun-tahun mereka diperintah secara tidak langsung melalui Bermuda, Bahama dan Jamaika. Ketika Bahama memperoleh kemerdekaan pada 1973, pulau-pulau tersebut menerima gubernur sendiri mereka, dan sejak itu tetap menjadi wilayah otonom.
Advertisement
4. Kecil Namun Punya Bandara
Turks dan Caicos memiliki beberapa bandara internasional, termasuk titik masuk utama di Providenciales dan lainnya di Grand Turk, Caicos Utara, dan Caicos Selatan. Semua pulau lain kecuali Caicos Timur memiliki lapangan terbang yang lebih kecil yang mengakomodasi penerbangan domestik. Di awal abad ke-21, negara ini menerima beberapa ratus ribu turis persinggahan setiap tahunnya.
5. Wisata di Kepulauan Turks dan Caicos
Pantai pulau yang indah dan berbagai lokasi menyelam membuat banyak wisatawan ingi menginap di hotel atau di kapal di marina di Providenciales, di mana banyak fasilitas wisata telah dikembangkan. Grand Turk dan Pelabuhan Cockburn di Caicos Selatan adalah pelabuhan utama.
Fasilitas pelabuhan yang lebih baru telah dibuka di Salt Cay dan di Providenciales. Berbagai olahraga air pun dapat dilakukan sebagai aktivitas wisata, berlayar, memancing, dan, khususnya scuba diving di antara terumbu karang sangat populer dan menarik banyak turis ke pulau ini.Â
6. Kuliner di Kepulauan Turks dan Caicos
Mengutip dari laman TasteAtlas, Kamis, 10 Agustus 2023, ginger mango chicken atau ayam mangga jahe adalah hidangan tradisional yang berasal dari Kepulauan Turks dan Caicos. Hidangan ini dibuat dengan kombinasi dada ayam, chutney mangga (dengan tambahan jahe), telur, tepung, remah roti, susu evaporasi, bubuk bawang putih, dan bumbu.
Dada ayam ditumbuk tipis, dibumbui dengan garam, lada hitam, dan bubuk bawang putih, lalu atasnya diberi chutney mangga dan dilipat menjadi satu. Setelah diisi chutney, ayam dilapisi tepung, susu, telur, dan digulung dengan remah roti, kemudian digoreng dalam wajan dengan minyak sayur.
Setelah berwarna cokelat keemasan, ayam dipanggang dalam oven selama sekitar setengah jam lebih, dan hidangan eksotis ini siap disajikan. Dianjurkan untuk menghiasinya dengan irisan jeruk nipis di sampingnya.
Salah satu restoran yang terkenal di sini adalah Da Conch Shack yang berlokasi di Providenciales. Berbagai hidangan yang terkenal antara lain goreng keong, salad keong, dan menu keong merah.
Advertisement