Sukses

Kebangkitan Musik Dangdut Indonesia, Kian Dekat Anak Muda hingga Mendunia

Musik dangdut dari masa ke masa selalu punya pendengar setia. Indonesia punya segudang musisi dan penyanyi dangdut bertalenta yang mampu mempertahankan eksistensi lewat karya, tak hanya hitungan tahun tetapi puluhan tahun lamanya.

Liputan6.com, Jakarta - Musik dangdut dari masa ke masa selalu punya pendengar setia. Indonesia punya segudang musisi dan penyanyi dangdut bertalenta yang mampu mempertahankan eksistensi lewat karya, tak hanya hitungan tahun tetapi puluhan tahun lamanya.

Ada berbagai pihak yang turut ambil bagian dalam gegap gempita industri musik dangdut di Tanah Air. Sebut saja perusahaan rekaman Nagaswara, yang telah berdiri sejak 1999 silam.

"Sebenarnya, kebangkitan musik dangdut yang luar biasa sudah dapat kita lihat dalam dua dasawarsa terakhir ini ya. Nagaswara sendiri sudah menyebut musik dangdut dengan nama DanceDhut," kata CEO Nagaswara Rahayu Kertawiguna dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Selasa, 8 Agustus 2023.

Rahayu melanjutkan beberapa penyanyi besar Nagaswara telah dikenal pada awal 2010, mulai dari Zaskia Gotik, Fitri Carlina, Siti Badriah, Hesty Klepek Klepek, dan lainnya. Ia menyebut musik dangdut kini telah diterima di berbagai kalangan, termasuk anak muda generasi Z atau Gen Z.

"Acara-acara musik televisi atau program pencarian bakat di televisi juga sangat familiar dengan musik dangdut. Apalagi sejak YouTube jadi bagian yang sangat dekat dengan hidup kita," terangnya.

Rahayu juga menyoroti acara pertunjukan musik yang banyak melibatkan musik dangdut di dalamnya. Bahkan, salah satu festival bernama Festival Koplo Indonesia dimeriahkan oleh 100 persen penampil dangdut koplo dan tiket diborong oleh mayoritas pembeli berusia 18--26 tahun.

"Akhir September 2023 ini juga artis-artis dangdut Nagaswara diboyong ke Malaysia untuk konser Goyang Asia Koplo Milenia. Panggung-panggung musik dangdut semarak. Banyak sekali kita lihat kolaborasi antara musik dangdut dan beragam jenis musik lainnya," jelas Rahayu.

2 dari 4 halaman

Kolaborasi hingga Tampil di Luar Negeri

Tak hanya digandrungi di negeri sendiri, tetapi dangdut Indonesia juga telah mendunia. "Saya juga ingat, akhir 2022 yang lalu Fitri Carlina sempat tampil di Times Square, New York, nyanyi lagu dangdut juga. Fitri pun terakhir berkolaborasi dengan YouTuber sekaligus penyanyi asal Korea Selatan Big Marvel di lagu "Only For Tonight"," tambahnya,

"Jadi menurut saya luar biasa perkembangan musik dangdut saat ini. Berawal dari musik yang diberi stempel musik orang kecil, kini dangdut duduk di kelas istimewa menjadi musik pilihan orang-orang besar," tambahnya.

Rahayu mengatakan bahwa wajar saja anak-anak muda kini tertarik dengan dangdut. "Selain perkembangannya yang luar biasa. Musik dangdut juga dalam bentuk audio atau konten dengan mudah bisa kita lihat lewat media sosial," katanya.

Ia menyebut salah satu lagu Duo Anggrek bertajuk "Cikini Gondangdia" yang dirilis delapan tahun lalu, kini viral kembali di TikTok. Banyak orang, termasuk selebritas dan tokoh publik sampai anak-anak remaja, yang membuat potongan TikTok dengan lagu tersebut.

"Sudah saatnya kita menyadari bahwa dangdut merupakan bagian budaya kita yang dengan bangga harus kita pertahankan dan kembangkan. Saya kira pemerintah harus lebih proaktif mendukung seniman-seniman dangdut dan karya mereka termasuk melakukan ekspansi budaya lewat musik dangdut. Korea saja bisa, harusnya kita lebih bisa," ungkap Rahayu.

3 dari 4 halaman

Kreativitas

Bicara soal memperpanjang semangat dangdut, Rahayu menyebut bahwa eksistensi hanya dapat terjadi bila ada kreativitas di dalamnya. "Musik dangdut sudah melakukan banyak perubahan sesuai perkembangan zaman dari era Rhoma Irama di tahun 70-an sampai sekarang," jelasnya.

Ia menambahkan, "Kita hampir tidak lagi mendengar musik dangdut klasik dibanding musik dangdut modern atau DanceDhut saat ini. Musik ini kan bicara selera. Dangdut sudah punya penggemarnya, sudah punya tempat untuk tumbuh kembang."

Rahayu percaya kreativitas seniman-seniman dangdut saat ini akan terus melahirkan karya-karya dangdut bermutu. Karya itu juga dikatakannya, tidak ketinggalan zaman sehingga membuat musik dangdut terus eksis.

"Banyak ajang-ajang pencarian bakat dangdut yang digelar. Media sosial juga memberi ruang yang begitu luas kepada siapa saja yang ingin berkarya dengan musik dangdut. Saya kira ini hal-hal baik yang akan membuat musik dangdut terus eksis," tambahnya.

Ketika ditanya soal ajang pencarian bakat jadi cara ampuh melahirkan penyanyi dangdut muda, Rahayu mengatakan, "Bisa saja terjadi, karena kekuatan media TV masih megang peranan, namun masyarakat juga kini sangat kritis, selagi ajang bakat bisa mengakomodir keinginan peserta, pastilah bisa mendulang bakat muda."

4 dari 4 halaman

Lunturnya Deretan Stigma Dangdut di Masa Kini

Pegiat musik Indonesia David Tarigan menyebut kini stigma yang melekat di dangdut seperti pada generasi-generasi sebelumnya, tidak berlaku bagi generasi Z dan alpha. "(Stigma) dangdut itu kampungan, identik dengan kalangan bawah, pinggiran, itu tidak ada di mereka, ibaratnya mereka tidak pernah kenal kalau dangdut itu kampungan," kata David kepada Liputan6.com, Selasa, 8 Agustus 2023.

"Mereka tahu kalau dangdut itu salah satu musik yang khas dan populer di Indonesia. Segala sesuatu tentang dangdut dasarnya, mereka bisa menikmati. Dangdut kalau diputar orang bakal joget, ini terlepas dari suka atau tidak suka terhadap lagu dan artisnya," tambahnya.

Di satu sisi, dangdut dikatakan David, adalah musik paling fleksibel yang diartikan mengikuti apa yang terjadi di suatu masa. Ini salah satunya terwujud dengan grup-grup yang mengusung dan menyuguhkan sajian dangdut modern dalam penampilannya.

"Ketika dia (dangdut) hadir dalam formula-formula terkini, dangdut bisa eksis, dalam artian jadi elemen dasar, mau mengekspresikan seperti apapun dan dibawa ke mana pun, dangdut akan menghadirkan ekspresi yang khas," katanya.

Duo seperti Feel Koplo misalnya, dikatakan David, dapat mengambil elemen-elemen dari musik yang merepresentasikan beragam hal. "Dangdut itu tumbuh merepresentasikan satu hal yang akhirnya jadi mendasar, tapi ketika zaman dan musik berbeda, dangdut jadi salah satu musik paling fleksibel dan bisa merepresentasikan hal yang berbeda lagi," tambahnya.

"Tidak heran, ketika muatan-muatan lain dilucuti bisa jadi lagu yang dijogetin orang, ketika generasi berikut ini melihat dangdut itu sebagai wujud pengekspresian A, maka terjadilah itu," jelas David.

Bukan tanpa alasan anak-anak masa kini melibatkan dangdut pada pesta atau acara mereka. "Karena ada satu hal yang sudah enggak berlaku lagi bagi mereka, yaitu stigma-stigma itu tadi," tuturnya.