Liputan6.com, Jakarta - Kontroversi skandal dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kontes Miss Universe Indonesia 2023 masih berlanjut. Kali ini, skandal itu ditanggapi 4th runner up Miss Universe Indonesia 2023, Baby Kristami.
Melalui unggahan di Instagram-nya, Kamis, 11 Agustus 2023, ia menulis, "Let me put this here. Saya harap kejadian ini tidak digoreng untuk memecah belah antar finalis MUID. Let’s walk the talk. No one deserves to be treated like that."
Keterangan itu menggenapi tulisan panjang Baby terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang berbunyi, "Dengan segala kerendahan hati saya tekankan, seluruh finalis MUID (Miss Universe Indonesia) adalah saudara. Dengan adanya perbedaan pengalaman tiap finalis bukan berarti kami tidak memihak pada mereka yang dirugikan saat body checking."
Advertisement
"Our heart goes out to all the victims 100 percents. Tidak ada satu manusia pun, baik itu wanita maupun pria, yang layak mendapat perlakuan yang merendahkan martabatnya sebagai ciptaan Tuhan. Tapi di sini yang saya sayangkan, ketika beberapa finalis diminta speak up, pengalaman kami tidak sama dengan yang diberitakan, lalu kami diserang."
"Bahkan, ada yang bilang, 'Wah udah biasa ya ditelanjangi,' 'Bisa dibayar berapa,' Dasar cewek murahan.' Menggaungkan againts sexual harrasment dan keberpihakan pada korban pelecehan kok malah jadi pelaku pelecehan? Ironi."
"Let's walk the talk and be a smart socmed user. I think I speak enough and I hope people will recieve this with a healthy mindset and a peaceful heart. (Mari bahas ini dan jadilah pengguna media sosial yang cerdas. Saya pikir saya cukup berkomentar dan saya berharap orang akan menerima ini dengan pola pikir yang sehat dan hati yang damai)," lanjut Baby Kristami.
Jangan Budayakan Penyakit Double Standard
Selang sehari sebelumnya, Baby Kristami sudah lebih dulu berbagai tanggapannya. Di unggahan berbeda, ia menulis, "Kekuatan persatuan melebihi apapun. Hancur hati saya, pemberitaan yang marak beredar berdampak pada keutuhan kami sebagai #TeamIndonesia dan sebagai saudari yang dipertemukan dalam organisasi ini."
"Embel-embel women support women rasanya jadi sia-sia kalau banyak dari kami yang dipaksa untuk speak up, lalu ketika kami kemukakan pengalaman berbeda dengan apa yang di media, malah dijatuhkan. Bahkan beberapa teman saya yang merasa tidak mendapatkan perlakuan pelecehan jadi takut luar biasa untuk memberikan tanggapan."
"Penyakit double standard jangan menjadi budaya, dukungan yang diberikan harus menyeluruh. Hargai fakta, data, dan kata dari setiap kontestan yang berani berbicara. Hargai mereka yang berani speak up, baik yang merasa dilecehkan, maupun mereka termasuk saya yang tidak mendapati tindakan semenakutkan yang diberitakan."
"Saya tidak membela pihak manapun. Saya membela kebenaran, kemanusiaan, dan kebebasan bersuara berdasarkan fakta. Hargai pula mereka yang belum angkat bicara. Memiliki pengalaman berbeda bukan berarti kami tidak menentang tindakan pelecehan seksual," imbuhnya.
Â
Advertisement
Kawal Proses Hukum
Baby juga menulis, "Bagi saudari-saudari saya yang saat body checking merasa dirugikan, hati saya ada bersama dengan mereka dan perlu kita validasi perasaannya. Selama proses hukum berlangsung, kita kawal terus dengan asas praduga tidak bersalah dan seobjektif mungkin."
"Sudah menjadi tugas kita untuk selalu berusaha bijak bermedia sosial dengan tidak lebih cepat berbicara daripada mencerna. Jika terbukti benar ada motif pelecehan seksual, harus ada tindakan tegas dari pihak berwajib, dibutuhkan perlindungan terhadap korban, pemulihan rasa trauma dan evaluasi agar beauty pageant di Indonesia jadi lebih baik lagi."
"Jika ada kekeliriuan dari pemberitaan, harus pula ada yang bertanggung jawab. Mari bersama-bersama kita hargai proses hukum di tanah air. Akhir kata, doa saya pada persatuan pageant lovers agar bisa utuh kembali, menciptakan ruang positif untuk mendukung beauty pageant di Indonesia yang sebenarnya memiliki tujuan awal yang baik, dan bisa menghantarkan Indonesia menorehkan prestasi lebih cemerlang lagi."
"Semoga Tuhan memberikan kita hati yang penuh kasih. Salam cinta, Baby Kristami," tutupnya.
Lanjutan Kasus Hukum
Menurut laporan kanal News Liputan6.com per 11 Agustus 2023, proses pemeriksaan terhadap kontestan Miss Universe Indonesia 2023 yang jadi korban dugaan pelecehan seksual masih terkendala. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut bahwa para korban masih trauma.
"Menurut keterangan pelapor dari lawyer-nya, (korban) masih dalam keadaan trauma," kata Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Jumat, 11 Agustus 2023.
Kepolisian pun menunggu kesediaan dari korban untuk menjalani pemeriksaan. Hengki menjanjikan bahwa penyidik dipastikan akan menggandeng psikolog dan berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam prosesnya.
"Kita lihat kesiapan daripada korban-korbannya," ucap dia.
Hengki mengatakan, pemeriksaan bersifat berkesinambungan. Keterangan dari pihak korban akan didalami, termasuk jumlah kontestan Miss Universe Indonesia 2023 yang diduga jadi korban pelecehan seksual. Ia berkata, langkah-langkah yang dilakukan penyidik di antaranya olah TKP.
Ke depan, penyidik juga akan menggandeng beberapa ahli guna dimintai pandangannya terkait delik yang dilaporkan. "Termasuk digital forensik," sambungnya.
Advertisement