Sukses

Psikolog Sebut Generasi Z Sebagai Game Changer, Berani Berubah dan Menghargai Pengalaman

Generasi Z tak jarang dikritisi karena dianggap sebagai strawberry generation yang mentalnya lembek. Apakah selalu begitu?

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Z seringkali mendapat pandangan negatif dan dikritik oleh banyak pihak karena dianggap berbeda dalam banyak hal dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Meskipun begitu, mereka menunjukkan semangat yang luar biasa, berdedikasi, dan tidak kenal menyerah dalam mengejar apa yang mereka impikan. Keyakinan diri yang tinggi serta adaptasi terhadap teknologi dan perubahan zaman membuat mereka mampu menembus berbagai rintangan.

Saat ini, banyak orang membicarakan Generasi Z, sampai mereka dianugerahi sebutan "game changer" oleh Tara de Thouars BA, M. Psi, seorang ahli psikologi klinis remaja. Pada jumpa pers di Jakarta tanggal 12 Agustus 2023, Tara menyoroti bahwa Generasi Z tak hanya merupakan pembawa perubahan, namun juga menunjukkan semangat dan pandangan yang membedakan mereka dari generasi-generasi pendahulu.

Salah satu bukti konkret yang diungkapkan oleh Tara adalah kenyataan bahwa sekitar 62 persen dari Gen Z memiliki karakter yang selalu tertantang oleh hal baru dan bersemangat untuk berusaha lebih keras. Mereka tidak mudah puas dengan keadaan yang ada dan selalu mencari inovasi dalam berbagai aspek kehidupan. Inilah yang membuat mereka unik, sebab ketika kebanyakan orang melihat tantangan sebagai rintangan, Gen Z melihatnya sebagai peluang.

"Mereka ekstra, tapi ekstranya ini juga karena mereka punya banyak tantangan, rintangan, hambatan dan segala macem. Tapi mereka tetap mencoba untuk tetap produktif, tetap untuk mencoba menjaga kesehatan mental," ucap Tara.

Tara melanjutkan pembicaraannya dengan memberikan konteks lebih mendalam tentang siapa sebenarnya Generasi Z. Menurut psikologi, Generasi Z merupakan individu-individu yang lahir dalam rentang waktu antara 1997 hingga 2012, yang saat ini berusia antara 11 hingga 27 tahun.

Karakteristik unik yang menonjol dari generasi ini adalah status mereka sebagai "digital native". "Mereka lahir dan tumbuh besar langsung dengan teknologi," kata Tara.

2 dari 4 halaman

Perbedaan dengan Generasi Sebelumnya

Tara menambahkan bahwa teknologi memberikan banyak kemudahan, namun di sisi lain, juga menyajikan rintangan yang tak sedikit. Karena itu, Tara melihat generasi Z sebagai generasi yang istimewa.

"Mereka bukan hanya generasi yang tumbuh di era digital. Lebih dari itu, Generasi Z memiliki karakter yang kuat dan visi yang jelas tentang apa yang mereka inginkan di masa depan. Mereka berani bermimpi, berani menyuarakan pendapat, dan berani mengambil tindakan," ujar Tara.

Dia melanjutkan bahwa Generasi Z berperan penting di masa depan, dengan merepresentasikan sekitar 30 persen dari total populasi. Dengan posisinya yang strategis dalam demografi, Generasi Z memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. Dibandingkan Generasi X, Millenials, dan Boomers lebih menekankan pada loyalitas, terutama dalam hal pekerjaan dan hubungan, Generasi Z, menurut Tara, cenderung lebih menghargai pengalaman atau "experiences".

Generasi Z juga sangat mengedepankan konsep "work-life balance". Tara menekankan bahwa semua anggota Generasi Z berpotensi sama untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Ini bukan berarti mereka semua memiliki bakat atau kemampuan yang sama, tetapi setiap individu mempunyai potensi unik yang dapat ditemukan dan dikembangkan.

"Selama udah ada potensinya, ada sumber dukungan yang tepat, ya of course semua potensi baik itu akan keluar," pungkas Tara.

3 dari 4 halaman

Punya Self-Control

Naura Ayu, seorang aktris dan penyanyi berbakat ikut membagikan pengalamannya sebagai bagian dari Generasi Z. Sebagai public figure muda, Naura menghadapi banyak komentar dan pandangan dari masyarakat. "Seringkali, aku mendengar orang meremehkan atau menganggap enteng kemampuanku. Aku tuh dibilangin bisa seperti ini karena aji mumpung dari mama (Nola AB Three)," tutur Naura.

Generasi Z, menurut Naura, memiliki keunikan tersendiri. Dibesarkan di era digital, mereka hidup dalam dunia media sosial dengan setiap individu memiliki platform untuk menyuarakan pendapatnya. Namun, Naura menekankan pentingnya memiliki kontrol diri atau "self-control" di era informasi ini.

"Baik itu komentar positif maupun negatif, kita harus tahu bagaimana mengendalikannya. Nggak semua yang kita dengar harus kita serap dan jadikan acuan. Kita harus bisa memilah-milah dan memahami apa yang benar-benar bermanfaat bagi kita," tambahnya.

Naura juga berbicara tentang pentingnya memiliki mindset yang tepat, terutama dalam memahami diri sendiri. "Ketika kita mengerti diri kita, apa yang kita inginkan, apa tujuan kita, dan apa yang membuat kita bahagia, maka kita akan lebih mudah untuk memilah opini yang masuk. Nggak semua komentar atau pandangan dari luar perlu kita terima. Yang paling penting adalah bagaimana kita merespons dan apa yang kita ambil untuk diri kita sendiri," pungkas Naura.

4 dari 4 halaman

Greenfields Indonesia Dukung Gen Z

PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields) meluncurkan produk susu UHT terbaru bernama "Greenfields EXTRA". Susu ini hadir dalam empat varian dengan komposisi, yakni EXTRA Go berflavor cokelat dan malt; EXTRA Glam yang menggabungkan stroberi, rose, dan kolagen; EXTRA Cheers dengan nuansa madu dan teh earl grey; serta EXTRA Chill yang berpadu dengan vanila dan chamomile.

Produk ini dirancang khusus untuk mendampingi generasi Gen-Z yang dinamis, dikenal dengan sebutan MAGER – singkatan dari MAu GERak, yang menandakan semangat mereka untuk mengoptimalkan potensi dan mencapai tujuan. Peluncuran produk susu terbaru dirancang khusus untuk mendampingi Gen Z dalam mengejar aspirasi mereka.

Meski tumbuh di era kemajuan teknologi yang memberi banyak keuntungan, Gen Z, yang saat ini mendominasi populasi dunia termasuk di Indonesia dengan 27,94% dari total penduduk, sering kali mendapat pandangan negatif. Mereka kerap mendapat label mager, impulsif, FOMO, lemah, dan apatis.

Namun, berdasarkan banyak riset, sebagian besar Gen-Z sebenarnya adalah individu yang tajam pikirannya, kreatif, inovatif, mandiri, dan memiliki semangat tinggi. Faktanya, 46 persen dari mereka bahkan memiliki pekerjaan tambahan untuk meningkatkan pendapatan dan mengembangkan kapabilitas serta jejaring, angka yang lebih besar dibandingkan dengan generasi milenial yang hanya 37 persen.

“Oleh karenanya, Greenfields EXTRA kami hadirkan sebagai support system dalam mendampingi Gen-Z yang dinamis dan rela go the extra mile untuk mewujudkan segala impian. Rangkaian susu UHT ekstra tasty ini terbuat dari fresh milk yang terjamin kualitas dan kesegarannya karena berasal dari peternakan kami sendiri," ucap Fiona Anjani Foebe, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia.

Video Terkini