Sukses

Respons YPI Soal Peluang Ambil Alih Lisensi Penyelenggaraan Miss Universe Indonesia

Yayasan Puteri Indonesia (YPI) kembali menyampaikan bahwa sejak Februari 2023, mereka sudah tidak lagi memegang lisensi Miss Universe Indonesia. Namun, banyak yang menanyakan apakah YPI akan kembali mengambil lisensi Miss Universe setelah 30 tahun bersama mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual di kontes Miss Universe Indonesia 2023 masih terus bergulir. Sejumlah pihak memberi tanggapan mereka, termasuk Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang pernah memegang lisensi Miss Universe Indonesia (MUID).

Yayasan Puteri Indonesia merupakan wadah Perempuan Indonesia untuk mengembangkan diri lebih maju, bermartabat dan mendapatkan pengakuan di dunia international. "Namun, sangat disayangkan dengan beredarnya berita pelecehan terhadap kontestan pada penyelanggaraan kontes Miss Universe Indonesia (MUID) telah mencemarkan nama baik kontes kecantikan di Indonesia,” tulis YPI dari keterangan tertulis yang diteirma Liputan6.com, Selasa (15/8/2023).

Menyikapi berita tersebut, Yayasan Puteri Indonesia kembali menyampaikan bahwa sejak Februari 2023, mereka sudah tidak lagi memegang lisensi Miss Universe Indonesia. Sejak saat itu, YPI tidak lagi menjadi penyelenggara ajang tersebut di Indonesia sehingga Yayasan Puteri Indonesia yang berada dalam naungan mereka tidak berkaitan dengan ajang tersebut.

"Untuk itu kami meminta kepada seluruh media, baik Media Televisi, Media online, media cetak, radio, sosial media maupun media apapun tidak menggunakan foto ataupun video tentang semua yang berkaitan dengan Puteri Indonesia dalam pemberitaan terkait masalah yang sedang terjadi di organisasi Miss Universe Indonesia," sambung pernyataan tersebut.

Perihal banyaknya pertanyaan media yang menanyakan apakah YPI akan kembali mengambil lisensi Miss Universe setelah 30 tahun bersama mereka, pihak YPI tidak mengiyakan maupun membantah. Mereka menyatakan akan menunggu proses hukum terlebih dahulu.

2 dari 4 halaman

Menunggu Proses Hukum Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

"Kita harus menghargai proses hukum dan memberikan kesempatan kepada semua pihak agar kasus ini menjadi terbuka dan tuntas," tulis pernyataan itu lagi.

Pada 1992, YPI untuk pertama kalinya menggelar ajang Pemilihan Puteri Indonesia sebagai kontes kecantikan terbesar di tanah air. Yayasan ini didirikan oleh pengusaha kosmetik PT Mustika Ratu Tbk, BRA. Mooryati Soedibyo, pada 1991.

"Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan perempuan-perempuan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di kancah International, dengan berpegang teguh pada normanorma, etika dan moral yang berlaku,” tutup pernyataan mereka. Keterangan tertulis tersebut juga sudah diunggah di akun Instagram @officialputeriindonesia.

Unggahan tersebut mendapat banyak komentar dari warganet dan sampai berita ini ditulis sudah disukai lebih dari 9.280 kali. "Makasih YPI sudah menggunakan kata "Kami" menggambarkan bahwa memang dalam organisasi banyak orang terlibat dan bukan menggunakan kata "Saya",” komentar seorang warganet.

3 dari 4 halaman

Lisensi Miss Universe Indonesia

"Saat YPI yg pegang lisensi semua baik2 aja, teratur dan terarah skrang entah apa kata yg bisa mendeskripsikan..,” komentar warganet lainnya.

"Udah berbuat seenak jidat.. acara nya berantakan sampe kasus besar kemana2.. nama baik jadi berantakan padahal YPI bertahun2 membuat citra yang baik.. sekarang mereka yang berulah, YPI juga kena dampaknya. ampuuunn dehh jadi ikut gregetan,” tulis warganet lainnya. 

Di sisi lain, buntut kasus dugaan pelecehan seksual, Organisasi Miss Universe (MUO) telah secara resmi memutus kerja sama dengan PT Capella Swastika Karya sebagai pemegang lisensi franchise kontes kecantikan itu di Indonesia. Jadi, bagaimana nasib pemenang Miss Universe Indonesia 2023, Fabienne Nicole Groeneveld, yang semula akan jadi wakil Indonesia di Miss Universe 2023?

Merujuk keterangan MUO yang diunggah di Instagram Story mereka, Minggu, 13 Agustus 2023, pihaknya menyebut keikutsertaan Fabienne di ajang Miss Universe 2023 akan "diatur" pihaknya. Dalam keterangannya, mereka menulis, "Miss Universe Organization telah memutuskan mengakhiri relasi dengan pemegang lisensi di Indonesia, PT Capella Swastika Karya, dan direktur nasionalnya Poppy Capella."

4 dari 4 halaman

Poppy Capella Merasa Disudutkan

"Kami akan membatalkan Miss Universe Malaysia 2023 (yang lisensinya dipegang perusahaan yang sama) dan akan mengatur pemegang gelar Indonesia untuk bersaing di kontes Miss Universe tahun ini," sambung pihaknya.

Situasi itu membuat Poppy Capella mengaku merasa disudutkan dengan pemberitaan yang menuding dirinya seolah-olah dalang terjadinya skandal tersebut. Istri Datuk Wira Justin Lim Hwa Tat itu juga menyebut pemberitaan yang tersebar sengaja dibuat dengan tujuan menjatuhkan namanya demi merebut lisensi kepemilikan Miss Universe Indonesia darinya.

Lepasnya lisensi Miss Universe Indonesia dari tangan Poppy Capella pun ikut jadi perbincangan hangat. Perpindahan lisensi digadang-gadang bakal segera terjadi. Dua yayasan besar digadang-gadang bakal merebutkan lisensi Miss Universe Indonesia yakni Yayasan Puteri Indonesia yang sebelumnya menjadi pemegang lisensi dan juga Yayasan Dunia Mega Bintang milik Ivan Gunawan.

Menanggapi kabar tersebut, Ivan Gunawan secara tak langsung telah memberikan pernyataan. Ia menegaskan hanya akan fokus pada lisensi ajang kecantikan Miss Grand International yang dimiliki oleh yayasannya.

 

Video Terkini