Liputan6.com, Jakarta - Di masa kini, ada beragam opsi bagi mereka yang ingin menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh. Salah satu yang banyak dilirik, terkhusus oleh Gen Z dan milenial, adalah dengan jadi member gym dan mengikuti kelas olahraga.
"Yang paling populer di Fit Hub itu zumba, body combat, yoga, pound fit, dan dance. Jadi, trennya memang lebih banyak memperbaiki mood. Mungkin orang sudah cape kerja, ingin datang (ke gym), merasa happy, jadi yang gerakannya lebih dynamic," kata Head of Marketing Fit Hub Diza Anindita saat ditemui di Fit Hub Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Agustus 2023.
Diza melanjutkan, member perempuan disebut sebagai kelompok yang mendominasi kelas kebugaran tersebut. Sementara, member pria lebih condong mengambil kelas strength, termasuk core.
Advertisement
Kelas core berfokus pada pembakaran kalori, meningkatkan kesehatan jantung, serta kelenturan dan pembentukan otot di seluruh bagian tubuh, terutama bagian atas tubuh. Kelas ini berlangsung selama 60 menit per sesi.
"Usia dari member Fit Hub sendiri sangat luas, 19--45 tahun. Tapi, untuk pengguna kelas (olahraga), kebanyakan 20--35 tahun," terang Diza.
Dalam kelas-kelas itu, instruktur yang sudah tersertifikasi sesuai kelas akan memimpin sesi olahraga. "Dia pasti akan membantu apabila ada member yang mungkin kesulitan, jadi kita buat kelas itu welcoming buat semua kalangan," ungkapnya.
Mendukung gaya hidup itu, Diza menyebut Fit Hub meluncurkan kampanye bertajuk "Gym-nya Indonesia."
Health and Wellnes di Indonesia
Kampanye "Gym-nya Indonesia" ini merupakan bagian perayaan hari jadi ke-3 Fit Hub dan menyambut HUT ke-78 RI. Pihaknya punya misi ingin memerdekakan dan mendemokratisasi health and wellnes di Indonesia sebagai gaya hidup.
"Apalagi setelah pandemi, kesadaran pada kesehatan jadi makin tinggi," ia mengklaim.
Pihaknya ingin mendobrak stigma pusat kebugaran yang dianggap mahal, susah dijangkau, serta diperuntukkan bagi kalangan atas. "Fit Hub hadir, (dan) ingin bertumbuh dengan cepat, ekspansi lebih luas di Indonesia, memberi akses yang mudah dijangkau masyarakat," tambahnya.
"Fit Hub ada di mana-mana. Kami jadi gym dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, memberi akses, kemudahan, kenyamanan dalam hal lokasi untuk dijangkau masyarakat Indonesia," ungkap Diza.
Ia menyebut bahwa biaya keanggotaan di Fit Hub sepertiga lebih murah dari gym Indonesia lain. "Kualitas sama, bisa dibandingkan dengan mereka," sebut dia.
Advertisement
Selebrasi Hari Jadi
Didukung dengan teknologi yang kuat, kata Diza, Fit Hub ingin memperkuat sisi daring dan ekosistem kesehatan secara holistik. "(Kami) melihat kebutuhan pengalaman yang seamless untuk member anak muda yang ingin sehat dan serba terdigitalisasi," katanya.
Di ulang tahun ke-3, pusat kebugaran ini telah hadir di 16 kota dan sudah ada lebih dari 65 gym pada 2023 dengan 80 ribu member.
"50 persen member kami itu pengguna gym baru. Itu definisi bahwa mereka belum pernah ke gym sebelumnya. Interest gym begitu besar, tapi ada ketakutan harga (dan) lokasi yang membuat mereka tidak join gym. Ini tren bagus mereka mulai bisa gaya hidup sehat lewat Fit Hub," tambahnya.
Member Fit Hub, dikatakan Diza, 55 persen perempuan dan 45 persen pria. Masing-masing dari mereka punya ketertarikan yang berbeda dalam pemilihan kelas yang tersedia di pusat kebugaran ini.
Harga Member
Diza menyebut, kekuatan Fit Hub adalah gym berkualitas premium. "Harga terjangkau dengan Rp249 ribu, sepertiga dari mega gym. Harga ini, member bisa mengakses seluruh cabang Fit Hub di Indonesia," katanya.
"Personal trainer bisa book per sesi Rp173 ribu, bisa konsultasi one-on-one, lebih personalisasi dengan mereka yang sudah tersertifikasi dengan baik," lanjutnya.
Pihaknya juga mengatakan bahwa peralatan di pusat kebugaran ini dihadirkan dalam formulasi ramah pemula. Mereka pun menyediakan loker, kamar mandi, area tunggu, serta resepsionis yang dijanjikan sudah dibekali dengan informasi detail.
Head of Product Fit Hub Yonatan Kristiono Gunadi mengatakan bahwa gym biasanya paling ramai saat pagi atau sore ke malam hari. "Jadi, pola yang sama di kita dan memang bisa dibilang ramai di pulang kerja mostly. Tapi, lagi-lagi tren (itu) bervariasi di lokasi-lokasi (tertentu). Kalau dibilang jamnya sekitar jam 5 ke 6 sore sampai ke 8, itu yang kita sebut peak hour," jelas Kris.
Advertisement