Sukses

Warganet Unggah Video Perbedaan Langit Jakarta dan Bali, Jakarta Dipenuhi Kabut Hitam

Polusi di Jakarta dianggap sudah semakin memburuk .Seorang penumpang pesawat membagikan penampakan langit Jakarta yang dipenuhi kabut hitam dan langit Bali yang sangat bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di wilayah Indonesia selama beberapa pekan belakangan ini terus menjadi sorotan. Polusi udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya belakangan ini juga sedang disorot. Polusi di Jakarta bahkan dianggap sudah semakin memburuk hingga dikeluhkan oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan.

Belum lama ini, bahkan juga viral seorang penumpang pesawat membagikan penampakan langit Jakarta yang dipenuhi kabut hitam dan langit Bali yang sangat bersih. Video itu dibagikan oleh akun TikTok@.kelvinkurniawan, Rabu, 16 Agustus 2023.

"Awalnya kirain awan, ternyata. Polusii,” kata narasi pengunggah video viral itu. Di dalam video terlihat perekam mengarahkan kameranya ke kaca pesawat yang menunjukkan asap dan langit berwarna abu-abu yang menutupi seluruh bagian wilayah Jakarta.

Beberapa detik kemudian video itu memperlihatkan langit Bali yang sangat bersih jernih tanpa polusi atau asap abu-abu di atas langitnya. Video itu mengundang banyak reaksi warganet. Banyak yang mengaku bergidik ngeri melihat keadaan langit Jakarta yang dipenuhi polusi.

"Langit Jakarta udh gak ketolong," komentar seorang warganet.

"Ngeri, di Bali biar pun panas, tetep adem anginnya kenceng,” kata warganet lainnya.

"Kadang jam 3 keliatan kaya mendung mau ujan, gua kira mendung beneran, ehh efek ini terrnyata polusi,” komentar warganet lainnya.

"Di Bali, khususnya tempat tinggal gw di Denpasar Barat kualitas udaranya itu berkisar 31-51, jadi kualitas udaranya masih lumayan bagus," timpal warganet lainnya.

Sampai berita ini ditulis, unggahan itu sudah dilihat lebih dari 2,2 juta kali, disukai lebih dari 197 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 1.850 komentar.

 

2 dari 4 halaman

Kualitas Udara di Jakarta dan Yogya

Buruknya kualitas udara Jakarta juga dirasakan oleh penumpang pesawat terbang. Seorang wanita yang melakukan penerbangan dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menuju Bandara Soekarno Hatta (CGK) atau Bandara Soetta mengaku terkejut dengan kondisi langit Jakarta.

Momen penerbangan itu ia bagikan melalui akun TikTok notpusing pada Sabtu, 12 Agustus 2023. "Flight (penerbangan) YIA - CGK termerinding yang pernah aku rasain," tulis wanita bernama Sheena Mulan ini dalam video berdurasi 55 detik itu.

Ia berangkat dari YIA pada pagi hari pukul 06.25 WIB. Suasana pagi itu terasa sangat dingin. Sheena menuliskan merasa senang melihat pemandangan perbukitan dari ketinggian saat ia baru lepas landas. Saat itu pemandangan tampak menenangkan.

Sheena dan penumpang lainnya bisa melihat perbukitan hijau nan asri dengan matahari yang baru terbit tampak begitu indah. Ia juga melihat gunung-gunung tinggi yang hijau dengan langit yang cerah. Perjalanan tersebut ia tempuh selama sekitar 1 jam. Sheena pun sempat tertidur sejenak karena merasa mengantuk.

Saat bangun, ia merasa terkejut karena pemandangan yang ia lihat dari jendela pesawat tampak sangat berbeda dari sebelumnya. Ia hanya bisa melihat kabut yang sangat tebal dari jendela pesawat. Sheena sempat mengira pesawat masuk ke dalam awan.

3 dari 4 halaman

Bandara Soetta Tidak Terlihat dari Pesawat

Tapi ternyata, ia sudah sampai di Jakarta. Kabur tebal yang ia lihat adalah polusi di langit Jakarta yang sudah sangat memprihatikan hingga Bandara Soetta pun tidak terlihat dengan jelas dari atas pesawat. "Semerinding itu lihat polusi. Langitnya abu-abu, bandaranya nggak kelihatan. Pekat banget polusinya, sampai takut sendiri," tulisnya dalam video tersebut. Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet yang meninggalkan beragam komentar.

"Sama merinding juga kak! Bedanya aku flight dari Denpasar, benar-benar beda banget kayak mendung tiap hari," komentar seorang warganet.  "Langit jakarta jam 12 siang kaya langit bogor jam 6 pagi😭 nangis bgt polusinya," tulis warganet lainnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab udara di langit Jakarta terlihat keruh akibat polusi udara yang sedang meningkat.  Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa siklus harian kualitas udara memengaruhi tingkat polusi udara di Jakarta.

"Perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udara itu ada siklus hariannya. Pada saat lepas malam hari hingga dini dan hari cenderung lebih tinggi dari pada siang hingga sore," kata Ardhasena saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2023, dilansir dari kanal News Liputan6.com.

 

4 dari 4 halaman

Penjelasan BMKG Soal Polusi Udara Jakarta

Kemudian, penyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi. Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat dan berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

"Karena kita di wilayah urban dan sekarang saat musim kemarau itu ada fenomena namanya lapisan inversi. Jadi ketika pagi, di bawah atau permukaan ini lebih dingin dibandingkan di lapisan atas," ujar Ardhasena.

"Itu mencegah udara itu untuk naik dan kemudian terdispersi. Itu penjelasan mengapa Jakarta kelihatan keruhnya di bawah dibandingkan di atas karena setting perkotaan yang di mana kita semua hidup bersama," tambahnya.  Adapun sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, polusi udara di Ibu Kota memburuk dalam beberapa waktu terakhir karena musim kemarau yang sedang terjadi.

"Memang di bulan Juli hingga September biasanya itu musim kemarau sedang mencapai tinggi-tingginya sehingga memang berakibat pada kondisi udara kualitas udara yang kurang baik," kata Asep saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2023.