Liputan6.com, Jakarta - Upacara Peringatan Detik-Detik Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Istana Merdeka sudah tunai terlaksana pada Kamis, 17 Agustus 2023. Namun, masih ada kisah unik yang tersisa dari perayaan HUT ke-78 RI itu, salah satunya penampilan Ziva Magnolya.
Jebolan Indonesian Idol musim ke-10 itu tampil sebelum upacara digelar. Ia berkolaborasi dengan Gita Bahana Nusantara membawakan lagu Zamrud Khatulistiwa ciptaan Guruh Soekarno Putra.
Baca Juga
Merah jadi elemen yang paling menonjol dari tampilan Ziva Magnolya di Kamis pagi. Berbalut busana modifikasi kain-kain etnik rancangan Hian Tjen, ia terlihat menawan dibalut beragam perhiasan rancangan desainer Samuel Wattimena yang berkolaborasi dengan The Palace Jeweler.
Advertisement
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, kemarin, pelantun lagu Menyesal itu mengenakan kalung, anting-anting, gelang, dan cincin berbahan emas. Total harga perhiasan yang dikenakan Ziva dalam kesempatan itu mencapai lebih dari Rp656 juta atau setara harga rumah sederhana di pinggir Jakarta.
Jelita Setifa, General Manager dari The Palace Jeweler mengatakan, "The Palace Jeweler sangat berbangga bahwa musisi muda bertalenta Ziva Magnolya mengenakan koleksi spesial kami yakni koleksi NUSANTARA dalam performanya di Istana Merdeka pada tahun ini. Sesuai dengan namanya, koleksi yang berkolaborasi dengan maestro fashion Samuel Wattimena ini mengangkat siluet perhiasan tradisional ke ranah yang lebih modern."
Ia berharap dengan perayaan HUT ke-78 RI, brand perhiasan lokal tersebut bisa terus melestarikan nilai-nilai keIndonesiaan. "Semoga perhiasan Indonesia semakin dicintai masyarakat dan semakin mendunia.”
Inspirasi Koleksi Nusantara
Koleksi Nusantara yang dirancang Samuel Wattimena itu terinspirasi dari keindahan siluet aksesori tradisional Indonesia. Peluncurannya terbagi dalam tiga tahap yang dimulai pada 2018. Babak terakhir diluncurkan pada 2021 bersamaan dengan peluncuran koleksi fesyennya secara virtual di KBRI Seoul.
Berawal dari 20 model perhiasan, koleksi kini total mencapai 86 model perhiasan serta tambahan dari seri baru, yakni Nusa, Anta, dan Tara. "Koleksi perhiasan Nusantara ini terinspirasi dari wastra, siluet, dan rasa tradisional Indonesia yang dihadirkan kembali dengan tampilan modern tanpa meninggalkan filosofi yang memperkaya aksesori lainnya," ucap Samuel dalam Instagram Live @thepalace yang berjudul An Exotic Journey to Nusantara, Sabtu, 27 Maret 2021.
Ketiga koleksi perhiasan Nusantara terbaru ini merupakan hasil representasi kebudayaan Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur. Seri Nusa pada koleksi Nusantara terinspirasi dari siluet pending, yakni aksesori pakaian berbentuk kepala ikat pinggang yang seperti pada pakaian tradisional orang Sumatera. Dalam koleksi perhiasan Nusantara, perhiasan ini mewujud dalam bentuk kalung dan gelang.
Advertisement
Gali Kekayaan Budaya Lokal
Kemudian, Seri Anta terinspirasi dari perhiasan khas Sumba, yakni mamuli, yang mewakili warisan tradisi Indonesia bagian tengah. Mamuli menyerupai mata pena yang menjadi penanda identitas perempuan, kesuburan, rahim yang melahirkan generasi penerus.
Sedangkan Tara, Samuel terinspirasi dari perhiasan Maluku yang mewakili Indonesia bagian timur, yakni belak. Belak merupakan tanda rasa sayang seorang laki-laki yang dibawa pada sang kekasih saat melamar. Dalam seri ini diwujudkan dengan apik dalam motif berlapiskan emas yang dipadukan dengan berlian.
Samuel menegaskan bahwa ia tidak menciptakan motif perhiasan, melainkan terinspirasi dari perhiasan Nusantara. Ia mengelolanya agar bisa menghasilkan karya yang menarik.
Peraih Satyalacana itu menekankan bahwa kekayaan budaya lokal adalah kunci untuk bisa menonjol di tataran global. Bila dikelola dengan baik, para kreator atau pengusaha kreatif Indonesia tidak hanya bisa mengekspor produk, tetapi juga menarik mata internasional kepada Indonesia.
"Jadi saya bilang, 'local is the new global'. Kenapa quote ini jadi penting, untuk beri rasa percaya diri kepada artisan di daerah, kepada generasi muda, kekayaan lokal ini kalau kamu mau, itu kekuatan kita," ucap Samuel.
Pemenang Busana Adat Terbaik
Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana Kepresidenan tidak terasa lengkap tanpa penghargaan busana adat terbaik. Di HUT ke-78 RI, Sri Mulyani dan Kaesang Pangarep termasuk dua dari lima pemenang busana adat terbaik
Pengumuman pemenang busana terbaik disiarkan MC acara usai M.A.C menyanyikan lagu Cuma Saya. Kelima pemenang adalah Raja Amarasi dengan pakaian adat NTT, Greti dengan pakaian adat dari Bengkulu, serta Kohar dengan baju adat Banyuwangi. Kaesang juga muncul sebagai pemenang keempat, disusul nama Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Ketika nama Kaesang diumumkan, sontak Erina Gudono yang berada di sampingnya langsung menepuk pundak suaminya itu sambil tertawa bersama. Wajah Sri Mulyani juga semringah saat namanya disebut.
Menkeu mengenakan pakaian Adat Soe dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Tatanan sanggul dan hiasan kepala yang dipakainya juga terlihat istimewa. Saat maju sebagai pemenang, ia tampak menyalami pemenang lain.
Para pemenang pun berfoto bersama dengan hadiahnya masing-masing, yakni berupa sepeda. "Ini merupakan hadiah khusus dari Presiden Jokowi pada pemenang busana terbaik tahun ini," kata Valerina Daniel, pembawa acara peringatan tersebut, dikutip dari siaran langsung di YouTube Sekretariat RI.
Advertisement