Liputan6.com, Jakarta - Euforia perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia bukan hanya dirasakan di dalam negeri, namun juga dirasakan oleh para diaspora yang berada jauh dari tanah air. Bagi warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, momentum ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan kebanggaan dan semangat nasionalisme meski jauh dari kampung halaman.
Salah satu perayaan yang mencuri perhatian adalah di Korea Selatan. Komunitas warga Indonesia di sana, dengan dukungan KBRI Seoul, mengadakan perayaan yang cukup megah. Dilansir dari Merdeka.com per hari ini, Pemerintah Metropolitan Seoul, sebagai bentuk persahabatan dan kerjasama antara kedua negara, memberikan izin dan dukungan untuk mengadakan acara "Light Up Red and White".
Landmark ikonik kota Seoul, yaitu Balai Kota dan Menara Namsan, dihiasi dengan lampu berwarna merah dan putih, menggema warna Bendera Indonesia. Pencahayaan ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bagi warga Indonesia yang berada di Korea Selatan tetapi juga memperkenalkan budaya dan semangat Indonesia kepada masyarakat setempat.
Advertisement
“Keduanya merupakan lokasi wisata ternama dan kerap dikunjungi wisatawan lokal serta mancanegara,” ujar Gandi Sulistiyanto, Duta Besar RI di Seoul pada Jumat (18/8/2023).
Pada malam tanggal 17 Agustus 2023, sorot lampu berwarna merah putih menyinari Gedung Balai Kota Seoul dari pukul 20.00 hingga 22.00 KST (waktu Korea Selatan setempat). Cahaya merah putih itu menjadi pusat perhatian warga lokal maupun warga Indonesia yang tinggal di Korea Selatan.
Duta Besar RI di Seoul, Susi A. Sulistiyanto, bersama istri dan keluarga besar KBRI Seoul, berdiri tegak menyampaikan ucapan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-78. Zelda Wulan Kartika, Wakil Kepala Perwakilan RI, juga tampak mendampingi, berdiri samping-samping dengan para diplomat lainnya dalam memperingati hari bersejarah tersebut.
Sejarah Balai Kota dan Menara Namsan
Gedung Balai Kota Seoul merupakan simbol dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Dibangun pada 1925, gedung ini merupakan bagian penting dari sejarah perkembangan kota Seoul. Pada 2008, renovasi besar-besaran mengubah wajah Balai Kota menjadi lebih modern. Tim arsitek yang mendesain gedung baru menggabungkan estetika masa depan dengan teknologi ramah lingkungan, yaitu penggunaan tenaga surya.
Pada 2012, sebuah inisiatif ramah lingkungan diterapkan dengan menghubungkan gedung lama Balai Kota dengan sebuah gedung baru yang lebih modern dan berkonsep hijau. Gedung baru ini dilengkapi dengan taman vertikal yang menampung sekitar 70.000 tanaman dari 14 spesies. Konsep ini tidak hanya meningkatkan estetika tetapi juga memberikan sentuhan hijau di tengah-tengah kepadatan kota, menjadi simbol keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Sementara itu, Menara Namsan dibangun lebih dari empat dekade yang lalu. Menara tersebut merupakan gedung pertama yang dibangun di Korea yang ditujukan sebagai gedung multifungsi. Meskipun kini banyak gedung yang lebih tinggi, menara ini tetap menjadi destinasi wisata ikonik bagi wisatawan domestik dan asing.
Advertisement
Sebagai Tanda Persahabatan
Pada malam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Seoul, tidak hanya sorotan lampu berwarna merah putih yang menjadi daya tarik. Tepat di tengah-tengah gedung Balai Kota, logo peringatan 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Korea juga ditampilkan, mencerminkan lima dekade hubungan erat kedua negara. Logo tersebut dirancang dengan kombinasi warna khas kedua negara dan simbol yang merepresentasikan kebersamaan serta kolaborasi antara Indonesia dan Korea Selatan.
Tahun 2023 bukan hanya tahun penting bagi Indonesia karena merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke-78, tetapi juga menjadi saksi bisu dari peringatan setengah abad hubungan diplomatik dengan Korea Selatan. Hubungan kedua negara ini telah lama berlandaskan pada rasa saling menghormati dan kerjasama di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga budaya.
Dengan tema "Persahabatan yang Lebih Erat, Kemitraan yang Lebih Kuat", keduanya berupaya untuk semakin memperkuat ikatan yang telah terjalin selama ini. Mereka bertekad untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam berbagai inisiatif bersama, dengan harapan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi rakyat kedua negara.
Salah satu fokus utama dalam hubungan bilateral kedua negara adalah "people to people diplomacy". Pendekatan ini menekankan pentingnya interaksi dan pemahaman antar-individu dari kedua negara.
Hari Kemerdekaan Korea Selatan
Sementara itu, mengutip kanal ShowBiz Liputan6.com, tiap 15 Agustus, rakyat Korea Selatan merayakan pembebasan atau kemerdekaan negaranya dari cengkeraman penjajah pada 1945, lebih cepat dua hari dari Indonesia. Tak hanya masyarakat umum, deretan artis Korea Selatan pun turut merayakan momen tersebut.
Hal itu terlihat dari sejumlah unggahan di media sosial mereka masing-masing. Deretan artis Korea yang merayakan kemerdekaan negaranya, menunjukkan rasa nasionalisme mereka dengan mengunggah beragam foto, mulai dari bendera negara Korea Selatan hingga momen di tempat bersejarah.
Terpantau artis-artis K-Pop maupun drakor seperti G-Dragon hingga Song Hye Kyo tampak khidmat dalam merayakan kemerdekaan negaranya. Tak hanya potret bendera dan momen tertentu, ada juga yang menunjukkan rasa nasionalisme dengan cara ikut berdonasi.
Artis K-Pop G-Dragon terpantau mengunggah foto bendera Korea Selatan sebagai bukti nasionalisme kepada Tanah Airnya. Sementara, aktris Song Hye Kyo menggelar kegiatan amal bersama seorang profesor bernama Seo Kyoungduk, dengan cara mendonasikan 10 ribu buku panduan situs bersejarah Korea di Hawaii, melansir The Korea Times. Artis Seohyun SNSD turut mengunggah sebuah foto berupa momen dirinya sedang berada di Dosan Ahn Chang Ho Memorial Hall.
Advertisement