Sukses

Kisah Siti dan Sudin Si Anak Orang Utan Sumatera Korban Perdagangan Satwa Ilegal Belajar Hidup di Sekolah

Orang utan Siti dan Sudin diselamatkan dari mafia perdagangan satwa liar dilindungi ilegal pada 2021. Mereka kini sudah setahun belajar di sekolah hutan.

Liputan6.com, Jakarta - Siti dan Sudin, dua anak orang utan Sumatera (Pongo abelii) memiliki kisah hidup memilukan. Sejak kecil mereka dipisahkan dari induknya karena menjadi objek perdagangan satwa liar dilindungi ilegal.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu dan Lampung berhasil menyelamatkannya di Pelabuhan Bakauheni Lampung pada 2021. Setelah sempat dirawat di Lampung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memutuskan agar kedua anak orang utan itu direhabilitasi di Jambi bekerja sama dengan Frankfurt Zoological Society (FZS) Indonesia.

Mereka awalnya dikarantina. Siti bahkan harus dirawat intensif selama tiga bulan oleh dokter hewan karena mengalami peradangan paru-paru. 

Pada Januari 2022, Siti dan Sudin mulai belajar di sekolah hutan setelah dipindahkan ke Sumatran Orang utan Reintroduction Center (SORC) Sungai Pengian, Jambi. Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (20/8/2023), sekolah hutan merupakan langkah awal untuk mempersiapkan orang utan kembali ke alam liar dengan memberi pelatihan adaptasi yang komprehensif.

Orangutan dapat belajar beradaptasi secara bertahap terhadap lingkungan hutan dan terutama untuk mengenalkan sebanyak mungkin jenis pakan dari hutan yang dapat dimakan.

"Saat ini Siti dan Sudin masih menjalani proses reintroduksi, di antaranya belajar hidup di alam melalui pelatihan sekolah hutan. Setiap hari, trainer orangutan membawa Siti dan Sudin mengikuti sekolah hutan dari pagi hingga sore hari," ujar Indra Exploitasia, Staf Ahli Menteri LHK.

Siti dan Sudin memiliki karakter yang berbeda. Siti lebih aktif dan pemberani dibandingkan Sudin. Sudin sedikit pemalu namun lincah dalam bergerak. Mereka suka bermain bersama baik di kandang maupun saat menjalani sekolah hutan.

 

2 dari 4 halaman

Belajar Apa Saja di Sekolah Hutan?

Indra menuturkan Mmskipun Siti dan Sudin memiliki travel bond yang erat, mereka paling suka bermain dengan orangutan lain, terutama orangutan yang masih muda. Mereka juga sering meniru serta belajar dari aktivitas induk dan anak orangutan yang mereka temui selama sekolah hutan.

Ia menyebut interaksi sosial Siti dan Sudin dengan orang utan lain yang telah dilepasliarkan juga baik. Mereka banyak belajar dan meniru aktivitas orang utan tersebut. Kehadiran orang utan lain yang memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik telah membantu proses belajar mereka kembali hidup di alam liar.

Siti dan Sudin belajar memanjat pohon. Mereka awalnya sering jatuh ke tanah, tetapi semangat belajar makin besar. Kini mereka terampil dan lincah dalam memanjat maupun berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Mereka juga bisa memanjat pohon setinggi 10-20 meter di atas tanah sekarang.

Siti dan Sudin banyak belajar memakan berbagai jenis pakan hutan dari orangutan yang sudah dilepasliarkan, seperti buah, daun, kambium, stem, bunga, dan serangga. Mereka paling banyak memakan buah hutan, misalnya liana, barangan, besai, mahang, dan tapus.

3 dari 4 halaman

Belajar Buat Sarang

Saat ini, mereka sedang memulai belajar membuat sarang di atas pohon. Siti sudah bisa membuat sarang berkualitas baik. Ia mencari dahan yang kuat untuk membangun sarang, kemudian melipat daun dan ranting menjadi sarang kecil. Sudin suka mengamati Siti yang sedang membangun sarang. Namun, ia belum bisa membuat sarang sehingga masih berbagi sarang dengan Siti ataupun menggunakan bekas sarang orangutan lain untuk beristirahat.

Pada malam, Siti dan Sudin tinggal di kandang SORC dan mendapatkan perawatan dari staf SORC setiap harinya. Trainer orangutan akan membawa mereka untuk mengikuti sekolah hutan saat cuaca cerah. Saat turun hujan, mereka tidak pergi ke sekolah hutan dan menerima sesi pengayaan perilaku di dalam kandang.

Selama di kandang itu, mereka juga mendapatkan berbagai jenis pakan selama tinggal dalam kandang, yaitu buah lokal, sayuran lokal, pakan dari hutan (daun atau buah hutan), serta susu. Makanan favorit mereka adalah pisang dan nanas.

"Hasil evaluasi kelak akan memungkinkan dua anak orangutan ini dilepasliarkan sepenuhnya. Kami berharap Siti dan Sudin dapat tumbuh dengan baik dan dilepasliarkan di hutan bentang alam Bukit Tiga Puluh," kata Indra.

4 dari 4 halaman

Orang Utan Numpang Cuci Tangan

Ada kisah lain yang menarik dari orang utan. Mengutip kanal Hot Liputan6.com, sebuah video viral ditonton hingga 43,2 juta, memperlihatkan seekor orang utan yang masuk ke dalam kamar turis. Tidak sendiri, primata itu membawa serta anaknya yang masih kecil. Momen tersebut dibagikan oleh wisatawan tersebut dalam laman TikTok-nya @ash.bulla.

Diceritakan bahwa turis tersebut sedang berlibur di Indonesia. Kemudian, momen tidak terduga itu terjadi ketika ia menginap di sebuah penginapan di kawasan wisata Bukit Lawang, Sumatera Utara. Saat ia bangun dari tempat tidur, turis itu mendapati sang orang utan sudah masuk kamar dengan pintu terbuka.

"POV: bangun di Indonesia dan ada orangutan di rumah Anda," tulis pemilik akun dalam video, dikutip Liputan6.com dari laman TikTok @ash.bulla pada Selasa, 27 Juni 2023.

Tidak berhenti sampai di situ, orang utan yang menggendong anaknya masuk kamar itu juga berkeliling hingga memasuki toilet. Rupanya, hewan primata itu hendak mencuci tangannya pakai sabun. Sontak pemilik akun pun terdengar takjub sekaligus tertawa dengan aksi orang utan.