Sukses

Orang Sering Liburan Kini Dianggap Kaya, Najwa Shihab: Boleh Menikmati Hidup tapi Ada Perhitungannya

Jumlah generasi muda yang menganggap definisi kaya adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350 persen dibandingkan tahun 2022. Generasi saat ini percaya bahwa definisi kaya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Financial Fitness Index (FFI), sebuah riset komprehensif hasil kolaborasi Bank OCBC NISP dengan NIQ kembali diluncurkan pada 2023. Riset yang mengkaji tentang kesehatan keuangan generasi muda Indonesia menunjukkan bahwa skor kesehatan finansialnya terus meningkat.

Namun, hasil riset juga menyebut bahwa masih banyak pula yang membuat keputusan keliru dalam hal mengalokasikan uangnya, sehingga berpengaruh pada skor kesehatan finansial mereka. Generasi muda pun diharapkan pintar menyiasati agar keinginan tidak mengorbankan kebutuhan dasar lainnya.

Amir Widjaya, EVP Marketing & Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP saat pengumuman FFI 2023 mengungkapkan, "Melalui riset ini, kami ingin menyampaikan bahwa sehat finansial itu bisa dicapai oleh semua kalangan, terlepas dari latar belakang dan status subekonomi mereka."

Lebih lanjut terungkap fakta unik lain riset bahwa jumlah generasi muda yang menganggap definisi kaya adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, mereka yang percaya bahwa definisi kaya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah atau fesyen bermerek ataupun sering liburan atau konser, memiliki skor kesehatan finansial yang rendah.

Di sisi lain, mereka yang mengaitkan "kaya" dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat. "Menjadi generasi muda yang berkualitas bisa diawali dengan memiliki mindset yang benar tentang "kaya". Jangan mudah tergiur dengan apa yang dilihat di media sosial, karena tidak semuanya seindah kelihatannya," kata Najwa Shihab, seorang jurnalis dan pendiri Narasi saat peluncuran FFI 2023 dan Nyala Festival yang diadakan di Senayan City, Selasa, 22 Agustus 2023. 

 

2 dari 4 halaman

Jumlah Generasi Sandwich Meningkat

Menurut Najwa, di sinilah media dan publik figur bisa ikut mengambil peran dalam membentuk pola pikir generasi muda tentang kesehatan finansial. "Yang dibagikan tidak harus selalu tentang kekayaan dan kemewahan, tetapi juga bagi ilmu bermanfaat tentang bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik," sambungnya.

Di sisi lain, generasi muda juga harus mau belajar dan disiplin mengatur uang dan berinvestasi sejak dini, agar bisa menjadi trendsetter bukan hanya dalam hal gaya hidup tapi juga finansial. Apalagi bagi milenial yang sejak bangun tidur sudah terpapar dengan segala macam informasi dan bagi Gen Z sebagai generasi media sosial sehingga biasa meliat apa yang terpampang hingga mudah insecure.

Menurut wanita 45 tahun itu, ia sangat mengerti dengan milenial dan Gen Z yang senang sekali healing untuk mengatasi tekanan tuntutan di pekerjaan. Belum lagi ada biaya untuk aktualisasi diri seperti membeli kopi atau datang ke psikolog untuk mengelola kesehatan mental. 

"Tak apa menikmati (hidup), tapi perhitungannya harus ada," saran Najwa.  

 

3 dari 4 halaman

Skor Kesehatan Keuangan Secara Umum Naik

Menambahkan tentang tren di kalangan anak muda, Inggit Primadevi, Director ConsumerInsights di NIQ Indonesia mengungkapkan bahwa ada 54 persen generasi muda yang saat ini merupakan bagian dari sandwich generation.

"Jumlah sandwich generation meningkat sebanyak 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Uniknya, skor kesehatan finansial mereka cenderung lebih sehat, yaitu 41,80, lebih tinggi dibandingkan skor Indonesia secara keseluruhan," katanya.

Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk sehat secara finansial bisa diraih oleh semua kalangan,tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki lebih banyak tantangan finansial. Artinya, dengan lebihfokus ke goals tertentu, seseorang bisa menjadi lebih sehat finansialnya. 

(FFI) 2023, merupakan sebuah riset tahunan yang menggambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia. Riset ini menunjukkan bahwa skor Kesehatan finansial generasi mudadi Indonesia terus meningkat selama tiga tahun terakhir, meskipun kita baru keluar dari situasi pandemi.

Skor tahun ini menunjukkan angka 41,16, mengalami kenaikan sebesar 1,10 poin dibandingkan tahun lalu. Namun, meskipun secara umum generasi muda Indonesia terusberusaha memperbaiki kebiasaan finansialnya, masih banyak yang membuat keputusan kelirudalam hal spending. 

 

4 dari 4 halaman

Pengeluaran Gaya Hidup yang Impulsif

Faktanya, sebanyak 35 persen mengaku bahwa mereka pernah melakukan pengeluaran gaya hidup secara impulsif selama enam bulan terakhir, termasuk konser, travelling, atau belanja berlebihan. Uniknya lagi, ternyata 60 persen dari mereka yang impulsif datang dari demografi dengan penghasilan Rp5--8 juta perbulan.

Hal ini juga yang mengakibatkan skor finansial mereka yang memiliki pendapatan Rp5--8 juta mengalami penurunan. Meskipun begitu, persentase generasi muda yang menghabiskanuang demi gaya hidup sudah menurun sebesar 3 persen menjadi 73 persen dari angka tahun lalu yang menunjukkan angka 76 persen.

"Dengan begitu, kami menyerukan bahwa lifestyle terus jalan, investasi tetap aman, dan keuangan sehat bisa dilakukan bersamaan, selama pembagian dananya sudah benar dengan tidak mengorbankan dana darurat atau investasi," sambung Amir Widjaya

Ia menambahkan, di RuangMenyala.com, semua orang bisa mengikuti kelas dan konten belajar finansial gratis, dan bisa melakukan tes kesehatan finansial untuk melihat skor mereka. Di awal Agustus lalu, Bank OCBC NISP telah sukses mengajak lebih dari 2 ribu orang dalam Gerakan Masal Finansial Check Up, sebagai langkah untuk mengajak semakin banyak orang memiliki keuangan yang sehat.