Sukses

Langkah Dian Sastrowardoyo Gali Potensi Perempuan Indonesia di Dunia Teknologi dan Inovasi

Tak sedikit gerakan yang digaungkan berbagai pihak dalam memupuk semangat dan mengembangkan potensi perempuan Indonesia. Salah satunya lewat kehadiran Program Perempuan Inovasi 2023 yang merupakan kerja sama dari Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit gerakan yang digaungkan berbagai pihak dalam memupuk semangat dan mengembangkan potensi perempuan Indonesia. Salah satunya lewat kehadiran Program Perempuan Inovasi 2023 yang merupakan kerja sama dari Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia.

"Kerja sama dari tiga entitas ini untuk membantu para perempuan muda Indonesia mengembangkan potensinya melalui berbagai program kolaborasi dan pelatihan di bidang teknologi, digital, kewirausahaan sosial, dan literasi," kata Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian Sastrowardoyo saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2023.

Dian Sastro, begitu ia akrab disapa menyampaikan bahwa misi ketiga pihak ini adalah membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, berkontribusi, dan berdampak bagi bangsa. Bagi mereka, partisipasi perempuan dalam dunia teknologi hingga inovasi sangatlah penting.

"Penting sekali, karena ternyata ini adalah sebuah fakta kita sedang kekurangan talenta digital yang dibutuhkan di Indonesia sampai 2030, kurang 9 juta talenta digital yang masih perlu kita isi, ini menurut World Bank (2019)," tambah pemain film "Ada Apa dengan Cinta?" tersebut.

Dian menerangkan ada banyak dampak positif yang dirasakan ketika mampu menghadirkan lebih banyak talenta digital perempuan. "Yang terjadi adalah akan ada kenaikan partisipasi perempuan," lanjutnya.

Ia menambahkan, "Apabila ada kenaikan partisipasi perempuan sebanyak 25 persen di 2025 nanti maka dampaknya adalah kita bisa mengalami pertumbuhan ekonomi hingga Rp950 triliun dan kita mengalami pertumbuhan DGP sampai 2,9 persen."

 

2 dari 4 halaman

Apa Saja yang Diberikan di Program Perempuan Inovasi 2023?

Dian mengatakan salah satu solusinya adalah untuk memberdayakan womanpreneur untuk bisa menguasai digital. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam teknologi, disebut Dian, dapat melihat ada peluang kerja yang jauh lebih berkualitas.

"Itu akan berdampak pada pendapatan masyarakat, sehingga menghasilkan penghidupan yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi secara makro," ungkap Dian Sastro.

Co-Founder and CEO Markoding Amanda Simandjuntak menerangkan bahwa Program Perempuan Inovasi 2023 adalah beasiswa pelatihan keterampilan digital untuk perempuan seluruh Indonesia khususnya yang kurang mampu dari usia 12 tahun atau SMP sederajat. Amanda menyebut ada beberapa hal yang akan diberikan kepada peserta melalui program ini.

"Pertama yang kita edukasi tentang kesetaraan gender karena gimana kita mau belajar teknis kalau mindset belum tahu kalau sebenarnya perempuan itu mampu dan bisa," kata Amanda.

Setelah edukasi kesetaraan gender, Amanda dan tim akan memaparkan materi terkait technical skills. "Kita mengajarkan coding, web development, dan UI/UX design," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Pendampingan Para Peserta

Amanda menjelaskan materi selanjutnya akan diberikan kepada peserta adalah soft skills. "Soft skills di dunia kerja itu penting sekali, seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi," terangnya.

Ia mengungkapkan, "Yang paling menarik, mereka nanti akan mempunyai project portofolio akan membuat aplikasi inovasi untuk menyelesaikan masalah berbasis gender, seperti kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual, perkawinan anak."

"Mereka akan mendapatkan sertifikat dan kita bantu untuk mendapat kesempatan kerja setelah lulus program, minimal mendapat magang," tutupnya.

Tahapan program dimulai dari pendaftaran partisipan di 23 Agustus 2023, disusul dengan program kelas web development dan UI/UX hingga 3 September 2023, kemudian tech bootcamp mulai Oktober 2023 hingga Februari 2024. Puncak acara dilaksanakan pada Demo Day di Maret 2024.

Seluruh program juga didukung oleh Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia. Selain teknologi digital, ke depannya, program Perempuan Inovasi juga akan mengembangkan kolaborasi dan pelatihan di bidang kewirausahaan sosial, lingkungan dan literasi pendidikan.

4 dari 4 halaman

Kurangnya Partisipasi Perempuan di Bidang STEM

Di era serba digital, bidang STEM punya peranan penting yang berpengaruh kepada kehidupan banyak orang. Sayangnya, tingkat partisipasi perempuan di bidang STEM tidak sepesat digitalisasi di Indonesia.

Boston Consulting Group (2020) melaporkan hanya sekitar 22 persen dari perempuan tersebut bekerja di bidang teknologi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi perempuan di bidang STEM adalah kurangnya representasi dan peran model yang kuat.

Terlebih lagi stereotip gender yang berhubungan dengan kemampuan dan minat dalam bidang STEM dapat menghambat perkembangan karier perempuan di bidang ini. Banyak perempuan yang juga terhambat oleh stigma masyarakat yang memengaruhi kualitas pendidikan mereka sehingga para perempuan kurang terwakili dalam bidang STEM.

Selain di Indonesia, hal ini tercermin dalam data dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di kawasan Asia Pasifik, sebanyak 45 persen perempuan percaya pekerjaan STEM tidak sesuai dengan perempuan dan 50 persen perempuan kurang tertarik berkarier di bidang STEM karena sentimen dominasi laki-laki.

Berdasarkan riset Microsoft Asia, Mastercard (2017) faktor pendorong perempuan berkarier di bidang STEM adalah 49 persen dukungan keluarga, 38 persen karena beasiswa, 36 persen pengaruh role model perempuan, dan 29 persen karena dukungan sekolah dan institusi. Apabila jumlah ini semakin besar, perempuan akan mendapat porsi yang lebih banyak di industri STEM.

 

Video Terkini