Liputan6.com, Jakarta - Penelitian menemukan bahwa es laut di sekitar Antartika telah berkurang secara signifikan dalam tujuh tahun terakhir. Penguin kaisar di Antartika mengalami kegagalan berkembang biak yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat hilangnya es laut, demikian temuan sebuah studi baru.
Mengutip dari Euronews, Jumat, 25 Agustus 2023, di salah satu wilayah Antartika yang mengalami hilangnya es laut secara total pada 2022, bayi penguin dari empat hingga lima koloni punah. Temuan ini mendukung prediksi bahwa lebih dari 90 persen koloni penguin kaisar akan punah pada akhir abad ini.
Inilah bagaimana tren pemanasan global membahayakan spesies ini. Hilangnya 100 persen es laut di wilayah AntartikaPenelitian menemukan bahwa es laut di sekitar Antartika telah berkurang secara signifikan dalam tujuh tahun terakhir.
Advertisement
Pada akhir Desember 2022, luas es laut merupakan yang terendah dalam 45 tahun menurut catatan citra satelit. Hilangnya es paling ekstrem terjadi di wilayah Laut Bellingshausen bagian tengah dan timur, sebelah barat Semenanjung Antartika, di mana terjadi hilangnya 100 persen es laut pada November 2022.
Di zona ini, es laut baru mulai terbentuk kembali pada akhir April 2023. Sebuah studi baru yang diterbitkan Communications Earth & Environment awal pekan ini menemukan bahwa mencairnya es laut merupakan ancaman besar bagi penguin kaisar.
Para peneliti dari British Antarctic Survey (BAS) mempelajari koloni di wilayah Laut Bellingshausen bagian tengah dan timur. Mereka menyimpulkan bahwa ada kemungkinan besar tidak ada bayi penguin yang selamat dari empat dari lima koloni penguin kaisar di wilayah tersebut pada tahun 2022.
Penguin Kaisar Gagal Berkembang Biak
Penulis utama studi tersebut, Dr Peter Fretwell mengatakan bahwa pihaknya belum pernah melihat penguin kaisar gagal berkembang biak. "Pada skala ini, dalam satu musim," katanya.
Ia melanjut, "Hilangnya es laut di wilayah ini selama musim panas di Antartika membuat kecil kemungkinan bayi-bayi penguin yang mengungsi dapat bertahan hidup."
Para ilmuwan memeriksa gambar satelit yang menunjukkan hilangnya es laut di lokasi berkembang biak jauh sebelum anak penguin mengembangkan bulu yang tahan air. Penguin kaisar bergantung pada es laut stabil yang menempel erat di pantai – dijuluki es ‘land-fast’ – hampir sepanjang tahun dari bulan April hingga Januari.
Begitu mereka tiba di lokasi perkembangbiakan pilihannya, penguin bertelur selama musim dingin Antartika dari Mei hingga Juni. Telur menetas setelah 65 hari, tetapi bayi penguin tidak menjadi dewasa sampai musim panas, antara bulan Desember dan Januari.
Antara tahun 2018 dan 2022, 30 persen dari 62 koloni penguin kaisar yang diketahui di Antartika terkena dampak hilangnya sebagian atau seluruh es laut, menurut penelitian tersebut. "Kita tahu bahwa penguin kaisar sangat rentan dalam iklim yang memanas – dan bukti ilmiah terkini menunjukkan bahwa peristiwa hilangnya es laut secara ekstrem seperti ini akan menjadi lebih sering dan meluas,” tambah Fretwell.
Advertisement
90 Persen Koloni Penguin Kaisar Terancam Punah
Sebanyak 90 persen koloni penguin kaisar berisiko punah. Penguin kaisar sebelumnya merespons insiden hilangnya es laut dengan berpindah ke lokasi yang lebih stabil pada tahun berikutnya. Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa strategi ini tidak akan berhasil jika habitat es laut di seluruh wilayah terkena dampaknya.
Perubahan iklim dianggap sebagai satu-satunya faktor utama yang mempengaruhi perubahan populasi penguin kaisar dalam jangka panjang.
Prediksi baru-baru ini memberikan gambaran yang suram: jika laju pemanasan saat ini terus berlanjut, lebih dari 90 persen koloni akan punah pada akhir abad ini.
"Makalah ini secara dramatis mengungkap hubungan antara hilangnya es laut dan kehancuran ekosistem,” kata Dr Jeremy Wilkinson, ahli fisika es laut di BAS.
Ia menambahkan, "Ini adalah tanda peringatan lain bagi umat manusia bahwa kita tidak dapat terus melakukan hal ini, politisi harus bertindak untuk meminimalkan dampak perubahan iklim. Tidak ada waktu lagi."
Penguin Mati Terdampar di Pesisir Uruguay
Sebelumnya, mengutip kanal Global Liputan6.com, Jumat, 25 Agustus 2023, sekitar 2.000 penguin dilaporkan mati terdampar di pesisir timur Uruguay. Kendati demikian hingga kini penyebabnya masih misterius.
"Sebanyak 2.000 penguin ditemukan mati terdampar di pesisir timur Uruguay dalam 10 hari terakhir. Hingga kini penyebab kematian yang ditengarai bukan dikarenakan flu burung itu tetap menjadi misteri," kata pihak berwenang seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu, 22 Juli 2023.
"Penguin Magellan, sebagian besar berusia remaja, mati di Samudra Atlantik dan terbawa arus ke Pantai Uruguay," kata Carmen Leizagoyen, Kepala Departemen Fauna Kementerian Lingkungan Hidup.
"Ini adalah kematian di dalam air. 90 persen adalah spesimen muda yang tiba tanpa cadangan lemak dan dengan perut kosong," katanya, dan menekankan bahwa semua sampel yang diambil telah dinyatakan negatif flu burung.
Penguin Magellan diketahui bersarang di Argentina selatan. Pada musim dingin di belahan Bumi selatan, mereka biasanya bermigrasi ke utara untuk mencari makanan dan perairan yang lebih hangat. Penguin Magellan bahkan diketahui mencapai pesisir negara bagian Espirito Santo di Brazil.
Advertisement