Sukses

Kabar Terkini Mie Gaga yang Viral Setelah Disebut Masih Satu Saudara dengan Indomie

Selama ini banyak yang mengetahui jika indomie diciptakan oleh Indofood milik Sudono Salim alias Liem Sie Long karena perusahaan tersebut kini yang memegang produksi Indomie. Namun baru-baru ini beradar kabar jika pengusaha bernama Djajadi Djaja merupakan pencipta aslinya yang kini memproduksi Mie Gaga.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini dua mereka mi instan, Mie Gaga dan Indomie sedang ramai dibahas. Keduanya pun jadi trending di Twitter hari ini, Rabu (30/8/2023). Warganet ramai membahas sejarah kedua mi instan tersebut karena selama ini mengetahui jika Indomie diciptakan oleh pemilik Indofood, Sudono Salim alias Liem Sie Long karena perusahaan tersebut kini yang memegang produksi Indomie.

Namun baru-baru ini beradar kabar jika pengusaha bernama Djajadi Djaja merupakan pencipta aslinya yang kini memproduksi Mie Gaga. Hal itu ramai dibahas setelah beredar sejumlah video di media sosial yang membahas sejatah Indomie dan Mie Gaga.

Salah satunya adalah akun TikTok @bigalphaid.  "Mie Gaga ternyata “adeknya” Indomie,” tulis akun tersebut pada 20 Agusttus 2023. Dalam video berdurasi 1 menit 40 detik itu dijelaskan bahwa Djajadi Djaja memulai bisnis mi instan pada 1972 dengan mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing.

Nama Indomie mulai populer pada 1984 ketika PT Indofood Interna Corporation, perusahaan yang didirikan oleh Djajadi bersama Sudono Salim, alias Leim Sie Liong mulai merilis produk mi instan dengan merek tersebut. Djajadi adalah pemegang saham mayoritas dengan 57,5 persen, sedangkan Salim memiliki 42,5 persen saham.

Namun, seiring berjalannya waktu, kontrol perusahaan tersebut secara perlahan berpindah dari Djajadi ke Salim Group. Pada akhirnya, Djajadi terpaksa harus meninggalkan perusahaan yang pernah ia bangun. Salim Group akhirnya menguasai seluruh perusahaan. Djajadi mencoba melawan keputusan ini dan menggugat transaksi penjualan perusahaannya beserta merek-mereknya kepada PT Indofood Interna Corp.

Namun, gugatannya ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam upaya hukum yang berlarut-larut, Djajadi bahkan membawa kasus ini hingga ke Mahkamah Agung tapi tetap gagal. Djajadi Djaja akhirnya menyerah dan lebih fokus mengurus perusahaannya sendiri, yaitu mi instan sendiri melalui PT Jakarana Tama yang didirikannya sejak 1993 lalu.

2 dari 4 halaman

Dari Indomie ke Mie Gaga

Mie Gaga, produk dari PT Jakarana Tama, mungkin belum bisa mengalahkan popularitas Indomie. Namun tak dipungkiri, Mie Gaga telah menjadi salah satu pilihan favorit masyarakat. Pada 2022, Mie Gaga sudah dikenal dan diterima dengan baik oleh masyarakat, sejajar dengan brand Indomie.

Beberapa varian Mie Gaga yang dikenal luas antara lain, Mie Gaga 100, Mie Gaga 1000, Mie Gepeng, Mie Kuah Gaga Jalapeno, Mie Telor A1 dan lain-lain. Meski pamornya belum berhasil mengalahkan Indomie, namun Mie Gaga berhasil menjadi salah satu merk yang masuk ke dalam lima mie instan pilihan masyarakat Indonesia.

Sampai berita ini ditulis, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 3,6 juta kali, disukai lebih dari 199 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 3.060 komentar.  Efek dari viralnya kisah Djajadi Djaja yang beredar di media sosial ternyata mendapat dukungan warganet yang kini beralih menjadi konsumen Mie Gaga.

"Sebagai fans setia Mie Gaga dari jaman baheula seneng bangeeettt akhirnya exposure untuk mie enak titisan surga ini mulai dikenal banyak orang. udah pada tau belum kalo varian mie gaga itu banyaaakk banget dan enak enak semua kapan2 bikin thread review kali yaaaaa,” komenatr seorang warganet di Twitter.

3 dari 4 halaman

Pernyataan Pihak Mie Gaga dan Djajadi Dajaja

"Di Tiktok lagi rame sama Indomie vs Mie Gaga. Ternyata, emang ada sejarahnya Indomie vs Mie Gaga (di video pertama). Trus orang-orang pada bikin konten ga beli Indomie lagi. Tapi emang Mie Gaga goreng yang pedes enak sih yaaa. Kalian tim Mie Gaga apa Indomie?” tulis warganet lainnya sambil menyertakan video singkat tentang Mie Gaga yang laris terjual di sebuah minimarket sedangkan produk Indomie justru masih banyak yang belum terjual.

"Siapapun yg sharing mengenai edukasi mie gaga kemarin Ente sukses ngebuat saya jadi nyetok mie gaga," kata warganet lainnya.

Dalam sebuah keterangan resmi, Djajadi menolak untuk memberikan tanggapan apa pun, begitu juga dengan perusahaannya PT Jakarana Tama. "Djajadi Djaja dan PT Jakarana Tama tidak akan memberi tanggapan apapun sehubungan dengan berita yang telah tersebar," tuis pernyataan resmi yang dibagikan di akun Instagram @gagamieinstant pada 25 Agustus 2023.

Pihaknya juga membantah ingin mengungkit kembali tentang peran Djajadi Djaja bersama Indomie. "PT Jakarana Tama dan Bapak Djajadi Djaja tidak pernah membuat, menyuruh membuat, menyebarkan atau menjadi narasumber ataupun memberikan tanggapan apapun sehubungan dengan berita-berita yang telah dibuat, dan kami tidak bertanggung jawab terhadap isi atau pemberitaan dalam konten yang di unggah tersebut. Demikian surat ini disampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih,” lanjut pernyataan tersebut.

4 dari 4 halaman

Beragam Produk Mie Gaga

Sementara itu, dikutip dari laman resminya, PT. Jakarana Tama didirikan pada 20 Juni 1980 berdasarkan Akta Notaris Kusmulayanto Ongko, SH No. 107 sebagai perusahaan distribusi regional di Medan, Sumatera Utara. Bisnis utama perusahaan milik Djajadi Jaja imi adalah memproduksi produk mi instan, Setelah itu usaha mereka makin berkembang dengan memproduksi makanan kalengan, sosis siap makan dan bumbu penyedap. Perusahaan juga memiliki beberapa merek lain, seperti, "100", "1000", Mie Gepeng, Mie Telor A1, Otak-otak, Sosis Loncat.

Merek-merek ini melayani beberapa segmen pasar dan konsumen yang berbeda. Sejalan dengan semakin banyaknya variasi produk, perusahaan telah memperluas distribusinya yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia.

Harga sebungkus mi instan Mie Gaga, dilihat dari berbagai sumber antara Rp2.800 sampai Rp6.700 dengan berbagai varian rasa dan ukuran. Di Alfamart misalnya, Mie Gaga Extra Pedas Jalapeno kuah kemasan Cup 75 gram atau kemasan ekonomis dijual dengan harga masing-masing Rp4.400 dan Rp2.000. Sedangkan varian mie Gaga Jalapeno goreng kemasan 85 gram tersedia dengan harga Rp2.200 .