Sukses

Cerita Pilu Pengantin Perempuan, Baru 30 Menit Menikah Ibunda Meninggal Dunia

Kebahagiaan membalut seorang pengantin perempuan di Malaysia bernama Nur Atiqah dipersunting oleh pujaan hatinya. Setelah 30 menit menikah, awan duka seketika menyelimutnya ketika ibunda tercinta meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kebahagiaan membalut seorang pengantin perempuan di Malaysia bernama Nur Atiqah dipersunting oleh pujaan hatinya. Setelah 30 menit menikah, awan duka seketika menyelimutnya ketika ibunda tercinta meninggal dunia.

Dikutip dari mStar, Rabu (30/8/2023), ibunda perempuan berusia 32 tahun yang akrab dipanggil Iqa tersebut mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL). Kisah suka berujung duka ini terjadi pada Sabtu, 26 Agustus 2023.

Salah seorang teman Iqa bernama Mohd Asmawie menceritakan kembali momen suka bertukar duka tersebut. "Hari paling membahagiakan menjadi momen paling menyedihkan bagi sahabatku. Upacara semua berjalan lancar, bahkan pengantin perempuan terlihat bahagia," katanya.

Setelah setengah jam resmi menyandang status sebagai istri, Iqa mendapat pesan bahwa ibunya dalam kondisi kritis di rumah sakit. Kala itu, salah seorang temannya yang mengangkat telepon dari petugas rumah sakit.

Mawie yang telah bersahabat dengan Iqa selama 15 tahun menyebut pengantin perempuan itu belum sempat bertemu ibunya untuk terakhir kali. Menurut Mawie, terakhir kali Iqa melihat almarhum pada Jumat malam, 25 Agustus 2023 saat ibunya sempat dirawat di rumah sakit selama dua hari akibat stroke.

"Dia dan suaminya harus meninggalkan acara pernikahan dan bergegas ke rumah sakit untuk menemui ibunya yang dalam kondisi kritis," lanjutnya.

Mawie menyebut, "Saat saya sampai di rumah sakit, ibu Iqa mengembuskan napas terakhir. Bagaimana saya bisa menggambarkan perasaan itu? Sedikit bahagia, namun lebih banyak sedihnya."

 

 
2 dari 4 halaman

Sempat Kembali ke Acara Nikah untuk Hormati Tamu

"Tapi saya bangga padanya karena dia tetap berdiri teguh untuk mengurus jenazah dengan sebaik-baiknya. Pengurusan jenazah dibantu oleh adik dan pamannya," tambah Mawie.

Ia menyebut mereka kembali ke gedung pernikahan di Ampang, Kuala Lumpur, meski dalam kondisi belum stabil dan sangat sedih. Iqa memaksakan diri kembali menghadiri pesta pernikahannya.

Hal tersebut dilakukan bukan untuk merayakan hari bahagia, tetapi untuk menghormati para tamu yang bersedia hadir dari jauh. "Ada keluarga yang berasal dari Singapura dan Indonesia. Jadi Iqa kembali ke aula setelah mobil jenazah tiba," terangnya.

Namun mereka tak lama di acara pernikahan karena harus ke pemakaman. Ayah Iqa yang duduk di kursi roda harus diangkat menuju pemakaman.

Sang ayah diketahui tengah menderita gangguan jantung dan diabetes. Meski begitu, ia tetap hadir di pemakaman istrinya.

Kolom komentar dibanjiri dengan ungkapan duka mendalam dari warganet. "Al-fatihah.. semoga sahabat kamu kuat," tulis seorang warganet.

"Allahuakbar... sedihnya... salam takziah buat ika," lanjut lainnya.

 
3 dari 4 halaman

Meninggal Sehari Setelah Menikah, Pengantin Perempuan Masih Bisa Selamatkan 3 Nyawa

Kisah duka setelah kabar bahagia juga hadir dari belahan Bumi lainnya. Sebelumnya, seorang perempuan asal China menuai penghormatan dari banyak orang. Pengantin perempuan yang meninggal sehari setelah menikah itu masih bisa menolong tiga nyawa lain lewat donor tiga organ tubuhnya.

Perempuan bermarga Zhang itu berasal dari Fuping, Provinsi Shaanxi, barat laut China. Ia menderita pendarahan otak sehari setelah pernikahannya dan meninggal di rumah sakit, lapor Masyarakat Palang Merah pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Keluarganya sangat bersedih dengan kepergiannya yang mendadak. Dalam suasana duka mendalam, mereka, yakni suami dan keluarga, memutuskan untuk mendonorkan organnya demi menyelamatkan hidup orang lain. 

"Zhang mengatakan bahwa dia ingin menyelamatkan orang-orang dengan mendonorkan organ tubuhnya bila sesuatu terjadi padanya," kata keluarga Zhang kepada koordinator sukarelawan di rumah sakit, dikutip dari South China Morning Post, Selasa, 9 Agustus 2022.

Suami dan orangtua Zhang kemudian mengisi dokumen yang harus dilengkapi. Para dokter, perawat, dan sukarelawan yang menyaksikan momen itu tersentuh hingga berurai air mata atas kemurahan hati keluarga Zhang.

4 dari 4 halaman

Jalani Operasi

Operasi pengangkatan organ yang dilakukan tim medis beranggotakan enam dokter itu berhasil. Nyawa tiga orang lain yang mendapatkan donor organ berhasil diselamatkan.

"Organ yang didonasikannya untuk orang asing yang membutuhkan, memberi manfaat kepada mereka dan masyarakat. Saya sangat bersyukur, meski masih diliputi kesedihan. Mungkin suatu hari saya akan menemukan bayangannya di keramaian di suatu tempat di kota ini," ujar suami mendiang.

Kisah kemurahan hati Zhang segera viral di media sosial setelah dibagikan di media. Mayoritas orang berdoa untuk Zhang dan keluarganya.

"Anak baik, surga akan menaburi pelangi yang indah untukmu," tulis warganet.

"Malaikat sepanjang jalan. Semoga tidak ada rasa sakit di surga," imbuh yang lain.

"Donor organ adalah cara hidup setelah kematian," kata warganet berbeda.

Kesadaran publik tentang donor organ meningkat di tengah masyarakat China daratan. Awal bulan ini, orangtua dari putri berusia 8 tahun yang mengidap kanker setuju untuk mendonasikan organ anak perempuannya. Tindakan itu berhasil menyelamatkan lima orang.