Liputan6.com, Jakarta - Gen kucing yang luar biasa dan perawatan sekelas dunia merupakan kombinasi sempurna yang memungkinkan pencapaian prestasi menakjubkan ini. Adalah Altair, seekor kucing Maine Coon berwarna perak. Ia menyita perhatian internasional setelah memecahkan rekor sebagai pemilik ekor terpanjang di antara kucing domestik yang masih hidup. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Guinness World Record, seperti yang dilaporkan oleh New York Post pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Dr. William John Powers, pemilik Altair dari Farmington Hills, Michigan, tentu bangga dengan pencapaian kucingnya. Altair yang memiliki berat badan sekitar 9 kilogram, memiliki panjang ekor yang mencengangkan, yakni 16,07 inci atau setara dengan 40,8 sentimeter, berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada 25 Oktober 2021.
Baca Juga
Usianya kini telah mencapai 5 tahun. Namun, ada kemungkinan ekor kucing Altair bisa bertambah panjang saat ia terus berkembang.
Advertisement
Keistimewaan DNA kucing ini tampaknya telah menjadi warisan keluarga. Kucing berusia 5 tahun ini tidak hanya mewarisi gelar dari saudaranya, Cygnus, yang telah mendahuluinya, namun Altair juga merupakan salah satu dari empat kucing yang dirawat oleh Dr. Powers yang berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia.
"Saudaranya, Cygnus, pernah memegang rekor dengan ekor terpanjang, yang menunjukkan adanya pengaruh genetik," ungkap Powers, sang pemilik kepada pihak Guinness World Record. "Namun, dengan empat kucing saya yang kini memiliki rekor Guinness World Records, saya percaya pola makan yang saya susun khusus untuk mereka juga memiliki andil besar."
Insiden Kebakaran
Tragedi kebakaran yang melanda rumah Powers bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi. Seluruh rumahnya hancur, namun kerugian terbesar datang dari kematian para hewan peliharaannya, yang bagi Powers bukan hanya sekedar kucing, melainkan bagian dari keluarganya.
Cygnus, Maine Coon berwarna perak dengan ekor yang pernah memegang rekor panjang, dan Arcturus, kucing dengan postur tertinggi yang pernah ada, adalah dua dari kucing yang paling spesial bagi Powers. Mereka tidak hanya memegang rekor, tetapi juga mengisi hari-hari Powers dengan keceriaan dan kehangatan.
Arcturus, dengan tinggi mencapai 48,3 sentimeter, meninggalkan jejak tak terlupakan di hati Powers, begitu juga dengan saudaranya, Fenrir, yang kini mewarisi gelar kucing tertinggi yang masih hidup.
Dalam menghadapi duka yang mendalam, muncul secercah harapan saat wanita yang memelihara Altair mengabarkan kepadanya tentang kelahiran seekor anak kucing jantan berwarna perak. Fakta bahwa Altair adalah saudara tiri dari Cygnus membuat Powers merasa ada hubungan khusus dan kesempatan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kematian kucing-kucingnya sebelumnya.
Meskipun Altair telah mencapai prestasi besar, Cygnus dengan ekornya yang mencapai 44,6 sentimeter, tetap menjadi simbol kenangan yang tak tergantikan. Ia mengingatkan Powers tentang masa lalu yang penuh cinta dan pengorbanan.
Advertisement
Ekor Sudah Panjang dari Kecil
Berasal dari garis keturunan yang memiliki genetika unik, tidak mengherankan jika Powers melihat potensi pada Altair untuk menjadi pemegang rekor ekor. Bahkan sejak masih anak-anak, ada beberapa ciri khas yang menonjol pada Altair yang mirip dengan Cygnus, terutama panjang ekornya yang mencolok.
Ketika kucing lain mungkin sering kehilangan bulu mereka, ekor Altair yang halus dan indah tersebut hanya rontok sedikit, terutama saat pergantian musim. Ini terjadi karena mekanisme adaptasi tubuh Altair dalam merespons perubahan lingkungan, terutama saat beralih antara musim panas dan dingin.
Berdasarkan lamanya durasi siang hari, mata Altair menerima jumlah cahaya tertentu yang kemudian memberi informasi pada otaknya. Informasi ini memicu pelepasan hormon tertentu yang mengatur pertumbuhan dan pelepasan bulu Altair, memastikan dia selalu dalam kondisi yang paling optimal untuk menghadapi perubahan suhu.
Di balik semua keunikan dan prestasinya, Altair tetaplah seorang kucing biasa yang menikmati kebahagiaan sederhana dalam hidupnya. Diawali dengan sarapan, hari-harinya sering dihabiskan dengan bermain-main, dan salah satu mainannya yang paling disukai adalah seutas kawat dengan kotak kardus yang menempel.
Kucing yang Manja
Setelah kelelahan bermain, Altair memang memiliki tempat favorit di kotak jendelanya, tempat dia bisa melihat dunia luar dan merenung. Momen santai ini jarang berlangsung lama karena si kucing besar ini memiliki kebiasaan lain yang menggemaskan. Altair sering tidur siang, kadang memandang Powers dengan tatapan minta camilan, atau bahkan mendekat untuk minta diberi pelukan dan belaian di kepala.
Altair memiliki cara komunikasi yang khas dengan "berbicara" melalui ekornya, sebuah ciri khas yang dia warisi dari Cygnus, saudaranya. Ekor tersebut sering bergerak-gerak menunjukkan perasaan dan suasana hatinya. Meskipun dia terkadang terlihat aneh dan cenderung mudah ketakutan, ia memiliki sisi manja dan penuh kasih.
Sebelumnya, dia sering mengganggu Powers di tengah-tengah pekerjaannya di klinik, bahkan melompat-lompat minta perhatian. Karena alergen protein FelD1 di air liurnya, Altair harus tinggal di dalam rumah, sedangkan saudaranya, Fenrir, bisa menemani Powers ke klinik. Powers memanjakan Altair dengan berbagai perlengkapan, termasuk roda olahraga raksasa dan perabot kucing baru.
Bagi Powers, pengakuan dari Guinness World Record bukanlah semata-mata untuk kebanggaan pribadi. Baginya, ini adalah kesempatan untuk melakukan kegiatan amal yang ia idam-idamkan sejak dulu. Dengan sertifikat dari badan rekor tersebut, kucing-kucingnya kini berperan sebagai hewan terapi di klinik. Menurut Powers, pasien sering merasa lebih tenang dan terhibur saat mendengar diagnosis medis yang sulit sambil mengelus tubuh Altair yang besar dan hangat.
Advertisement