Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Bromo Tengger Semeru mengumumkan penutupan sementara sebagian kawasan wisata Gunung Bromo. Penutupan kawasan dilakukan sejak 1 September 2023, pukul 20.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Hal ini menyusul terjadinya kebakaran hutan yang terjadi di Savana Kaldera Tengger di kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. "Untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan pengunjung, maka kunjungan wisata di Gunung Bromo melalui pintu masuk Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro ditutup untuk sementara waktu ya sahabat," keterangan dari akun Instagram resmi BBTN Bromo Tengger Semeru, dikutip Sabtu (2/9/2023).
Baca Juga
Disebutkan juga pengunjung dapat masuk ke dalam kawasan wisata Bromo melalui Cemoro Lawang dan Wonokitri dengan batasan yang boleh dikunjungi adalah mulai dari Lautan Pasir ke arah Gunung Batok, Bungkah Dingklik sampai dengan view poin Pananjakan. Sedangkan dari arah Watu Singo hingga Jemplang serta Puncak B29 yang berasal dari Argosari, Lumajang ditutup untuk kunjungan wisata.Â
Advertisement
Pihak BBTN Bromo Tengger Semeru mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari kebakaran hutan dengan memerhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama.
Pihak BBTN Bromo Tengger Semeru meminta doa agar petugas bisa segera memadamkan api. Sebelumnya pada Kamis, 31 Agustus 2023, informasi kebakaran hutan di Savana Kaldera Tengger diperoleh petugas dari masyarakat pada Selasa malam, pukul 23.30 WIB.Â
Kebakaran Hutan di Savana Kaldera Tengger
Mereka menyebutkan terdapat titik api di Bantengan. "Sekitar perbatasan resort PTN Wilayah Coban Trisula dan resort PTN Wilayah Ranupani," sebut pihaknya menjelaskan titik kobaran api.
Mereka menyambung, "Selanjutnya, petugas BB TN BTS menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan langsung dan terkonfirmasi adanya sumber api di lereng sebelah utara jalan Malang-Lumajang, dan menjalar ke arah savana dan blok Jemplang."
"Tim advance yang terdiri dari perutas resort PTN Wilayah Coban Trisula, resort PTN Wilayah Tengger Laut Pasir, resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan, dan resort PTN Wilayah Ranupani, dibantu masyarakat peduli api (MPA) bergerak mengisolir sumber api dengan membuat ilaran."Â
Mereka juga berupaya memadamkan kebakaran lahan menggunakan gepyok, jet shooter, mobil tangki, dan pompa pemadam kebakaran. Setelah upaya itu dilakukan, sampai kemarin, Rabu, 30 Agustus 2023, api yang belum bisa dipadamkan berlokasi di sebelah barat Shalter Watugede.
Â
Advertisement
Upaya Pemadaman
"(Saat itu), petugas TN BTS dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas, dan Desa Argosari, TNI (koramil), serta polri (polsek) telah berada di lokasi untuk melakukan pemadaman (api)," sambung pernyataan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Pihaknya menjelaskan, "Selain memadamkan api, petugas juga melakukan pengamanan terhadap pengunjung yang melintasi lokasi sekitar kebakaran, serta mengimbau agar pengunjung yang melintas berhati-hati, tidak berkerumun, dan tidak mengganggu proses pemadaman (api)."
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pun mengatakan bahwa penyebab kebakaran dan luas area terbakar masih dalam proses identifikasi. "TN BTS mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar kawasan TN BTS, mengingat cuaca saat ini kondisi cuaca sangat kering dampak dari musim kemarau panjang dan sebagian savana mengering karena embun upas."
Pernyataan itu tampak ditandatangani Kepala Bagian Tata Usaha, Santi Eka Wardhani. Seperti sudah disinggung, ini merupakan kali kedua kebakaran lahan dilaporkan dari wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Â
Kebakaran Terjadi Dua Kali
Mengutip situs webnya, peristiwa serupa sudah lebih terjadi pada 18 Agustus 2023. Berdasarkan pemantauan Sistem Pengawasan Kebakaran Hutan dan Lahan, terpantau beberapa titik api di kawasan TNBTS di blok Oro-Oro Ombo di bawah puncak Gunung Semeru, yang masuk dalam Resort PTN Wilayah Ranupani Kabupaten Lumajang.
Petugas gabungan berhasil memadamkan sebagian titik api. "Saat ini, terpantau hanya tinggal satu titik api saja," kata Septi pada 19 Agustus 2023.
Ia menambahkan, "Petugas TN BTS melakukan pemantauan dan pengecekan langsung di lapangan dan ditemukan kebakaran di areal tersebut dengan vegetasi yang terbakar berupa alang-alang, semak, serasah, dan sebagian pohon cemara gunung."
Petugas TN BTS, kata dia, dibantu komunitas MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas, dan Desa Argosari, TNI, dan polri telah berada di lokasi untuk memadamkan api. "Penyebab kebakaran dan luas area terbakar masih dalam proses identifikasi," imbuhnya.
"Kami mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar kawasan TNBTS karena saat ini kondisi cuaca sangat kering dampak musim kemarau," sebutnya lagi, serupa dengan pernyataan terbaru.
Advertisement