Liputan6.com, Jakarta - Berkenalan dengan ragam brand Korea Selatan yang produknya belum dijual secara luas di Indonesia. Ya, pengalaman itulah yang akan Anda dapatkan saat menyambangi pameran Korea Content Show di lantai 1 Mall of Indonesia, Jakarta Utara.
Edisi perdana acara hasil kerja sama Lodi dan Dreamers.id ini berlangsung sejak kemarin, Jumat, 1 September 2023, sampai besok, Minggu, 3 September 2023. CEO Dreamers.id, Richard Robot, mengatakan, "(Melalui acara ini), beberapa brand dari Korea Selatan mencoba berkomunikasi dua arah dengan pasar Indonesia," saat jumpa pers di bilangan Jakarta Utara, Jumat, 1 September 2023.
"Sejumlah brand ini mencoba memahami market Indonesia, sekaligus ingin membangun hubungan dengan mitra potensial di sini. Kali ini, produk-produk yang datang kebanyakan dari kategori food dan wellnes," imbuhnya.
Advertisement
Sejalan dengan itu, CEO Lodi, Gregory, berharap acara ini bisa berlangsung secara berkelanjutan, bukan terhelat hanya kali ini saja. "Nantinya (kami ingin) tidak hanya membawa produk, tapi juga konten dan yang lainnya, " ia menyebutkan.
Di antara beberapa, Choyunju Hanbok merupakan salah satu jenama Korea yang membuka booth di area pameran. Di tengah berbagai tenant makanan, brand busana tradisional Negeri Ginseng ini tampak mencolok.
CEOÂ Choyunju Hanbok, Cho Yun Ju, bercerita bahwa ia sudah memulai bisnisnya sejak 17 tahun lalu. "Hanbok itu indah sekali, tapi saat itu (17 tahun-an lalu) muncul banyak versi hanbok, dan itu tidak hanya dari Korea Selatan. Karena itu, saya mau melestarikan (desain) hanbok tradisional Korea," katanya saat ditemui di area pameran Korea Content Show, Jumat.
Terpesona Cantiknya Batik
Cho membawa beragam potongan hanbok ke acara Korea Content Show. Salah satunya, ia kedapatan memboyong rancangan lamanya yang merupakan kombinasi antara hanbok dan batik. Sementara siluet roknya masih lebar khas hanbok, atasannya dibuat dari kain batik.
"Saya sebelumnya sudah pernah bawa (koleksi) hanbok batik saat ikut fashion show di sini tahun 2017. Saat itu, saya pergi ke pasar, dan pesona batik menangkap mata saya. Cantik sekali. Makanya saya pikir akan sangat bagus bila dipadu-padankan dengan hanbok," ujar dia, menambahkan bahwa kain batik itu dibelinya di Jakarta dan Bandung.
Selain itu, ia juga membawa hanbok berharga fantastis. Digantung di bagian belakang dan memakan hampir seluruh latar belakang booth-nya adalah hanbok tradisional berwarna didominasi merah yang bernilai 100 juta won (sekitar Rp1,1 miliar).
"Ini semua bordirnya dibuat dengan tangan, satu-satu, jadi untuk jadi sampai seperti ini, butuh waktu sekitar satu tahun," sebutnya.
Sementara pengunjung pameran tidak bisa langsung membeli selama acara, mereka dipersilakan memesan hanbok favorit sesuai ukuran tubuh masing-masing. "Nanti dikirim langsung dari Korea," sebutnya, menambahkan bahwa waktu pembuatan hanbok custom adalah sekitar 2--3 minggu.
Harganya tergantung desain permintaan pelanggan, namun umumnya berkisar antara 300--500 ribu won (sekitar Rp3,5 juta--Rp5,8 juta). Memahami Indonesia juga kaya akan karya fesyen tradisional buatan tangan, Cho mengaku sangat terbuka pada kesempatan berkolaborasi dengan pebisnis maupun perajin lokal.
Di samping itu, ia juga mempersilakan para pengunjung menjajal pengalaman memakai hanbok secara gratis di area pameran.
Advertisement
Snack Tradisional Favorit Para Raja Korea
Di samping booth Choyunju Hanbok, ada produk tidak kalah menarik, yakni snack tradisional Korea Selatan yang dijual melalui brand Olanda. Sudah eksis sejak 2002, mereka menjual makanan ringan yang disebut sebagai snack para raja zaman dulu di Negeri Ginseng.
"Yang rasa original ini (yang snack para raja)," sebut CEO Camp Total Solution, Alex Sang-Ik, saat ditemui di booth-nya di Korea Content Show.
Dalam perkembangan bisnis, mereka telah menyediakan total 13 varian rasa. Namun, di pameran ini, pihaknya hanya membawa tiga rasa favorit: original, cokelat, dan kayu manis.
Secara visual, makanan ringan ini mirip dengan snack berondong Indonesia. Tapi setelah dimakan, rasanya lebih tipis dari berondong, dengan sedikit manis dari madu. "Di Korea, ini merupakan snack sehari-hari yang bisa dimakan kapan pun," katanya.
Sementara mereka menargetkan masuk ke pasar Indonesia tahun depan, makanan ringan tradisional ini "sudah sangat populer di Korea." "Beberapa maskapai penerbangan juga pakai Olanda sebagai snack mereka. Di bandara juga sudah banyak dijual," ujar dia.
Â
Ragam Produk Korea Lainnya
Selain keduanya, ada pula jenama Korea Selatan lain, yakni Vegan Veganing, Sunny, Youngpoong, Gwangcheon Wonkim, dan Imado Kim Guk di area pameran Korea Content Show. Daftar produk dari Vegan Veganing, termasuk Vegan Peach Jam, Vegan Rosemary Strawberry Jam, Vegan Blueberry Jam, dan kaus vegan.
Tidak ketinggalan, terdapat pula Vegan Vegan Eco Bag, vegan mens bag, Vegan Vegan Tumbler, Abecrater Potato Soap, Avecrater Green Bean Soap, Abecrater Broccoli Soap, Avecrater Rice Bran Soap, Abecrater dishwashing soap, Abecrater diatomaceous earth soap dish, Avecrater Soap Men's Bag, dan Abecrater Natural Loofah.
Sementara dari Sunny, mereka membawa Oat Rice Crackers, Oatmeal Nurungji Crackers, Real Citron Juice, Oat Noodle Set, Oat Crunch Tea, dan Gwimi Rice Flour. Youngpoong mempresentasikan Sweet and Spicy Tteokbokki, Yopokki Cheese Tteokbokki, Oppokki hot and spicy, serta Yopokki Jjajang Tteokbokki.
Lalu, Gwangcheon Wonkim menawarkan A+ A+ Kim, gasguunjeonjang-gim atau rumput laut panggang. Melengkapi itu, Imado Kim Guk memperlihatkan ragam produk olahan rumput laut.
Gregory berkata, pihaknya menyadari bahwa sertifikasi halal untuk produk makanan dan minuman jadi penting untuk pasar Indonesia yang didominasi Muslim. "Karena itu, kami membawa (produk makanan dan minuman yang bahannya) sedikit mirip dengan spesifikasi itu," katanya.
Jadi, tertarikah Anda datang ke Korea Content Show?
Advertisement