Sukses

Insiden Tali Lift Putus di Ayuterra Resort Ubud Bali Jadi Sorotan Media Asing

Media asing Channel News Asia jadi salah satu yang mengulas tragedi nahas tali lift putus di Ayuterra Resort Ubud Bali yang menyebabkan lima orang meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Tragedi nahas tali lift putus di Ayuterra Resort Ubud Bali yang menewaskan lima orang pada Jumat, 1 September 2023, tidak hanya jadi sorotan publikasi nasional, namun juga media asing. Channel News Asia, outlet berita yang berbasis di Singapura, juga mengulas kecelakaan maut tersebut.

Melansir situs webnya, Selasa (5/9/2023), publikasi itu mengutip media lokal, menulis bahwa dua pria dan tiga wanita dari departemen housekeeping di resort, yang berusia antara 19 dan 24 tahun, berada di lift luar ruangan yang beroperasi pada kemiringan 60 derajat ketika kabel bajanya putus.

"Lift mengangkut karyawan resort dan tamu untuk naik dan turun lereng," mereka menambahkan. CNA juga menulis bahwa lift kaca itu jatuh sekitar 100 meter ke bawah tanggul, menewaskan dua orang di lokasi kejadian, sementara tiga pekerja lain meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.

"Salah satu pekerja terlempar ke jurang sungai yang berdekatan," sebut outlet itu. Seorang pegawai resort mengatakan bahwa ia mendengar teriakan yang diikuti suara benturan keras dan menemukan lift telah menghilang dari pandangan.

Pihaknya juga menyoroti dugaan penyebab kejadian nahas itu terjadi. Mereka mengutip pernyataan Kapolsek Ubud Komisaris Polisi I Made Uder yang menyebut bahwa berdasarkan penyelidikan awal, tali lift jembatan berbahan baja diduga terputus saat lift mengangkut lima karyawan.

Hal itu mengakibatkan tabung lift meluncur deras dan menabrak bagian dasar. "Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi, sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah," kata Made Uder, melansir Antara.

2 dari 4 halaman

Korban Meninggal Dunia

Lebih lanjut Made Uder mengatakan, kejadian berlangsung sekitar pukul 13.00 WITA. Kelima karyawan yang berada di dalam lift diduga tewas karena mengalami benturan keras dan menyebabkan mereka mengalami luka fatal hingga meninggal dunia.

Penyebab pasti peristiwa tersebut masih dalam tahap penyelidikan aparat kepolisian. Namun, ada spekulasi yang mengatakan bahwa saat para korban hampir mencapai titik pemberhentian lift, tali seling yang berfungsi sebagai penarik tabung lift tiba-tiba putus.

Kelima korban adalah Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), Ni Luh Supernigsih (20), I Wayan Aries Setiawan (23), Kadek Hardiyanti (24), dan Kadek Yanti Pradewi (19). Made Uder menyebut, tidak berselang lama dari kejadian tersebut, anggota Polsek Ubud tiba di lokasi.

Sekitar pukul 14.30 WITA, Polsek Ubud, PMI Kabupaten Gianyar, dan BPBD Kabupaten Gianyar berhasil mengevakuasi dua korban yang meninggal dunia dari tempat kejadian. Kedua korban dibawa menggunakan mobil ambulans ke RS Arisanti Ubud, Gianyar. Dari hasil olah TKP, rel lift sepanjang sekitar 60 meter tersebut berada dalam posisi miring dengan sudut kemiringan sekitar 35 derajat.

 

3 dari 4 halaman

Fokus Penyelidikan

Fokus penyelidikan berikutnya adalah mengetahui penyebab pasti kerusakan dan memastikan apakah standar keselamatan yang sesuai telah diterapkan manajemen resort. "Tabung lift hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur, dan lantai tembok pengaman rusak," kata Made Uder.

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menduga ada kelalaian pemeliharaan dalam insiden lift putus tersebut. Menurut dia, penggunaan teknologi lift di kawasan bertebing merupakan hal baik untuk menunjang pariwisata. Namun, pemeliharaan harus jadi perhatian penting dalam pemanfaatannya.

Koster menambahkan, seharusnya pihak resort memeriksa sistem elektronik di dalam lift sebelum digunakan. Karena itu, ia menduga ada kelalaian dalam hal pemeliharaan sehingga menyebabkan terjadinya insiden tersebut.

"Kan seharusnya itu elektronik teknologi harus secara rutin dilakukan pemeriksaan, audit kelayakannya, dugaan saya ini sudah terlalu lama dibiarkan," sebutnya, lapor Antara. Buntut insiden itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali mengecek izin operasional resort yang berlokasi di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar tersebut. 

4 dari 4 halaman

Diperiksa Izinnya

Mengutip Antara, Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, "(Sejak) dapat laporan kejadian dari Kepala Dispar Gianyar, kami mau cek semuanya, dari sisi perizinan, dari sisi kewajiban, termasuk apa yang didapat tenaga kerjanya, itu yang kami lihat."

Tjok Bagus mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama insiden di akomodasi pariwisata itu terjadi. Padahal, sejak pandemi COVID-19 berangsur membaik, Pemprov Bali telah berpesan agar pelaku usaha pariwisata menyiapkan segala sarana dan prasarana dengan baik.

"Iya makanya waktu ada bebas karantina kami menyurati (stakeholder pariwisata) juga. Pak Gubernur dengan para bupati/wali kota juga (menyurati jajaran) agar lebih dicek kembali semua aman, nyaman, dan standar operasional prosedur dibuat," ujarnya.

Selain memeriksa izin operasional Ayuterrace Resort, Dispar Bali juga akan mempertegas kesiapan dari segi keselamatan hotel-hotel di Pulau Dewata, apalagi properti yang memiliki lift dengan konsep serupa. Menurut Tjok Bagus, konsep resort atau hotel berbintang dengan lift beralaskan rel sudah umum di Bali.