Sukses

Korea Selatan Genjot Kunjungan Turis China dengan Bebas Visa dan Pengembalian Pajak Belanja

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan serangkaian kebijakan agar menarik wisatawan China untuk mengenjot kedatangan 2 juta hingga akhir 2023. Kebijakan termasuk keringanan biaya visa elektronik dan pengembalian pajak belanja bebas bea.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan serangkaian kebijakan untuk menarik 2 juta kedatangan turis China hingga akhir 2023. Kebijakan tersebut termasuk keringanan biaya visa elektronik dan pengembalian pajak belanja bebas bea untuk wisatawan asal China.

Mengutip laman The Korea Times, Korea Selatan juga akan berupaya meningkatkan kualitas perjalanan dengan mengembangkan produk pariwisata bernilai tinggi dengan harga yang wajar. Mereka menekan biaya yang berlebihan, termasuk harga penjualan tinggi dalam industri.

Langkah yang dibuat antar-kementerian ini dilakukan untuk mencapai pertumbuhan PDB tahunan sebesar 0,16 persentase poin pada akhir 2023, menurut keterangan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata. China telah menjadi pasar utama bagi pemasukan pariwisata Korea karena negara ini menyumbang sebagian besar pengunjung asing ke Korea.

Wisatawan China menyumbang 42 persen atau 6,02 juta pada 2019. Rata-rata pengeluaran per wisatawan juga besar, yakni 38 persen lebih tinggi dibandingkan wisatawan dari negara lain.

China telah mencabut larangan tur kelompok ke Korea Agustus 2023 lalu setelah lebih dari enam tahun terkena sanksi ekonomi sebagai balasan terhadap penempatan sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) A.S. di Korea. Namun Tiongkok sudah menduduki peringkat teratas dalam jumlah kunjungan kelompok ke Korea.

Turis China yang ke Korea pada Juli 2023 mencapai lebih dari 224.000 pengunjung. Namun, Korea Selatan perlu menarik 1,5 juta lebih wisatawan Tiongkok tahun ini untuk mencapai tujuan tersebut, yang hampir tiga kali lipat angkanya dibandingkan paruh pertama tahun ini.

2 dari 4 halaman

Bebaskan Biaya Visa Tur Kelompok

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah akan menghapuskan biaya visa untuk tur kelompok China, yang menelan biaya 18.000 won atau setara Rp200 ribu per orang. Korea Selatan juga mendirikan pusat layanan permohonan visa tambahan di Beijing dan Shenyang untuk memfasilitasi penerbitan visa di negara tersebut.

Perjalanan udara menuju negeri gingseng itu juga akan semakin mudah dengan bertambahnya jumlah penerbangan kedua negara. Sebelum pandemi Covid-19, sebanyak 1.100 penerbangan mingguan tersedia antara Korea dan Tiongkok.

Hingga Agustus 2023 lalu, hanya ada 697 penerbangan mingguan, yang berarti pemulihan hanya sebesar 63,4 persen dibandingkan tingkat sebelum pandemi. Bandara lokal, termasuk di Daegu dan Gimhae, juga akan mengalami peningkatan slot penerbangan ke dan dari Tiongkok.

Sementara rute perjalanan Laut Korea-Tiongkok juga akan menjadi lebih mudah dan nyaman, dengan terminal feri internasional di Incheon dan Busan. Hal ini untuk mempercepat pemberian tempat berlabuh bagi kapal-kapal dari Tiongkok dan menyediakan bus antar-jemput ke pusat kota.

3 dari 4 halaman

Kemudahan Alat Pembayaran Bagi Wisatawan China

Tak hanya itu, Korea Selatan juga berupaya meningkatkan pengeluaran wisatawan China dengan memungkinkan lebih dari 250 ribu toko di seluruh negeri menggunakan sistem pembayaran seluler seperti Alipay dan WeChat Pay. Alat pembayaran tersebut lebih umum digunakan di China daratan dibandingkan kartu kredit.

Pengembalian pajak juga akan lebih mudah. Wisatawan dari Negeri Tirai Bambu akan bisa segera mendapatkan pengembalian pajak setelah membayar secara seluler, karena informasi paspor pengguna akan dikirim secara otomatis ke aplikasi pengembalian pajak.

Pemerintah juga memutuskan untuk meningkatkan kualitas perjalanan, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menindak praktik penjualan yang berlebihan dan memaksa. Selain itu, negara ini juga akan mempromosikan pariwisata kepada warga negara Tiongkok melalui K-Tourism Road Show.

Ada pula sesi konsultasi B2B di Beijing dan Shanghai mulai minggu depan. Mereka menargetkan musim liburan terbesar di Tiongkok yaitu Pertengahan Musim Gugur dan Hari Nasional, yang dijadwalkan pada 29 September hingga 6 Oktober 2023.

4 dari 4 halaman

Disambut Baik Industri Pariwisata Korea

Industri pariwisata Korea menyambut baik inisiatif ini. "Rencana pemerintah untuk menarik wisatawan Tiongkok diharapkan dapat mempercepat pemulihan pasar Tiongkok (bagi industri perhotelan)," kata seorang pejabat dari Paradise City, sebuah resor terintegrasi di Pulau Incheon Yeongjong, kepada The Korea Times Senin, 4 September 2023.

Resor ini berencana meluncurkan produk tur bekerja sama dengan agen perjalanan online terbesar Tiongkok, Ctrip, dan mengadakan beberapa acara budaya untuk wisatawan Tiongkok, jelasnya. "Ini adalah berita bagus yang telah lama ditunggu-tunggu bagi industri bebas bea dan diharapkan dapat mendorong pemulihan industri pascapandemi," kata seorang pejabat dari Shinsegae Duty Free. 

Meskipun toko bebas bea telah lama dianggap sebagai tempat mampir untuk berbelanja dengan cepat, perusahaan tersebut kini berupaya meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan dan pengalaman berbelanja dengan menawarkan acara dan pameran budaya. Pejabat tersebut menambahkan bahwa pameran bertema BTS dan pameran seni media bekerja sama dengan Nam Jun Paik Art Center dijadwalkan pada September 2023.

Video Terkini