Sukses

Asal-usul Lagu Halo-Halo Bandung yang Diduga Diplagiat Jadi Hello Kuala Lumpur

Kendati baru ramai, video lagu Hello Kuala Lumpur, yang diduga plagiat lagu Halo-Halo Bandung, sudah diunggah kanal YouTube Lagu Kanak TV pada 30 Juni 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Lagu Halo-Halo Bandung sedang berada di tengah lampu sorot warga jagat maya setelah diduga diplagiat melalui beredarnya lagu Hello Kuala Lumpur. Video lagu tersebut salah satunya diunggah di kanal YouTube Lagu Kanak TV pada 30 Juni 2018.

Dalam asal-usulnya, lagu perjuangan Halo-Halo Bandung semula merupakan lagu romantis, dikutip dari situs web Pemerintah Kota Bandung, Rabu (13/9/2023). Versi awal lirik lagu ini disebut sebagai "ungkapan rasa rindu yang sentimental."

Liriknya berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah, demi menghindari pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. Tidak lama setelah mereka menetap di Kota Kembang, terbit ultimatum dari pihak Inggris yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia segera meninggalkan kota.

Ultimatum itu dibalas dengan membakar rumah dan gedung di penjuru wilayah selatan kota Bandung sebelum para pejuang meninggalkan kota pada 24 Maret 1946. Peristiwa ini pun kemudian dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Ismail dan istrinya pun kembali ke Batavia. Namun, kenangan indah selama menetap di Bandung selalu melekat dalam ingatannya.

Memori itu mendorongnya menciptakan lagu berbahasa Sunda dengan judul Halo Bandung. Ia juga menciptakan beberapa lagu lainnya seperti, Bandung Selatan di Waktu Malam dan Saputangan dari Bandung Selatan. Peristiwa Bandung Lautan Api mengilhami Ismail mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu Halo Bandung jadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan. 

2 dari 4 halaman

Versi Berbeda

Meski lagu tentang tanah Sunda, ada kata "beta" dalam lirik Halo-Halo Bandung. Ada yang menyebutkan bahwa kata "beta" dalam lagu ini diambil dari bahasa daerah Ambon, yang berarti "saya." Namun, ada pula yang mengatakan "beta" berasal dari bahasa Melayu.

Dalam versi berbeda, dipercaya bahwa lagu perjuangan itu bukanlah ciptaan Ismail Marzuki. Merujuk buku Saya Pilih Mengungsi: Pengorbanan Rakyat Bandung untuk Kedaulatan (Ratnayu Sitaresmi, dkk., 2002), pejuang Bandung bernama Pestaraja Humala Marpaung, yang biasa dipanggil Bang Maung, mengungkap proses terciptanya lagu Halo-Halo Bandung.

Mengutip laporan kanal Regional Liputan6.com per 24 Maret 2022, pencipta lagu ini bukan satu orang, namun para pejuang Bandung di sela pertempuran. Diungkap Bang Maung, waktu itu penduduk Bandung sudah majemuk. Ada orang Medan, Ambon, dan lainnya. Begitu juga para pejuangnya.

Ketika warga Bandung mengungsi ke Bandung selatan, daerah Ciparay, orang-orang luar Bandung ikut mengungsi. Malam hari mereka menyelinap melancarkan perang gerilya ke dalam kota. Para pejuang yang menyaksikan Kota Bandung di kejauhan merasakan kerinduannya akan kota tercinta.

 

3 dari 4 halaman

Bukan Ciptaan 1 Orang?

Maka, pejuang dari Medan melepas rindu dengan menyapa Bandung dari kejauhan, "Halo Bandung." Adapun kata "Halo" jadi sapaan khas pemuda Medan akibat pengaruh film-film cowboy Amerika yang banyak diputar saat itu. Kata "Halo Bandung" kemudian sering didendangkan para pejuang, jadi "Halo-Halo Bandung."

Pejuang lain dari Ambon juga merasakan kerinduan, menambahkan kalimat, "sudah lama beta tidak bertemu dengan kau." Dari situ lah kata "beta" pada syair lagu pertama kali muncul.

Selanjutnya, syair lagu terus bertambah dan berirama. Kata "beta" tetap dipakai, kemudian ada perubahan pada kata "bertemu" jadi "berjumpa." "Tidak ada yang menciptakan (lagu Halo-Halo Bandung). Kita sama-sama saja main-main begini (bernyanyi). Jadi, kalau dikatakan siapa pencipta (lagu Halo-Halo) Bandung, ya para pejuang Bandung Selatan," tutur Bang Maung.

Di antara misteri pencipta lagu tersebut, yang terbaru, publik justru dikagetkan dengan munculnya lagu Hello Kuala Lumpur. Lagu yang dibagikan bersama video animasi itu dinilai meniru nada dan lirik dari lagu Halo-halo Bandung. Selain mengubah judul, lagu di animasi Malaysia itu juga mengubah lirik di dalamya.

 

4 dari 4 halaman

Lirik Lagu Hello Kuala Lumpur

Di kolom deskripsi video tersebut, lagu Hello Kuala Lumpur disebut sebagai lagu tradisional Melayu. Disebutkan juga bahwa lagu itu merupakan lagu patriotik Malaysia, namun tidak disebutkan siapa pencipta lagu tersebut. Berikut lirik lagu Helo Kuala Lumpur: 

Hello Kuala Lumpur

Ibu kota keriangan

Hello Kuala Lumpur

Kota Kenang-kenangan

Sudah lama aku

Tidak berjumpa denganmu

Sekarang sudah semakin maju

Aku suka sekali.

Sebelumnya, beberapa lagu Indonesia juga diduga diklaim Malaysia. Salah satunya adalah Rasa Sayange. Terkait ini, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyuarakan pandangannya saat dia hadir di acara "Temu Anwar" yang digelar di sela-sela rangkaian pertemuan KTT ASEAN 2023 pada Selasa, 5 September 2023, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.

Anwar mengatakan bahwa pihak yang mengklaim Rasa Sayange tidak mengerti sejarah. "Itu Google saja tahu sejarahnya. Kita tahu asalnya (lagu Rasa Sayangedari ) Indonesia," tegas Anwar.

Ia menambahkan, bahwa sekalipun Malaysia dan Indonesia memiliki hubungan erat, kedua negara tetap punya perbedaan. Namun, menurutnya, hal itu tidak sepantasnya membuat kedua pihak berselisih paham.

Video Terkini