Sukses

Jingle Wonderful Indonesia Diremajakan Eka Gustiwana, Suara Rossa Digantikan Penyanyi Indie Inas Hafizhah

Selain meremajakan jingle Wonderful Indonesia, Kemenparekraf juga menayangkan serial perjalanan Wonderful People.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang akrab dengan jingle Wonderful Indonesia? Lagu yang kerap diputarkan dalam setiap promosi destinasi wisata di Indonesia itu kini diremajakan. 

Jingle tersebut pertama kali diputarkan pada 2015 dengan Rossa sebagai penyanyinya. Delapan tahun berselang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Deputi Pemasaran memutuskan untuk meremajakan lagu tersebut dengan menggandeng Eka Gustiwana sebagai pengaransemen.

Tantangan mengaransemen disambut Eka  dengan menghasilkan dua varian aransemen, yakni bernuansa modern dan etnik. Penyanyinya pun tak lagi Rossa melainkan digantikan oleh Inas Hafizhah, seorang penyanyi indie asal Bontang, Kalimantan Timur.

"Awalnya deg-degan tapi ternyata SERU BANGET prosesnya selama rekaman!! Semoga akan ada kesempatan-kesempatan baik lain kedepannya," tulis Inas di akun Instagram pribadinya, Kamis, 14 September 2023.

Perasaan khawatir juga dialami Eka Gustiwana selaku arranger. Ia mengaku takut hasil aransemennya justru lebih jelek dari lagu sebelumnya. "Tantangannya itu udah bagus lagunya. Takut diaransemen malah hasilnya jadi lebih jelek," kata dia saat menghadiri The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 11 September 2023.

Ia perlu sebulan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Targetnya adalah meremajakan lagu agar bisa diterima oleh berbagai usia, dari anak kecil hingga generasi yang lebih tua.

"Kami membuat dua versi, dua-duanya ada instrumen musik elektroniknya, tetapi yang salah satu ornamen etniknya lebih kental dengan beberapa instrumen tradisional di dalamnya," ujarnya seraya menambahkan bahwa ia tetap berusaha mempertahankan esensi jingle yang lama agar tidak dilupakan masyarakat.

 

2 dari 4 halaman

Jalur Pesona Indonesia

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menjelaskan peremajaan jingle Wonderful Indonesia itu seiring dengan perubahan demografi pelancong di Indonesia dan dunia secara umum. Utamanya adalah proporsi Gen Z yang semakin besar, selain generasi milenial yang kini mencapai 40 persen.

"Kita telah melakukan aransemen ulang jingle Wonderful Indonesia menjadi lebih kekinian sebagai salah satu treatment untuk kaum milenial," katanya.

Selain lagu, Kemenparekraf juga meluncurkan serial Jalur Pesona Indonesia dengan menggandeng Arsyan Syafarman sebagai sutradara. Itu adalah video promosi lima destinasi wisata super prioritas yang fokus utamanya mengangkat para sosok inspiratif di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijuluki sebagai Wonderful People.

"Saya bersama tim mencoba menggeser point of view yang lebih dalam, yaitu dengan mengangkat wonderful people. Mereka ini menjaga, melestarikan alam dan budaya untuk bisa dikenal di tanah air bahkan dunia," ujar Arsyan.

Ditayangkan sejak 14 September 2023 di kanal Youtube Kemenparekraf, Jalur Pesona Indonesia terdiri dari 10 episode. Arsyan mengaku tertantang mengerjakan program tersebut mengingat tak mudah menemukan sosok muda lokal yang menginspirasi.

"Kita akhirnya temukan dari setiap destinasi super prioritas, sosok yang kembangkan desa wisata dan buat produk kreatif," katanya.

3 dari 4 halaman

Pahlawan Lokal

Salah satu sosok Wonderful People adalah Kak Komo. Dia adalah pendiri komunitas longboard berprestasi di Labuan Bajo. Berikutnya adalah Sori Sitanggang, pelestari Mossak, silat dari tanah Batak. Ada juga Shilla, kartini selancar dari Mandalika, yang memukau wisatawan dengan event Kartini Goes Surf.

Jalur Pesona Indonesia juga menghadirkan kisah Wawan Geni, seorang pelukis asal Magelang yang menciptakan karya seni dengan bahan obat nyamuk. Tak hanya itu, kita juga akan diingatkan untuk menjaga alam seperti yang dilakukan oleh Daud Dalero, Pokdarwis Desa Bahoi yang melakukan pelestarian terumbu karang. 

Dalam setiap episodenya, penonton akan berkenalan dengan para "Wonderful People" ditemani dengan Salini Rengganis, seorang petualang perempuan yang mencari inspirasi dari setiap perjalanannya. Lewat serial itu, diharapkan masyarakat semakin mencintai dan memahami kekayaan 5 Destinasi Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang melalui sudut pandang yang baru. 

"Kami ingin menginspirasi generasi muda Indonesia untuk lebih mengenal, mengapresiasi, dan berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri dan pada akhirnya Bangga Berwisata di Indonesia," kata Made.

4 dari 4 halaman

Pameran Berkelas Dunia

Mengusung branding Wonderful Indonesia, pemerintah bermitra dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) berencana menggelar Wonderful Indonesia Travel Fair (WITF) 2024. Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum GIPI, menyebut ajang pameran wisata itu akan berbeda dengan pameran wisata yang belakangan kembali marak di berbagai kota.

Sebagai organisasi yang menaungi 34 asosiasi sektor pariwisata dalam negeri, ia menyebut WITF dirancang menjadi event terbesar dengan target peserta utama adalah B2B. Selama ini, event serupa yang sudah digelar masih berskala kecil, seperti Bali and Beyond Travel Fair.

Tujuan utama digelarnya WITF 2024 adalah meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. "Target kita menyesuaikan dengan target pemerintah, yaitu 8,5 juta kunjungan wisman pada 2023, dan tahun depan 10 juta. Kita mencoba mengejar target itu," ucap Hariyadi di sela The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, 21 Agustus 2023.

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Martini menambahkan bahwa menggelar travel mart pada tahun depan merupakan momentum tepat. Pasalnya, perbatasan-perbatasan antar-negara sudah kembali normal dengan sektor pariwisata Indonesia yang berkembang relatif cepat seusai pandemi.

"Mengadakan sebuah event internasional enggak bisa ujuk-ujuk, harus disiapkan dengan baik. Apa yang kita lakukan ke depan agar bisa meningkatkan kunjungan wisman maupun wisatawan nusantara," kata dia. Rencananya, gelaran itu berlangsung pada September 2024 bertepatan dengan perayaan International Tourism Day.