Sukses

Museum Nasional Kebakaran, Petugas Damkar Masih Berusaha Padamkan Api

Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah mengalami kebakaran pada Sabtu malam, (16/9/2023). Hingga saat ini Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat masih mengerahkan petugas untuk memadamkan api.

Liputan6.com, Jakarta - Museum Nasional yang juga dikenal sebagai Museum Gajah mengalami kebakaran pada Sabtu malam, (16/9/2023). Hingga saat ini Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat masih mengerahkan petugas untuk memadamkan api.

Mengutip dari Antara, berdasarkan laporan kebakaran sementara kejadian berlangsung sejak pukul 20.00 WIB atau saat petugas menerima laporan tersebut. Museum Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.

Sebanyak delapan unit mobil dan 32 personel untuk memadamkan kebakaran Museum Nasional. Kejadian kebakaran juga diunggah akun @humasjakfire di Instagram resminya beberapa menit saat kejadian berlangsung.

Terlihat di vidio tersebut kobaran api yang memerah melalap bangunan museum. "Total pengerahan unit dan personil ada delapan unit dengan 32 personil," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu malam saat kejadian.

Untuk memadamkan awalnya dikerahkan 7 unit mobil damkar dan 21 personil melakukan pemadaman api sejak 20.09 WIB. Hingga berita ini diturunkan, petugas masih berusaha memadamkan si jago merah. 

Mengutip dari kanal News, Liputan6.com, Sabtu (16/9/2023), mengonfirmasi Command Center DisGulKarMat Gunawan, ia memberi keterangan terkait insiden tersebut. 

Gunawan mengatakan, bangunan terbakar adalah Gedung A dan bangunan terbakar jenis menengah. "Tim sudah tiba dilokasi 20.07 WIB dan mulai beroperasi 20.09 WIB," kata dia.

Setelah upaya pemadaman, dikerahkan kembali tim lainnya. Total mobil pemadam dikerahkan sebanyak 13 unit dengan jumlah personel dikerahkan 52 anggota.

 

2 dari 4 halaman

Kobaran Api Membumbung Tinggi

Kobaran Api terlihat membumbung tinggi disekitar lokasi gedung Museum Nasional dan diiringi dengan kepulan asap berwarna abu-abu. Hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah korban dan kerugian yang harus ditanggung.

Sementara itu Museum Nasional yang menyimpan berbagai koleksi sejarah dan ilmu pengetahuan Tanah Air menghadirkan terobosan untuk memperkenalkan budaya Indonesia. Sejak April 2022, museum ini menghadirkan ImersifA, ruang interaktif dengan instalasi video mapping. 

Di ImersifA, pengunjung bisa menyaksikan video tentang sejarah peradaban Indonesia dan juga akan merasakan sensasi seolah-olah berada dalam video yang ditampilkan. Hal ini dimungkinkan dengan teknologi imersif yang memantulkan gambar bergerak di keempat dinding serta lantai, dilengkapi dengan suara tiga dimensi yang membuat pengalaman semakin terasa nyata. 

Terletak di gedung A, instalasi permanen ImersifA berada di ruangan berukuran 12 m x 21 m, serta video mapping diproyeksikan dengan sudut 360°. Museum Nasional bertujuan mengkomunikasikan budaya mengikuti tren dan kebutuhan zaman

3 dari 4 halaman

Pameran ImersifA

Melalui perpaduan pengalaman audio, visual, dan imajinasi, Anda bisa merasa masuk ke dalam dunia fantasi yang disajikan. Penayangan video ImersifA berlangsung sekitar 30 menit dengan kuota pengunjung 35 orang per satu sesi. Sebelum memasuki ruangan tertutup dan ber-AC itu, pengunjung diminta melepas alas kaki.

Setelah masuk, pengunjung akan disambut dengan ruangan gelap dengan keempat dinding putih yang telah dipantulkan cahaya neon dengan konsep galaksi. Bintik bintang-bintang pun terpantul di bagian lantai berwarna putih.

Pengunjung diharapkan datang tepat waktu, tapi tetap diperbolehkan masuk selama sesi penayangan belum berakhir. Video dibuka dengan perkenalan sejarah Museum Nasional. Dinding seketika berubah jadi gedung Museum Nasional dengan pilar putih klasik serta lantai marmer. 

Penonton kemudian dibawa ke pantai dengan laut biru dan pemandangan matahari terbenam. Dengan terdengar suara gemuruh ombak, pengunjung akan serasa benar-benar ada di laut dan tampak asyik berfoto. 

4 dari 4 halaman

Gabungan Audio, Visual dan Imajinasi

Selanjutnya, ImersifA pun membawa pengunjung ke awal peradaban dunia dengan menghadirkan gambar dinosaurus, ular, dan manusia purba. Setelah proses panjang evolusi, diceritakan kisah kerajaan Hindu di Indonesia, khususnya tentang Ganesa, Dewi Parwati, Dewa Siwa, dan Nila Rudraka. 

Pengunjung lalu diajak menyaksikan pertarungan sengit antara Ganesa dan Nila Rudraka yang berlatar Candi Prambanan. Untuk menggambarkan dahsyatnya pertempuran itu, pada gambar di dinding serta lantai dibuat bergerak hingga muncul efek seperti gempa. 

Kemudian video menayangkan aneka pengetahuan umum tentang kebudayaan Indonesia, mulai dari alat musik Nusantara, 4 Suku Pelaut di Indonesia, sampai sejarah transportasi di Indonesia. Video kemudian ditutup dengan penayangan dramatis berlatar luar angkasa dengan pemandangan galaksi, aurora, serta rasi bintang bernuansa biru. Menambah suasana magis, penonton pun diberikan suguhan musik akustik gitar yang menenangkan hati bertajuk "Sebentar Lagi" oleh Costaroy.