Ragam Pertimbangan Brand Kosmetik dan Makeup Artist untuk Menjalin Kerja Sama

"Jadi semua akan berbondong-bondong menyetok produk tersebut di rumah. Itu karena akan sangat menyusahkan buat MUA kalau produk andalan mereka habis dan tidak punya stok sama sekali," ujar wanita kelahiran 2 Februari 1987 ini.

Tak hanya menggunakan produk, para MUA juga bisa memberi masukan maupun saran-saran yang inovatif bagi brand kosmetik yang diwakilinya. "Biasanya kita akan minta mereka (MUA) untuk mencoba sampel produk kita lebih dulu. Setelah itu kita kasih coba sampelnya dulu dan minta feedback mereka. Atau bisa juga mereka justru request ke brand untuk membuatkan sebuah produk," tutur Lizzie.

Tentunya bukan hanya pihak brand, para MUA juga punya ketentuan tersendiri untuk berkolaborasi dengan brand kosmetik. Menurut Yonna Kairupan, seorang MUA profesional yang berbasis di Jakarta, pihak brand biasanya akan melihat reputasi dari brand yang bersangkutan, baik dari segi kualitas maupun popularitas.

Bagi Yonna, dua hal itu jadi pertimbangan paling utama. Selebihnya adalah penilaian dari masing-nasing MUA itu sendiri untuk menentukan pilihan mereka. Seperti halnya pihak brand, para MUA juga punya harapan tersendiri dalam menjalin kerja sama tersebut.

"At least ini dari sisi saya, yang diharapkan dari kerjasama dengan brand kosmetik tentu saja support dari pihak brand terhadap MUA dalam meluaskan eksistensi diri dan karyanya di bidang makeup," jelas wanita yang dikenal lewat Special Effect Make Up Artist. Ini.

Brand yang pernah bekerja sama dengan Yonna adalah Beauty & SFX Makeup Artist untuk film di antaranya NYX Cosmetics, Lakme, Wardah, dan Chenny Han (Airbrush Makeup). Selama menjalin kolaborasi, Yonna megakui hal itu sangat menunjang kariernya.

Ia pun tak sungkan berbagi pengalaman karena punya passion dalam hal mengajar. Yonna bahkan kerap membagikan ilmu kepada para makeup enthusiast di negeri ini.

"Saya beberapa diminta untuk tampil di acara-acara mereka untuk membicarakan mengenai makeup khususnya SFX makeup yang belum terlalu banyak yang nyemplung di bidang ini secara profesional," kata Yonna.

Wanita yang sudah beberapa kali menjadi MUA di sejumlah film Indonesia terutama yang bergenre horor ini mengatakan ada beberapa brand yang khusus meminta masukan darinya agar bisa terus berinovasi. "Beberapa brand ada yang meminta input dan masukan dari saya sebagai MUA. Tapi ada juga yang plain hanya meminta untuk mempromosikan produknya saja, jadi tergantung kesepakatan awalnya seperi apa," ungkapnya.

Hal itu juga diakui oleh Cynthia Wulan yang juga seorang MUA. Selama menjadi MUA, ia sudah beberapa kali berkolaborasi dengan sejumlah brand kosmetik dan biasanya mereka terbuka untuk meminta masukan.

"Dari pengalaman saya sendiri,,ada beberapa brand yang memang ingin dapat masukan dari kami, sesuai dengan apa yang kami rasakan ketika menggunakan produk tersebut," kata Cynthia pada Liputan6.com, Sabtu, 16 September 2023.

Ia juga mengakui faktor kedekatan atau popularitas bsia jadi pertimbangan pihak brand dalam menggandeng seorang MUA, apalagi di era media sosial seperti sekarang ini. Bisa dibilang punya akun media sosial jadi sesuatu yang wajib. Menurut Cynthia, brand akan melihat MUA yang punya banyak followers, mereka akan mempertimbangan apakah interaksi antara MUA dan followers cukup bagus,sehingga kurang lebih bisa melihat seberapa besar pengaruh MUA tersebut.

Cynthia sendiri punya beberapa pertimbangan dalam menerima tawaran kerjasama dari pihak brand . "Biasanya salah satu pertimbangan saya adalah diperbolehkan untuk review jujur dan sesuai dengan ciri atau gaya saya dalam membuat konten,” terang MUA yang sejauh ini sudah pernah berkolaborasi dengan beberapa brand seperti Madamegie,Trelooks, Scarlett,Coolvita, K beauty, dan Hanasui

Cynthia pun mengakui pengaruh berkolaborasi dengan brand tertentu bisa berdampak sangat positif pada dirinya. "Jika kualitasnya bagus, maka akan menunjang hasil riasan yang sesuai dengan skill MUA tersebut," ujarnya.