Sukses

Kerugian Belum Dapat Ditaksir Usai Museum Nasional Kebakaran

Kebakaran terjadi di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2023). Saat ini kebakaran masih dalam proses penyelidikan dan jumlah kerugian belum dapat dipastikan.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebakaran hebat terjadi di Museum Nasional pada Sabtu malam (16/9/2023). Penghitungan jumlah kerugian akan ditindaklanjuti setelah mendapat izin dari Pusat Laboratorium Forensik (puslabfor). 

Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra menyatakan bahwa sampai saat jumlah kerugian dan koleksi museum yang terbakar akibat dari peristiwa tersebut masih belum bisa dipastikan. Hal tersebut dikarenakan masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kondisi sekarang, kita sedang menunggu Puslabfor yang menginvestigasi, kami juga sedang identifikasi mana-mana saja yang terdampak, jadi kita berfokus terhadap pengamanan cagar budaya," ungkap Ahmad Mahendra pada konferensi pers di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).

Ia juga menyatakan bahwa jumlah pasti dari kerugian belum dapat dipastikan karena masih menunggu hasil dari inventaris. "Kerugiannya  belum bisa dihitung, kan (hasilnya) di inventaris, jadi kita enggak tahu, ternyata masih utuh semua enggak ada yang terbakar, kan kita enggak bisa (memutuskan) juga kan," jelasnya.

Mahendra menyebut bahwa saat ini telah dibentuk tim untuk proses identifikasi koleksi museum yang terdampak kebakaran. Insiden tersebut berdampak terhadap enam ruangan yang menampung koleksi prasejarah, namun ia mengatakan bahwa sebagian dari koleksi yang terbakar adalah koleksi replika. 

"Ada enam ruangan, yang kemungkinan ada di (ruangan berisikan koleksi) prasejarah, tapi itu sebagian adalah replika," ungkapnya.

Lebih lanjut, Mahendra menerangkan bahwa sampai saat ini, lama dari penutupan museum tersebut masih belum dapat dipastikan, dikarenakan masih dalam proses penyelidikan. "Untuk penutupan, saya pikir kita menunggu juga (keputusan puslabfor), karena kita kan enggak bisa, kalau belum selesai kan kita juga enggak berani untuk membuka," jelasnya.

2 dari 4 halaman

Puslabfor Amati Awal Mula Titik Api Penyebab Kebakaran Museum Nasional

Melansir kanal News Liputan6.com, Minggu (17/9/2023), Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, mengatakan Puslabfor Bareskrim Polri tengah mengamati awal mula titik api penyebab kebakaran Gedung A Prasejarah atau Museum Gajah di Museum Nasional Indonesia (MNI).

Selain itu, Komarudin menyatakan hingga kini tim gabungan tengah mengevakuasi barang-barang bernilai sejarah yang masih bisa diselamatkan. Tim gabungan terdiri dari Puslabfor, penyidik polda dan polres, ahli artefak, dan ahli sejarah dari Museum Nasional.

Sementara itu, kata Komarudin, ada 14 orang saksi yang telah diperiksa. Mereka dimintai keterangannya untuk menggali informasi mengenai kebakaran yang menghanguskan Gedung A Prasejarah itu.

"Saat ini masih interogasi masih terus dilakukan berjalan sampai dengan siang hari ini ada 14 yang secara bergantian. Kita sudah ada posko terpadu di dalam untuk melakukan menggali informasi lebih dalam lagi terkait dengan apa yang terjadi, serta siapa yang melihat dan aktivitas keseharian mereka," jelas Komarudin.

Komarudin menyampaikan, 14 orang itu meliputi petugas keamanan Museum Nasional, hingga pekerja bangunan yang sehari-hari sedang bekerja di Museum Nasional. "Ada dari sekuriti yang bertugas saat itu, ada juga petugas pekerja yang memang sedang kesehariannya beraktivitas di museum," ujar Komarudin.

3 dari 4 halaman

Polisi Periksa 14 Saksi Kebakaran Museum Nasional

 

Lebih lanjut, Komarudin menyatakan proses hukum bakal ditegakkan apabila terbukti ada unsur atau tindak pidana yang ditemukan seiring dengan proses penyelidikan yang tengah dilakukan. "Kami pastikan proses hukum akan ditegakkan, mana kala ditemukan adanya potensi-potensi, hal-hal yang memang mengarah pada perbuatan pidana," ucap dia.

Selain itu, lanjut Komarudin, beberapa kamera pengintai di lokasi kebakaran juga telah diamankan. Komarudin menyebut, rekaman CCTV itu akan diperiksa lebih lanjut.

"Iya ada (kamera CCTV), sudah di beberapa titik yang diamankan. Untuk pastinya nanti setelah terkumpul ya," kata Komarudin.

Kebakaran hebat melanda Gedung A Prasejarah Museum Nasional Indonesia. Kebakaran itu pun menyebabkan atap salah satu ruangan yang merupakan tempat pameran benda prasejarah roboh.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkamart) Jakarta Pusat, Asril Rizal mengungkapkan kronologi terjadinya kebakaran. Menurut dia, informasi awal kebakaran Museum Nasional itu diterima petugas pada pukul 20.00 WIB.

4 dari 4 halaman

Kronologi Terjadinya Kebakaran

 

"Objek kebakaran Gedung Blok A (ruang pamer koleksi museum. Jenis bangunan semi permanen)," kata Asril dalam keterangannya, Sabtu malam.

Ia menjelaskan, pada pengerahan awalnya, sebanyak 8 unit mobil pemadam kebakaran dan 32 personel diterjunkan dan tiba di lokasi pada pukul 20.07 WIB. Petugas pun langsung melakukan proses pemadaman.

Selama proses pemadaman berlangsung, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat kembali menerjunkan petugas tambahan dengan total 14 unit mobil damkar dengan 56 personel. Hingga akhirnya, api kebakaran berhasil dikendalikan selama kurang lebih satu jam.

"Waktu pendinginan 21.47 WIB," ujar Asril.

Secara terpisah, Komarudin menerangkan tedapat empat ruangan yang telah terbakar yang mengakibatkan atap ruangan roboh. 

Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui secara persis penyebab kebakaran museum prasejarah itu. Nantinya akan melibatkan sejumlah ahli untuk mengidentifikasi lebih lanjut.

Selain itu, Kapolres Jakarta Pusat menambahkan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Namun ada salah satu petugas damkar yang kelelahan.

"Ada petugas damkar yang terlihat lemas tapi sudah dievakuasi," jelasnya.