Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan sepatu hak tinggi dapat menyebabkan masalah kaki seperti bunion, cedera pergelangan kaki, dan keseleo. Memakai sepatu hak tinggi juga mengakibatkan masalah pada anggota tubuh lainnya.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (23/12/2023), seorang ahli bedah kosmetik bernama Reza Tirgari, lewat akun @drreza_t di TikTok yang berbagi dengan 516.900 pengikutnya. "Nona-nona, Anda tampak hebat dengan sepatu hak tinggi, tapi apa yang harus Anda bayar?” kata dokter dan instruktur kebugaran berusia 54 tahun dari San Diego, California, Amerika Serikat, dalam video tersebut.
"Bunion, hammer toe (penyakit jari kaki palu), risiko cedera pergelangan kaki, dan keseleo meningkat pesat jika Anda memakai sepatu hak super tinggi," jelas Tirgari.
Advertisement
Tirgari mengatakan bahwa memakai sepatu hak tinggi juga dapat meningkatkan risiko stres pada punggung, karena dapat mengencangkan fleksor pinggul. Hal itu menyebabkan punggung pada posisi yang sangat tidak wajar, sehingga punggung terpaksa harus mengimbanginya.
Dia juga menambahkan bahwa hal itu dapat mengurangi penyerapan guncangan pada kelengkungan alami tulang belakang yang berubah karena sepatu hak tinggi. Ia juga mengatakan sepatu hak tinggi menyebabkan kurangnya penyerapan guncangan pada kelengkungan alami tulang belakang.
"Jadi, Anda menyerap stres secara berbeda, yang justru dapat meningkatkan nyeri punggung Anda," kata Tirgari.
Ia menyambung lagi, "Dan saat Anda mengencangkan fleksor pinggul, hal itu menimbulkan rasa sesak kronis yang dapat menyebabkan nyeri punggung kronis."
Jadi Penyebab Masalah Lutut
Tirgari juga menjelaskan bahwa mengenakan sepatu hak tinggi terlalu sering dapat mengakibatkan perubahan torsi lutut yang juga akan menyebabkan masalah lutut. Namun, jika Anda tidak dapat berpisah dengan sepatu hak tinggi, ia menyarankan untuk mempersingkat waktu pemakaian sepatu tersebut. "Jangan dipakai seharian di kantor," serunya.
Dia menambahkan bahwa pertimbangkan untuk memilih sepatu dengan hak sependek mungkin dan menyimpan sepatu hak tinggi untuk acara-acara khusus karena memang sepatu hak tinggi sangat cantik dan membuat jenjang pemakainya. Dia melanjutkan, "Tetapi rekomendasi saya adalah jangan memakai sepatu hak dalam waktu lama sebisa mungkin, dan Anda dapat menghindari banyak risiko ini."
Selain itu, tren sepatu lainnya muncul setelah film 'Barbie' menghebohkan internet. Adegan kaki melengkung Margot Robbie saat memerankan Barbie mendorong para pengguna TikTok untuk menirukannya dalam tren "Barbie Foot Challenge".
"Meski Barbie Arch membuat kaki wanita tampak lebih panjang dan kencang, hal ini bukannya tanpa risiko. Jika seseorang mencoba pose tersebut sekali atau dua kali, kemungkinan besar mereka akan baik-baik saja dan menghasilkan video TikTok yang bagus," jelas Dr. Jodi R. Schoenhaus, DPM, RPHs, FACFAS dan ahli penyakit kaki bersertifikat di Foot, Ankle & Leg Vein Center.
Advertisement
Barbie Foot Challenge
Ia juga menyebutkan bahwa berpose menyerupai Barbie dalam tren tersebut dapat mengakibatkan cedera, jika dilakukan dalam waktu yang lama. "Namun, jika mencoba pose dan langkah (menyerupai Barbie) dalam waktu lama, ada beberapa risiko. Pergelangan kaki tidak stabil, yang dapat menyebabkan keseleo dan cedera ligamen, yang biasa terlihat pada penggunaan sepatu hak tinggi," tambahnya.
Schoenhaus juga menambahkan bahwa posisi kaki Barbie yang melengkung tinggi dapat menyebabkan masalah otot dan tulang belakang karena membebani punggung bagian bawah, dan juga dapat merusak lempeng pertumbuhan. Hal tersebut menjadi peringatan gadis muda yang masih dalam masa pertumbuhan.
Sementara itu, sepatu hak tinggi ikonik yang dikenakan oleh Barbie, ternyata memiliki sebuah sejarah kontroversial di baliknya. Co-founder Mattel, Ruth Handler memperkenalkan Barbie ke dunia pada 1959, mengubah semua yang diketahui tentang boneka anak perempuan. Inspirasi boneka itu agak kontroversial, sebagian berasal dari karakter komik Jerman Bild Lilli, seorang gadis panggilan kelas atas yang lancang yang kemudian dijual sebagai boneka yang dirancang untuk rangsangan seksual dewasa.
Sejarah Kontroversial Sepatu Hak Tinggi Barbie
Barbie memiliki payudara dan figur yang tidak mungkin secara anatomis. Barbie mengenakan tampilan fashion-forward yang diciptakan oleh desainer Mattel Charlotte Johnson, yakni baju renang bergaris-garis hitam dan putih dipasangkan dengan sepatu hak tinggi.
"Itu langsung terkait dengan gagasan keinginan feminin. Tidak hanya stiletto yang menjadi mode saat ini, tetapi Barbie juga melakukannya," jelas Elizabeth Semmelhack, Direktur dan Kurator Senior di Museum Sepatu Bata di Toronto, tentang desain sepatu tersebut.
"Sepatu hak tinggi masih digunakan pada Barbie," kata Kim Culmone dari Mattel, SVP Desain Barbie kepada CNN.
Namun jumlahnya berkurang pada boneka yang ditargetkan untuk anak-anak karena mudah jatuh. Namun mereka tetap menjaga kualitas agar mudah dan menyenangkan untuk dimainkan, untuk itu gaya sepatu backless open toe digunakan pada boneka kolektor dan dalam reproduksi.
"Sepatu hak memiliki sejarah yang bertingkat dan kompleks, dan selama berabad-abad telah dikaitkan dengan ide permainan, waktu pribadi, dan keintiman," tutup Semmelhack.
Advertisement