Sukses

Gitar Rp34 Jutaan Milik Vokalis Soegi Bornean Rusak di Bagasi Batik Air, Apa Tanggapan Pihak Maskapai?

Para personel Soegi Bornean berpindah pesawat ke Batik Air dari Jakarta menuju Semarang. Namun, setelah tiba di Semarang,, gitar dalam kondisi pecah dan mixer box dalam kondisi terbuka..

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian kurang menyenangkan dialami para personel band Soegi Bornean, terutama sang vokals Fanny Soegiarto atau Fanny Soegi. Melalui media sosial, ia mencurahkan kekesalannya soal gitar yang dibawanya rusak setelah masuk bagasi pesawat maskapai Batik Air.

Para personel Soegi Bornean terbang dari Bengkulu transit di Jakarta dengan tujuan akhir Semarang. Dari Bengkulu mereka menumpang pesawat Super Air Jet. Setelah itu, mereka berpindah pesawat ke Batik Air dari Jakarta menuju Semarang. Namun, setelah tiba di Semarang,, gitar dalam kondisi pecah dan mixer box dalam kondisi terbuka..

Dalam video yang diunggah di akun Twitter miliknya pada 19 September 2023 , Fanny Soegi menampilkan gitar Taylor 314 miliknya yang pecah usai keluar dari bagasi Batik Air. "Gimana ini? Apa tidak bisa sedikit memberi perhatian untuk kami para musisi?," tanya Fanny Soegi sambil menandai akun Twitter resmi Lion Air Group dan Batik Air.

Selain video, Fanny uga menyertakan beberapa foto kerusakan gitar tersebut. Bagian bawah dan samping gitar terlihat pecah. Di video kedua, Fanny juga menampilkan box mixer yang sudah dalam keadaan terbuka saat baru keluar dari bagasi.

"Box mixer aja sampai kebuka gini. Mbok ya o buat program yang memberi rasa aman dan nyaman untuk musisi," tulisnya kembali sambil menandai akun resmi Lion Air Group dan Batik Air lagi.

Wanita berusia 24 tahun itu juga menyinggung petugas bagasi Batik Air yang diduga kurang memperhatikan standar pengamanan bawaan penumpang. Ia yakin ada kelalaian petugas hingga membuat gitarnya pecah.

"Mau bilang sudah nggak heran, tapi ya kesel juga ya. Sudah di-wrap dan diberi stiker fragile, tapi kayaknya kebiasaan banting-membanting dengan keras lebih menyenangkan. Mau sampai kapan bikin ketar-ketir?" tuturnya.

 

2 dari 4 halaman

Dugaan Kelalaian Petugas Bagasi

Ia tak lupa membagikan salinan foto produk yang menyertakan harga resmi gitar Taylor 314 miliknya yang diduga pecah di bagasi Batik Air. Harga gitar itu ternyata mencapai Rp34 jutaan. Unggahan itu mendapat banyak komentar dari warganet. Sebagian besar ikut menyayangkan dugaan kelalaian petugas bagasi Batik Air sebagai penyebab pecahnya gitar Fanny.

"Stiker fragile = tambah bantingan," tulis seorang warganet.

"Derita musisi Indonesia kalau mau keliling negeri. Yang lebih sedihnya, nggak cuma maskapai yang ini, tapi juga maskapai lain," timpal warganet lainnya tanpa menyebutan maskapai yang dimaksud.

Namun ada juga yang mempertanyakan keputusan Fanny untuk tidak menyimpan gitar itu di wadah khusus. Berdasarkan pengamatan warganet tersebut, sudah banyak kasus kerusakan barang yang keluar dari bagasi pesawat.

"Stiker fragile udah nggak ngaruh. Hampir semua sekarang pakai itu. Paling aman sih ya packing kayu untuk yang bener-bener fragile. Selain itu kan handling Lion Air memang jelek banget buat urusan kayak gini," tulisnya.

"Bagasi Lion gratis kan bang? klo maskapai si Ijo kan bayar, alat olahraga, alat musik masuk ke bagasi berbayar. Kemungkinan lebih CARE pelayanannya," komentar warganet lainnya.

Unggahan Fanny Soegi itu sampai berita ini ditulis sudah dilihat lebih dari 2,2 juta kali, disukai lebih dari 9.500 kali dan mendapatkan lebih dari 950 komentar.

3 dari 4 halaman

Tanggapan Batik Air

Keluhan Fanny akhirna direspons oleh pihak Batik Air melalui sebuah pernyataan resmi pada Kamis, 21 September 2023. Dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com itu, maskapai Batik Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan terkait pelayanan bagasi milik vokalis Soegi Bornaean, Fanny Soegi.

"Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang disampaikan oleh salah satu tamu (sebutan penumpang) melalui media sosial mengenai kondisi bagasi yang kurang baik saat diterima pada penerbangan Senin, 18 September 2023," terang Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro.

Penerbangan tersebut berawal dari Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (BKS), lalu transit di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) menuju tujuan akhir Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah (SRG). 

Danang menjelaskan bahwa layanan penanganan bagasi (Lost and Found) Batik Air tidak menerima laporan bentuk ketidaknyamanan yang disampaikan oleh tamu dimaksud saat di bandar udara kedatangan akhir.

4 dari 4 halaman

Proses Penggantian Bagasi

"Dalam hal ini, layanan penanganan bagasi (Lost and Found) Batik Air tidak menerima laporan bentuk ketidaknyamanan yang disampaikan oleh tamu dimaksud saat di bandar udara kedatangan akhir," tulis Danang.

Ia melanjutkan, Batik Air sedang berupaya dengan sungguh-sungguh bersama seluruh pihak terkait untuk mengumpulkan data dan informasi termasuk rekaman CCTV secara cermat terkait informasi yang disampaikan, mulai dari bandar udara keberangkatan hingga bandar udara tujuan akhir. Upaya ini dilakukan agar dapat lebih memahami bentuk ketidaknyamanan yang dihadapi oleh tamu dimaksud.

Danang menambahkan, pihak Batik Air akan mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan rekomendasi atau referensi yang akan diperoleh dari hasil penyelidikan ini. Langkah-langkah perbaikan akan diimplementasikan secara tepat guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada tamu.

"Batik Air menghargai setiap masukan dari tamu karena hal ini membantu Batik Air untuk terus berkembang. Proses penggantian terkait bagasi akan dilakukan mengikuti (menurut) regulasi penerbangan yang berlaku," tutupnya.

Â