Liputan6.com, Jakarta - Mengurangi sampah dengan mengubahnya jadi mainan anak, mengapa tidak? Setidaknya itulah yang dilakukan aktris Nadine Chandrawinata di rumahnya. Alih-alih dibuang, sampah kemasan cat ia ubah jadi mainan yang bisa mendorong fungsi motorik dan sensorik buah hatinya, Nadi Djiwa Anggara.
"Di rumah banyak sekali (bekas kemasan cat) karena memang tidak dibuang dan itu kami fungsikan kembali. Bisa dibolongin, dibuat mainan, terus nanti bola-bolanya Djiwa bisa dimasukin ke sana (kemasan bekas cat yang sudah didaur ulang). Kami cat ulang biasanya (limbah kemasan cat)," katanya saat menghadiri peluncuran kampanye "Warna Warni Favorit Indonesia" dari Dulux Catylac di Jakarta Pusat, 21 September 2023.
Selain itu, perempuan yang tengah mempersiapkan kelahiran anak keduanya ini juga biasa memanfaatkan sampah kemasan cat untuk dijadikan pot tanaman. "Memang (sudah harus dibiasakan)Â recycle apa yang kita punya, supaya kepakainya lama," istri Dimas Anggara itu menyambung.
Advertisement
Nadine pun mengaku tidak masalah rumahnya berantakan demi mendukung eksplorasi putrinya. "Di rumah, kami memang sediakan kanvas besar tempat Djiwa, aku, dan suami bisa corat-coret, tapi kalau akhirnya kecolongan, cat sekarang sudah bisa bikin dinding jadi mudah dibersihkan," ia menambahkan.Â
Nadine, yang belum lama pindah rumah bersama keluarganya, bekerja sama dengan sang suami memilih berbagai unsur di tempat tinggal mereka, termasuk dalam memilih warna cat dinding. "Cat dinding itu kan orang biasanya pilih putih, tapi menurutku, harus tetap kasih warna tertentu," sebut perempuan berusia 39 tahun ini.
"Ada satu spot yang harus berwarna untuk menciptakan mood tertentu, entah nyaman atau mendorong semangat bekerja," kata Nadine Chandrawinata lagi.
8 Warna yang Merepresentasi Destinasi Wisata Lokal
Karena itu, Nadine Chandrawinata bersemangat mendapati Dulux Catylac memberi inspirasi cat interior yang terinspirasi sejumlah destinasi favorit di Indonesia. Head of Marketing, PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), Niluh Putu Ayu Setiawati, mengatakan bahwa perilisan "Warna Warni Favorit Indonesia" sejalan dengan perayaan Hari Pariwisata Seunia yang jatuh pada 27 September 2023.
"Warna-warna ini ditentukan dari riset (internal) untuk mengetahui warna yang paling banyak disukai atau banyak dipakai orang Indonesia, dan akhirnya kami dekatkan dengan tujuan wisata (di dalam negeri), supaya mereka bisa membawa kenyamanan berlibur ke dalam rumah lewat warna-warna tertentu," sebutnya di kesempatan yang sama.
Ada delapan warna yang merepresentasikan destinasi wisata lokal dalam kampanye ini, yaitu:
- Warna kuning terinspirasi dari Pancaran Cahaya Langit Candi Borobudur, Jawa Tengah
- Warna netral hangat terinspirasi dari Kehangatan Gunung Bromo, Jawa Timur
- Warna oranye terinspirasi dari Ketenangan Danau Toba, Sumatra Utara
- Warna putih terinspirasi dari Kesejukan Kawah Putih, Jawa Barat
- Warna biru terinspirasi dari keindahan alam Semarak Biru Raja Ampat, Papua Barat
- Warna netral sejuk terinspirasi dari Ketenangan Gumuk Pasir, Tana Toraja, Sulawesi Selatan
- Warna hijau terinspirasi dari Kesegaran Hijau Ubud, Bali
- Warna pink terinspirasi dari Sentuhan Merah Muda Pasir di Pantai Pink, Lombok
Advertisement
Warna Cat Dinding Favorit Nadine
Dari delapan warna tersebut, Nadine mengaku paling suka warna oranye. "Karena aku suka lihat langit senja yang oranye," katanya. Tapi, ia tidak bisa hanya memilih satu warna karena ia telah menganggap biru sebagai bagian dari "elemen diri."
"Laut, diving, itu memang sudah tidak bisa dipisahkan," sebutnya. Terakhir, Nadine memilih kuning sebagai warna kesukaannya juga, yang dalam kampanye ini bermaksud mereprsentasi pemandangan matahari terbit nan memesona di Candi Borobudur.
Berbeda dengan Nadine, Ayu mengaku suka warna pink. "Kami di AkzoNobel Decorative Paints Indonesia percaya bahwa kenangan bisa dibangkitkan lewat warna. Karena itu, warna-warna yang dipilih ini bisa jadi medium pelanggan meningat kembali momen liburan mereka," ia menyebut.
Sejalan dengan insisiasi lebih ramah lingkungan yang sudah diungkap Nadine, Ayu mengatakan bahwa produk Dulux Catylac juga mempertimbangkan praktik keberlanjutan. "kami selalu mengutamakan kualitas," akunya. k"Karena itu, produk cat kami salah satunya low VOC (Volatile Organic Compounds)."
Antisipasi Dampak Lingkungan
Ayu melanjutkan, "Tidak ada waste aquatic yang berbahaya. Lalu, karena cat kami water-based, itu jadi lebih mudah terurai. Kalau bahan dasarnya minyak, limbahnya bisa saja nanti menyumbat dan akhirnya berdampak pada lingkungan. Cat kami juga tidak berbau dan noncarcinogenic."
Melalui kampanye ini, selain menghadirkan warna-warna menawan, Dulux Catylac juga menerapkan inovasi teknologi terkini melalui sistem pengecatan dua lapis, fitur anti lumut dan anti jamur, serta menghasilkan hasil akhir pengecatan yang halus dan merata, sebut Ayu.
Di samping memperkenalkan warna-warna cerah untuk diaplikasikan di dalam rumah, kehadiran pilihan cat ini juga dimaksudkan berkontribusi pada peningkatan desa wisata dan ekonomi kreatif lokal melalui program Let's Colour. Itu dilakukan dengan mengecat dan memberi warna pada berbagai destinasi wisata Indonesia yang populer.
"Beberapa yang sudah kami cat melalui program 'Let's Colour' adalah tempat hiburan pantai (THP) Kenjeran Surabaya, Kampung Wisata Suryatmajan di Yogyakarta, serta kawasan Kota Tua Padang dan Jembatan Siti Nurbaya di Padang.Â
Advertisement