Liputan6.com, Jakarta - Panggung ajang kecantikan Miss Universe kembali diguncang kontroversi. Kabar ini mengemuka setelah mahkota Miss Universe Zimbabwe berhasil disabet oleh Brooke Bruk-Jackson yang akan mewakili negara tersebut di kontes Miss Universe 2023.
Dinobatkannya Bruk-Jackson sebagai Miss Universe Zimbabwe menandai penampilan pertama negara itu di kontes Miss Universe dalam 22 tahun. Ia berhasil mengalahkan runner-up Amanda Mpofu dan Nokutenda Marumbwa pada 16 September 2023.
Dikutip dari Oddity Central, Selasa, 26 September 2023, kemenangan perempuan berusia 21 tahun ini kontes kecantikan Miss Universe Zimbabwe memicu kontroversi rasial di negara Afrika tersebut. Banyak pihak yang mengklaim bahwa pemenangnya bukanlah representasi akurat dari masyarakat Zimbabwe secara umum.
Advertisement
Brooke Bruk-Jackson adalah perempuan berkulit putih yang lahir dan besar di Harare, ibu kota Zimbabwe. Penobatannya sebagai Miss Universe Zimbabwe memicu perdebatan sengit di media sosial.
Para kritikus yang vokal berpendapat bahwa gelarnya dinodai oleh bias rasial, dan bahwa ia menang karena ia berkulit putih. "Saya sama sekali tidak mendukung hal ini dan saya di sini bukan untuk berdebat dengan (siapa pun). Orang kulit hitam harus belajar mencintai dan menghormati diri mereka sendiri, berhenti mengirimkan perempuan kulit putih untuk mewakili Zimbabwe," tulis seorang warganet di Instagram.
Dikutip dari Newshub.co.nz, Selasa, 26 September 2023, di X atau sebelumnya Twitter, seorang warganet menulis, "Bayangkan menobatkan orang kulit putih sebagai Miss Zimbabwe. Artinya, tidak ada perempuan kulit hitam di Zimbabwe yang mampu memenuhi standarnya. Pemujaan orang kulit putih macam apa ini?"
Kata Miss Universe Zimbabwe
Perdebatan juga meluas ke Instagram, terutama pada unggahan yang mengumumkan kemenangannya, membuat model tersebut menonaktifkan komentar tersebut. "Sangat mengecewakan melihat para penjajah ini mewakili negara Afrika," tulis salah satu warganet.
Namun, banyak juga yang membela Bruk-Jackson sehingga memicu perdebatan tentang keberagaman, inklusi, kolonisasi, dan pentingnya warna kulit. Yang lain menunjukkan bahwa Aishah Akorede - yang berkulit hitam - dinobatkan sebagai Miss Universe Irlandia 2023 dan mendapat pujian luas.
Dalam unggahan terpisah di Instagram-nya minggu lalu, Bruk-Jackson muncul untuk mengatasi reaksi tersebut. "Warna kulit kita seharusnya tidak dipakai untuk menilai seseorang atau bagaimana kita ingin dihubungkan dengan sesuatu. Artinya kita semua dilahirkan dengan cara yang sama, tidak peduli warna kulit kita. Kita dibawa ke Bumi melalui jalan yang sama," tulisnya.
Menurut laporan online, kelompok etnis Afrika berjumlah sekitar 98 persen dari populasi Zimbabwe, yang berjumlah lebih dari 15 juta pada 2023. Kelompok terbesar adalah Shona, diikuti oleh Ndebele. Hanya sekitar 2 persen penduduknya yang berasal dari etnis non-Afrika.
Advertisement
Kontroversi Terpilihnya Miss Universe Pakistan
Kontroversi di tubuh kontes kecantikan ini sebelumnya juga melanda Miss Universe Pakistan. Erica Robin dinobatkan sebagai Miss Universe Pakistan pertama yang diadakan di Maladewa pada Kamis, 14 September 2023. Ini seharusnya menjadi momen selebrasi bagi perempuan berusia 24 tahun tersebut, namun kontroversi justru muncul usai dirinya membawa pulang mahkota kemenangan.
Dikutip dari Independent, Selasa, 19 September 2023, kontes Miss Universe Pakistan dihujani dengan beragam luapan kemarahan di Pakistan. Sebagai negara mayoritas Muslim yang sangat konservatif, Pakistan belum pernah berpartisipasi dalam kompetisi Miss Universe global.
Respons negatif terhadap kemenangan Robin datang dari politisi, pemimpin agama, termasuk perdana menteri sementara negara itu. Masih belum jelas apakah model tersebut akan diizinkan untuk berkompetisi dalam kontes Miss Universe 2023 yang akan diadakan di El Salvador pada November 2023.
Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar telah meminta badan intelijen negara tersebut untuk menyelidiki penyelenggara kontes tersebut dan bagaimana mereka dapat menyelenggarakan kompetisi tersebut atas nama negara tanpa persetujuan pemerintah. Kakar menyebut kontes di Maladewa itu sebagai tindakan memalukan dan penghinaan serta eksploitasi terhadap perempuan Pakistan.
Kemenangan Erica Robin Tuai Pro Kontra
Robin berhasil mengalahkan empat kontestan lainnya di babak akhir, yakni Hira Inam, Jessica Wilson, Malyka Alvi, dan Sabrina Wasim. Perempuan kelahiran Karachi ini meraih gelar di bidang Administrasi Bisnis dan memulai karier modeling profesionalnya pada Januari 2020 dan foto-fotonya muncul di beberapa majalah, termasuk Majalah Diva Pakistan.
Miss Universe Pakistan ini mengatakan kepada Voice of America baru-baru ini bahwa dia merasakan banyak tanggung jawab di pundaknya. Hal tersebut dikarenakan dirinya yakin ini akan menjadi pertama kalinya Pakistan mengirimkan peserta dalam kontes Miss Universe global.
"Namun, saya tidak akan melakukan apa pun yang dapat merusak reputasi negara," tambah Robin.
Setelah dirinya dinyatakan sebagai pemenang pada Kamis, 14 September 2023 dalam sebuah acara yang diadakan di resor Brennia Kottefaru di Atol Raa di Maladewa, reaksi yang muncul sangat cepat. Seorang cendekiawan Islam asal Pakistan, Taqi Usmani, menuntut pemerintah menindak penyelenggara kontes tersebut dan menghilangkan anggapan bahwa Robin mewakili Pakistan.
Politisi lainnya, Mushtaq Ahmed Khan, menyebut peristiwa tersebut sebagai penghinaan terhadap Pakistan. Ia mengunggah di X (sebelumnya Twitter), "Siapa penyelenggara kontes kecantikan di Pakistan ini? Siapa yang melakukan tindakan memalukan ini?"
Pada Maret 2023 dilaporkan bahwa agensi Yugen Group yang berbasis di Dubai menyelenggarakan kontes Miss Universe yang pertama dan telah mengundang perempuan Pakistan. Agensi tersebut juga memiliki waralaba Miss Universe Bahrain dan Miss Universe Egypt, menurut laporan. Robin mendaftar sebagai kontestan. Dari ratusan pendaftar, dirinya berhasil masuk ke 10 kontestan teratas dan kemudian masuk ke lima besar.
Advertisement