Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang berpendapat bahwa teknik tidur yang diterapkan oleh militer Amerika selama Perang Dunia II dapat digunakan untuk mengobati insomnia, dan spesialis tidur mendukung pandangan ini, meskipun dengan beberapa pertimbangan. Disebut "teknik tidur militer", metode ini disebut-sebut dapat memfasilitasi seseorang untuk tertidur dalam waktu yang tidak lebih dari lima menit.
Dilansir dari NY Post pada Kamis, 28 September 2023, metode tersebut menjadi fokus dalam buku Lloyd Bud-Winter. Bukunya yang berjudul "Relax and Win: Championship Performance" yang terbit pada 1981 bukan hanya menyoroti teknik tidur militer, tetapi juga menjelajahi hubungan antara relaksasi, kinerja atletik, dan keberhasilan di medan perang.
Baca Juga
Sebagai pelatih atletik, Bud-Winter memahami pentingnya istirahat yang baik untuk pemulihan dan kinerja optimal. Keprihatinannya terhadap kualitas tidur yang baik membawanya ke percakapan dengan pilot Angkatan Laut AS, yang menghadapi stres ekstrem di medan perang namun tetap harus berfungsi dengan optimal.
Advertisement
Namun, metode ini tidak hanya diperuntukkan bagi para prajurit atau atlet. Dalam era digital saat ini, informasi menyebar dengan cepat melalui platform media sosial seperti TikTok. Sebuah video dari pengguna @mindbrainbodylab dengan jelas menunjukkan teknik ini dapat diterapkan oleh siapa saja.
"Anggap tubuh kita sedang dipindai mulai dari kepala sampai kaki. Pertama-tama, kendurkan semua otot wajah Anda, mulai dari pipi hingga lidah. Buka rahang Anda dan hirup napas dengan pelan," kata pemilik akun di dalam video.
Beberapa Langkah Tidur Cepat
Kemudian, seseorang yang ingin tidur perlu menenangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangan. "Bayangkan setiap bagian tubuhmu mulai rileks. Penting untuk terus mengambil napas dalam agar teknik ini efektif," sarannya.
Kemudian, kita harus melonggarkan otot dada dan perut, sambil menghirup napas dalam dan selanjutnya melonggarkan kaki kiri dan kanan. "Setelah Anda berhasil meredakan ketegangan di tubuh Anda, saatnya untuk menenangkan pikiran Anda," ujarnya.
Berikutnya, dia mengatakan bahwa kita perlu membayangkan diri kita semakin santai saat dan rileks. "Biasanya, saya sudah tidur sebelum saya melonggarkan kaki saya," ungkapnya.
Alex Dimitriu, pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine di California, memberi tahu Fox News Digital bahwa klaim di video TikTok tersebut memiliki dasar. "Cara untuk tertidur ini tentu dapat membantu," ungkap Dimitriu, seorang ahli psikiatri dan medis tidur bersertifikat.
Menurutnya, menenangkan otot di seluruh tubuh dan dikombinasikan dengan pernapasan yang dalam dapat menjadi metode efektif untuk mendalamkan rasa rileks dan mengurangi kecemasan. "Teknik ini menjadi lebih efektif ketika ditambah dengan langkah terakhir, yang menekankan visualisasi yang lebih baik dan membersihkan pikiran."
Advertisement
Bagaimana Teknik Visualisasi Bekerja?
Teknik visualisasi, berdasarkan penelitian, telah menunjukkan manfaat yang lebih signifikan dalam membantu seseorang tertidur dibandingkan dengan teknik kuno seperti menghitung domba, menurut Dimitriu. Alasan utama di balik ini adalah karena tidur dan proses mimpi bersifat intrinsik visual. Dengan mendorong seseorang untuk memulai aktivitas visual saat akan tidur, kita pada dasarnya mempersiapkan otak untuk bergerak menuju keadaan bermimpi, yang pada gilirannya dapat membantu mempercepat proses tertidur.
Shelby Harris, seorang ahli tidur terkemuka dan psikolog klinis berlisensi, mengakui keefektifan teknik visualisasi, namun menekankan perlunya pendekatan individual dalam menghadapi masalah tidur. Harris menyarankan bahwa sementara teknik visualisasi dapat bekerja untuk beberapa orang, mungkin tidak seefektif itu untuk orang lain.
Harris juga menegaskan pentingnya membedakan antara anekdot dan bukti ilmiah. Meskipun banyak orang mungkin menemukan manfaat dari teknik tidur militer, belum tentu berarti itu adalah solusi universal untuk masalah tidur. Namun, pendekatan relaksasi umumnya, seperti teknik relaksasi otot dan pernapasan dalam, telah terbukti secara ilmiah meningkatkan kualitas tidur seseorang. Dengan kata lain, meskipun teknik tidur militer yang spesifik mungkin tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat di balik klaimnya, konsep dasar relaksasi dan visualisasi memang memiliki dasar penelitian.
Persiapkan Diri Sebelum Tidur
Untuk banyak orang, mencari metode yang tepat untuk memfasilitasi tidur yang berkualitas bisa menjadi perjalanan panjang. Dimitriu menekankan pentingnya rutinitas sebelum tidur yang tenang dan tanpa gangguan. Menggunakan gawai tepat sebelum tidur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh kita dan menghalangi kita dari mendapatkan tidur yang nyenyak.
Mematikan gawai pada jam 10 malam, menurut Dimitriu, adalah langkah penting untuk mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk tidur. Cahaya biru dari layar perangkat bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang mempengaruhi siklus tidur kita.
Namun, jika Anda menemukan diri Anda terjaga di tengah malam tanpa tanda-tanda mengantuk, Dimitriu menyarankan untuk berhenti memaksakan diri tertidur. Daripada merenung ke dalam kegelapan dan meningkatkan kecemasan, lebih baik mengalihkan perhatian dengan membaca. Membaca buku fisik dengan pencahayaan minimal bisa menjadi solusi untuk mengantuk kembali.
Selain itu, Dimitriu mencatat bahwa meditasi, yang sering kali diasosiasikan dengan ketenangan dan kesadaran, dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan bermeditasi pada siang hari, seseorang dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres, yang pada akhirnya akan memudahkan tidur di malam hari. Investasi waktu yang relatif singkat, hanya 10 menit sehari, dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kualitas tidur seseorang.
Advertisement