Liputan6.com, Jakarta - Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober setelah batik ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu. Batik merupakan proses membubuhkan malam pada kain menggunakan canting dan selanjutnya diolah dengan metode tertentu.
Dikutip dari laman surakarta.go.id, Senin, 2 Oktober 2023, selain motif, batik juga dapat dibedakan dari jenis pembuatannya. Hanya ada dua jenis proses pembuatan batik, yakni batik tulis atau batik tradisional yang dibuat dengan menggambarkan langsung pola di atas kain dengan canting.
Baca Juga
Berlanjut dengan batik cap yang dibuat dengan lilin tapi, menggunakan bantuan cap untuk polanya. Sementara, batik print tidak bisa dikategorikan sebagai batik karena prosesnya tidak menggunakan malam atau lilin.
Advertisement
Sepintas, ketiga jenis batik tersebut terlihat sangat mirip. Karena hal itu, banyak pembeli batik yang kemudian tertipu oleh penjual nakal yang tak jujur soal produk yang dijualnya. Lantas, bagaimana cara membedakan batik tulis, cap, dan printing?
Pembeli dapat memerhatikan warna dasar pada kain batik. Batik tulis memiliki warna dasar kain yang lebih muda dibandingkan pada goresan motifnya, sedangkan pada batik cap, umumnya warna dasar kainnya lebih tua. Untuk batik printing, biasanya warna yang lebih meriah, sebab pengusaha batik printing bisa menambahkan bahan kimia untuk menghasilkan warna yang diinginkan.
Kedua, perhatikan pula tingkat kerapian motif batiknya, karena dikerjakan secara manual, motif batik tulis biasanya terlihat tidak simetris dan ukuran motifnya yang tidak sama. Berbeda dengan batik tulis, motif batik cap biasanya tampak lebih sederhana dan cenderung berulang.
Motif hingga Corak
Jika ada kain batik dengan motif yang rapi, simetris, dan sempurna bisa jadi itu merupakan batik printing. Ciri yang ketiga, cek tintanya. Pada batik tulis, bagian depan dan belakang akan memiliki warna, corak dan motif yang sama persis dan juga tintanya terlihat tembus pandang.
Berbeda dengan batik cap atau printing, yang hanya memiliki warna di satu sisi. Kalaupun ada warnanya, tidak akan sejelas batik tulis.
Lalu yang keempat, cek aroma kainnya. Ketiga jenis batik ini punya aroma yang berbeda, batik tulis memiliki aroma khas karena menggunakan pewarna alami. Sementara, batik cap memiliki bau yang lebih menyengat dengan aroma malam yang khas.
Untuk batik printing, baunya yang paling menyengat di antara dua kain batik lainnya karena menggunakan tinta kimia untuk mencetak motifnya. Terakhir adalah perbedaan harga, karena ketiga jenis batik ini memiliki kualitas yang berbeda, wajar saja jika harga ketiganya pun jauh berbeda.
Advertisement
Sejarah Hari Batik Nasional
Dikutip dari laman Kemendikbud, Senin, 2 Oktober 2023, batik ditetapkan masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage UNESCO, batik resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia ke-3, setelah keris dan wayang yang terlebih dahulu masuk ke dalam daftar ICH UNESCO.
Pada naskah yang disampaikan ke UNESCO, batik adalah teknik menghias kain yang mengandung, nilai, makna dan simbol-simbol budaya. Keterampilan ini diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi penanda peradaban bangsa Indonesia.
Batik sejatinya merupakan sebuah proses, memiliki nilai lebih dari selembar kain bermotif. Kain batik menjadi sarana manifestasi dari kesabaran, ketekunan, ketelitian serta falsafah hidup pembuat batik. Batik yang dimaksud adalah kain yang digambar dengan menggunakan alat tradisional yang disebut canting atau cap tembaga untuk mempercepat proses pembuatannya.
Keindahan Batik
Batik tidak hanya berbicara tentang motif-motif batik yang indah dan bermakna saja. Dalam sehelai kain batik merupakan penanda zaman dan bagian dari literasi serta sejarah bangsa.
Keragaman motif secara luas mencerminkan berbagai pengaruh, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa, dan burung phoenix China hingga bunga sakura Jepang dan burung merak India atau Persia. Di dalam selembar kain batik dapat dilihat bahwa kebudayaan bangsa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai bangsa yang datang dan bertemu dengan orang-orang Indonesia.
Batik saat ini sudah dikenal secara luas, anak-anak muda yang pada awalnya malu menggunakan batik yang dianggap menggambarkan orangtua, saat ini kembali bangga mengenakannya untuk pakaian sehari-hari. Industri Mode berlomba mengangkat batik dengan berbagai gaya dan rancangan sehingga juga dapat diterima oleh masyarakat di luar Indonesia.
Perkembangan batik saat ini sudah sangat luar biasa. Berbagai motif batik hadir dengan warna-warna yang indah.
Advertisement