Liputan6.com, Jakarta - Pintu Incubator, sebuah inisiatif mode lintas budaya yang dinamis kembali akan memukau panggung mode dunia di pameran bergengsi Premiere Classe Paris Trade Show. Di inisiasi JF3, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Français d'Indonésie (IFI), kolaborasi ini merupakan komitmen bersama untuk membantu para talenta, praktik berkelanjutan, dan pertukaran budaya di industri mode.
Pintu Incubator memberdayakan talenta kreatif muda dan UMKM di bisnis fashion Indonesia dan Prancis. Inisiatif ini menjembatani keberagaman budaya dan keberlanjutan, mendorong kolaborasi antara ekosistem fashion lokal dan global.
Kegiatan juga melalui serangkaian pembimbingan, lokakarya, dan kolaborasi dengan organisasi dan tokoh terkemuka dari Indonesia dan Prancis, Pintu Incubator mempersiapkan pesertanya untuk mendapatkan eksposur internasional. Dengan kreativitas dan pertukaran lintas budaya, program ini mendorong generasi pemimpin mode baru yang memegang nilai-nilai budaya sambil merangkul tren global.
Advertisement
Fabien Penone, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, mengaku sangat senang melihat perluasan program ini tahun ini. "PINTU Incubator menekankan peran penting dibidang seni dan kreativitas dalam memupuk persahabatan dan pemahaman bersama antara Indonesia dan Prancis," ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 3 Oktober 2023.
Ia menyambung, salah satu kekuatan utama program ini juga terletak dalam koneksi ke berbagai mitra di kedua sisi. Pintu Incubator 2023 juga menandai tonggak sejarah melalui kolaborasi dengan sekolah mode dan profesional terkemuka.
Kontribusi Desainer dan Ahli Mode Dua Negara
Para desainer terkenal dan ahli mode dari kedua negara berkontribusi pada program ini. Sesi pembimbingan mencakup topik seperti hukum bisnis, perdagangan internasional, perencanaan keuangan, merek, dan pengembangan produk, meningkatkan kesiapan peserta untuk pasar global.
"Kami bersyukur karena program PINTU 2023 mendapatkan banyak antusiasme dan apresiasi positif dari berbagai pihak," ungkap pendiri LAKON Indonesia dan co-inisiator PINTU Incubator, Thresia Mareta.
Dia menambahkan, "Melalui kolaborasi dengan Kedutaan Besar Prancis melalui Institut Français Indonesia (IFI), kami berharap dapat meningkatkan fashion Indonesia dan mendorong Indonesia menjadi bagian dari ekosistem global sehingga dapat membuka peluang yang lebih besar bagi banyak pelaku secara luas."
Soegianto Nagaria, Ketua JF3 sekaligus co-inisiator PINTU Incubator, mengatakan, "JF3 telah secara konsisten mendukung dan memberdayakan SME lokal selama hampir 20 tahun, termasuk melalui program PINTU Incubator. Dengan bermitra dengan organisasi terkemuka dan Kedutaan Besar Prancis."
Ia menambahkan, Pintu Incubator menawarkan peluang bagi brand lokal Indonesia untuk memiliki kesempatan memperluas wawasan akan pasar mode global, dan pada saat yang bersamaan. "Kita bisa saling mempromosikan karya dan sekaligus memperkenalkan pengrajin, pelaku UMKM mode Indonesia kepada para pelaku mode dari Perancis," katanya lagi.
Advertisement
Bawa 4 Brand ke Panggung Global
Ajang kali ini menandai partisipasi kedua Pintu Incubator di Première Classe dari 29 September hingga 2 Oktober 2023, di Jardin Des Tuileries, Paris. Setelah sebelumnya memperkenalkan empat bakat mode Indonesia yang sedang berkembang ke panggung global, kali ini sorotan akan jatuh pada dua bakat mode muda yang luar biasa, yakni Bertjorak dan Fuguku.
Bertjorak adalah sebuah brand berbakat yang menarik perhatian, menghadirkankeceriaan budaya Indonesia dalam desain eklektik yang memancarkan energipositif sambil mencerminkan keunikan. Dimulai di Bandung pada 2020, Bertjorak memperkenalkan busana siap pakai modern untuk perempuan dan pria (uniseks).
Karyanya hadir dalam warna-warna eksentrik dengan filosofi penyebaran energi positif di antara penggemar mode dan masyarakat umum. Dalam pembuatan semua produk, Bertjorak secara konsisten melakukanpenelitian dan eksplorasi berdasarkan tren terkini.
Untuk koleksi baru yang diberi nama "Captcha," Bertjorak mempersembahkan koleksi 12 potong, menggabungkan spektrum warna dan pola yang lebih luas yang terinspirasi gangguan internet kontemporer. Koleksi ini menggunakan bahan yang sepenuhnya berkelanjutan seperti katun dan kancing yang terbuat dari botol plastik daur ulang.
Detail Koleksi yang Dibawa
Sementara Fuguku yang dibuat oleh para perajin berbakat di Jakarta, menampilkan produk-produk kontemporer yang berinovasi dengan menggunakan botolplastik bekas daur ulang. Fuguku memasuki panggung mode Indonesia pada 2022, dengan filosofi dan desain yang mengambil inspirasi dari ikan buntal, yang dalam bahasa Jepang disebut "fugu".
Koleksi musim semi/musim panas 2024 ini mengambil inspirasi dari bentuk dan warna laut serta simbolisasi tentang hal-hal yang tidak diketahui. Diberi judul "The Deep Sea," koleksi ini terdiri dari 12 tampilan dan juga menjadi metafora bagi pemikiran mendalam yang dialami oleh semua orang.
Selain dua merek yang berpartisipasi dan lolos dalam kurasi terbaru, ada alumnus dari program PINTU Incubator tahun 2022, Apakabar, yang kembali untuk kedua kalinya. Apakabar diluncurkan pada 2018 dan keikutsertaannya sekali lagi menunjukkan komitmennya yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan melalui koleksi yang berkelanjutan.
Desain yang ramah lingkungan dari merek ini menjadi bukti pengaruh signifikan dari PINTU Incubator dalam mempromosikan praktik mode berkelanjutan. Memperkenalkan "Gentra," dengan menampilkan 12 potongandari koleksi ini, sebagai "Suara Alam Semesta." Suara adalah getaran yangmerambat sebagai gelombang akustik melalui medium transmisi, seperti gas, cairan, atau padat.
Kemudian ada LAKON Indonesia sebagai sebuah ekosistem fashion yang didirikan oleh Thresia Mareta pada 2018 untuk melestarikan budaya Indonesia. LAKON Indonesia membawa 37 koleksi dengan Kain Lurik sebagai fokus utama untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia.
Advertisement