Liputan6.com, Jakarta - Para pecinta budaya Jepang di Indonesia, biasa disebut dengan "wibu", bakal tidak sabar menantikan kehadiran festival budaya Jepang yang digabungkan dengan budaya Indonesia untuk pertama kali. Bertajuk ANIMART Indonesia 2023, festival itu digadang-gadang akan menjadi momen membahagiakan wibu di Indonesia yang jumlahnya ketiga terbanyak di dunia saat ini.
Celerina Tjandra Judisari, Founder & Creative Head Senior serta penggagas ANIMARTÂ Indonesia, melihat hal itu sebagai potensi besar.
Baca Juga
"Banyak sekali event-event yang terkait dengan animasi, kita butuh sebuah hub (media berkumpul). Ini bisa dimanfaatkan untuk bisa dikombinasikan antara kreator-kreator dan anak-anak kreatif yang sangat wibu dengan yang juga mempunyai keinginan untuk bisa mempromosikan karakter-karakter lokal," ungkapnya saat jumpa pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu, 4 Oktober 2023.
Advertisement
Berdasarkan gagasan tersebut, Celerina atau yang akrab disapa Ai mengatakan bahwa acara ini bisa menjadi cara untuk mengangkat kembali ke permukaan pahlawan lokal di Indonesia yang bisa dijadikan ide kegiatan cosplay. Beberapa di antaranya termasuk Gatotkaca, Gundala, Sri Asih, Bumi Manusia, Virgo, Kadet 1947 dan Domikado yang saat ini mungkin kurang dikenal generasi muda.
"Ini tentang bagaimana meng-cross (menggabungkan) antara fans-fans anime dengan kemampuan hero dari lokal. Kita nanti juga mengundang anak-anak sekolah untuk bisa menampilkan karya-karya," ucapnya.
Festival ini akan berlangsung pada 7 dan 8 Oktober 2023, di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta Pusat. ANIMART merupakan singkatan dari "Animasi Movie dan Art" dan diusung sebagai wadah untuk mendukung perkembangan industri animasi dan film di Tanah Air.
Ai berharap acara tersebut bisa menjembatani kolaborasi antara antara fans anime dengan para kreator lokal, sehingga tercipta integrasi antara budaya Jepang dan Indonesia. "Kita dibantu oleh Kemendikbud dan juga Kemenparekraf dalam hal untuk merekomendasikan acara ini karena mereka melihat bahwa ini ada segi yang positif," ujar produser dari film Gatotkaca itu.
Seminar Cosplayer Profesional
Salah satu acara puncak di ANIMART adalah seminar mengenai bagaimana menjadi cosplayer profesional. Seminar ini akan diisi oleh praktisi-praktisi berpengalaman yang memiliki track record cemerlang di bidangnya. Ai ingin agar para peserta tidak hanya datang dan pulang tanpa membawa manfaat jangka panjang.
"Orang dateng, melihat-lihat booth, haha-hihi lalu pulang dan membuat konten, kami ingin memberikan pengalaman yang lebih mendalam. Bagaimana jika kita mencoba mengelompokkan para wibu berdasarkan minat mereka? Misalnya, kelompok wibu yang menyukai tema 'Demon', 'Romance', atau 'Sport'."
"Kemudian, untuk yang lebih cenderung ke lokal, kita bisa mencoba membuat sesuatu yang lebih interaktif. Misalnya, menciptakan permainan atau kegiatan yang memungkinkan mereka saling berkenalan, sehingga mungkin saja ada yang menemukan kesamaan minat atau bahkan berkolaborasi di masa depan," harapnya.
Para pengunjung juga dapat berpartisipasi dalam seminar kreatif tentang "Membuat Ilustrasi Game dan Konsep Seni Film" yang disampaikan oleh Chris Lie dan seminar mengenai "Hak Kekayaan Intelektual" oleh Mochtar Sarman pada hari pertama.
Sedangkan pada hari kedua, ada sesi mengenai "Pakaian dan Makeup Karakter" oleh Yagaichi dan "Makeup Prostetik" oleh Baliwood. Bagi para profesional di bidang industri kreatif, ada sesi 'business matching' yang akan menghubungkan ilustrator dengan investor, membuka peluang kerjasama yang bisa meningkatkan industri kreatif di Indonesia.
Advertisement
Cerita Cosplayer Mizu Otawa
Michael Tanuwijaya, yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Mizu Otawa, adalah sosok yang telah lama dikenal di dunia cosplay Indonesia dan akan hadir juga di ANIMART Indonesia 2023 pada 8 Oktober 2023. Memulai kariernya sebagai cosplayer pada 2011, Mizu mengisahkan bahwa awal mula ia hanya sebagai pengunjung biasa yang berkeliling mal saat ada event.
Namun, semangat autodidaknya membawanya jauh. Dengan bantuan tutorial YouTube, ia mulai belajar membuat kostum sendiri. Perjuangannya di dunia cosplay mulai mendapat sorotan saat ia mengikuti kompetisi pertamanya di Bekasi pada tahun 2012. Sejak itu, ia tak henti-hentinya mengikuti berbagai ajang kompetisi lokal.
"Sejak saat itu saya mulai mengikuti berbagai kompetisi cosplay lokal dari satu panggung ke panggung lainnya. Kemudian, muncul ide untuk menciptakan karakter dengan tema Indonesia yang original," kata Mizu, yang saat itu sedang mengenakan kostum Ryu Hayabusa dari animasi Ninja Gaiden pada kesempatan yang sama.
Mizu memilih untuk menciptakan karakter Barong dan Hanoman. Dari karakter Barong yang berasal dari Bali dan Hanoman sebagai dewa kepercayaan Hindu, dia mengambil inspirasi dasarnya, lalu dimodifikasi agar terlihat lebih kekinian.
"Saya mendapat kepercayaan dari Kementerian Pendidikan untuk mewakili Indonesia dalam acara Uberfest Bookfair 2015. Kesempatan emas ini membawa saya ke Frankfurt, Jerman, lalu ke Inggris dan Malaysia," tambahnya.
Sesuaikan Kostum dengan Kondisi Tubuh
Dalam pembuatan kostum, Mizu biasanya menggunakan metode freehand. Ia hanya mengamati gambar lalu langsung membuatnya tanpa sketsa awal.
Ia menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam membuat kostum cosplay adalah proses pewarnaannya yang lama. Kostum Ryu Hayabusa, misalnya, memakan waktu tiga bulan dengan menggunakan bahan utama lateks dan EVA. "Kostum ini didesain dengan tema komik dan 2D yang dihadirkan ke dunia nyata."
Setelah jadi, tantangan berikutnya adalah mengenakan kostum yang biasanya panas dan pengap sehingga perlu stamina prima. Mizu menyarankan agar perut tidak dalam keadaan kosong saat memakai kostum.
Bagi cosplayer profesional seperti dirinya, durasi pemakaian kostum maksimal adalah lima jam. Tentu ini perlu disesuaikan dengan keadaan diri masing-masing. Ia juga menekankan bahwa cosplayer perlu mendalami karakter.
Selain itu, peserta bisa berkesempatan memenangkan liburan ke Jepang dengan total hadiah mencapai Rp65 juta. Tiket acara ini dibanderol dengan harga Rp60 ribu untuk satu hari.
Advertisement