Sukses

Sosok Anisha Isa, Calon Istri Pangeran Mateen yang Bakal Menikah Januari 2024

Kabar bahagia datang dari Brunei Darussalam. Putra keempat Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Mateen akan segera menikah dengan Anisha Rosnah binti Adam pada Januari 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar bahagia datang dari Brunei Darussalam. Putra keempat Sultan Hassanal Bolkiah, Pangeran Mateen akan segera menikah dengan Anisha Rosnah binti Adam pada Januari 2024 mendatang.

Dikutip dari The Scoop, Minggu (8/10/2023), perayaan pernikahan Pangeran Mateen dan calon istrinya yang juga dikenal dengan nama Anisha Isa-Kalebic itu akan berlangsung selama 10 hari. Rangkaian proses hari bahagia keduanya dimulai dengan Majlis Istiadat Bersuruh Diraja atau lamaran kerajaan pada 7 Januari 2024.

Prosesi akad nikah pria kelahiran 10 Agustus 1991 tersebut dan pujaan hatinya rencananya dijadwalkan pada 11 Januari 2024. Puncak perayaan 10 hari tersebut adalah Majlis Bersanding Pengantin Diraja, yang bakal digelar di Istana Nurul Iman pada 14 Januari 2024.

Pasangan kerajaan kemudian akan menjalani prosesi melalui di ibu kota Bandar Seri Begawan. Perjamuan akan diadakan untuk mengakhiri perayaan pernikahan pada malam 15 Januari 2024.

Lantas, siapa Anisha Isa? Dikutip dari Murai, Minggu (8/10/2023), Anisha merupakan cucu dari penasihat sultan di Brunei, Pehin Dato Awang Isa bin Awang Ibrahim. Kakeknya adalah seorang pembesar Brunei.

Kini, kakek Anisha menjabat sebagai Penasihat Khusus Sultan dan Menteri di Departemen Perdana Menteri di pemerintahan Brunei. Ia juga seorang Manteri, yakni golongan pembesar kerajaan yang bergelar "Pehin Orang Kaya Laila Setia Bakti Diraja".

Menurut situs pemerintahan Brunei, pmo.gov.bn, Pehin Dato Haji Isa adalah pendiri Royal Brunei Airlines. Pada 1968, kakek Anisha Isa diangkat menjadi Wakil Jaksa Agung dan Wakil Menteri Besar pada 1970.

 
2 dari 4 halaman

Tentang Anisha

Setahun kemudian, yakni 1971 hingga 2005, ia diangkat sebagai Penasihat Umum Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.

Sejak itu, kakek Anisha dekat dengan anggota pemerintahan. Pada November 1974 hingga Januari 1984, Pehin Dato Awang Isa menjabat sebagai Founding Chaieman Royal Brunei Airlines yang didirikannya.

Kakak kandung Anisha yang akrab disapa Danial Ceen Isa Kalebic adalah teman dekat Pangeran Mateen. Mereka kerap bertemu dan punya hobi yang sama, yakni bermain sepak bola.

Anisha diketahui adalah lulusan universitas ternama di Inggris. Ia juga disebut punya bisnis fashion Slik Collective dan bisnis travel bernama Authentinerary yang dibangun bersama sahabatnya, Emily.

Anisha adalah sosok yang suka travelling. Dalam potret yang beredar, Anisha kerap berkunjung ke beberapa negara.

Sebelumnya pada 2020 lalu, sosok Anisha sempat membuat heboh setelah dikabarkan sebagai kekasih Pangeran Mateen. Sederet potret kebersamaan mereka juga beredar luas di jagat maya.

3 dari 4 halaman

Sosok Pangeran Mateen

Dikutip dari Business Insider, Pangeran Abdul Mateen memiliki empat saudara laki-laki dan tujuh saudara perempuan. Dari unggahan potret yang dibagikannya di media sosialnya, ia terlihat senang berolahraga, terbang dengan pesawat pribadi serta memiliki berbagai jenis hewan peliharaan eksotis.

Meski demikian, saat sang pangeran diwawancara oleh majalah dari Thailand, mereka menyebut Pangeran Abdul Mateen sebagai orang yang rendah hati dan tidak suka memamerkan kekayaan keluarganya. Ia juga dikatakan sebagai sosok yang suka menghabiskan waktu bersama teman serta kerabat terdekat.

Pangeran Mateen lahir pada 10 Agustus 1991. Ayahnya merupakan Sultan Brunei Darussalam sementara ibunya Puan Hjh Maryam adalah istri kedua sultan.

Pangeran Abdul Mateen merupakan lulusan University of London dan mengambil jurusan School of Oriental and African Studies (SOAS). Pangeran berparas rupawan ini senang menguji nyali dengan beragam kegiatan ekstrem, seperti terjun payung dan menembak. Dalam kesempatan lain, ia juga mengisi waktu dengan bermain polo.

4 dari 4 halaman

Pilot Terlatih hingga Tentara

Dikutip dari SCMP, Pangeran Mateen telahdianugerahi RAF Wing Badge, yang membuatnya memenuhi syarat sebagai pilot helikopter. Dia berlatih di Sekolah Terbang Helikopter Pertahanan di RAF Shawbury, di Inggris. Ayahnya memiliki helikopter sendiri, jadi dia pasti mempunyai banyak kesempatan untuk berlatih.

Sang pangeran memegang pangkat letnan dua, yang diperolehnya pada 2011 di kursus perwira di Royal Military Academy Sandhurst, di Inggris. Kursus ini memakan waktu sekitar 44 minggu yang sangat melelahkan. Ia juga disuruh menggali parit selama tiga hari tanpa henti.

Jika dia mulai tertidur, komandan akan menendangnya untuk membangunkannya. Dia juga harus mendaki tujuh gunung dalam waktu 24 jam selama perlombaan sejauh 46 mil. Terlepas dari kesulitan yang dihadapi dalam kursus tersebut, ia mengaitkannya dengan hal tersebut yang membuatnya kuat baik secara mental maupun fisik, dan menyebut kelulusannya dari akademi sebagai "hal terhebat yang pernah ia lakukan."

Video Terkini