Sukses

Viral Video Burung Gagak dan Kucing Berusaha Copot Bendera Israel yang Sedang Konflik dengan Palestina

Beredar sebuah video yang memperlihatkan burung gagak tengah mencopot bendera Israel. Video itu awalnya viral di Instagram dan kemudian dibagikan ulang di platform X.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik Palestina dan Israel kini sedang memanas sesudah Israel menyatakan seruan perang. Situasi itu pun banyak dibahas di media sosial, termasuk di Twitter yang kini bernama (X). Sebagian besar warganet Indonesia tentunya lebih mendukung Palestina dan Hamas.

Belum lama ini, sebuah video yang diunggah warganet Indonesia memperlihatkan burung gagak menjatuhkan bendera Israel. Video itu awalnya viral di Instagram dan kemudian dibagikan ulang di Twitter.

Dalam video singkat tersebut, terlihat seekor burung gagak berwarna hitam yang tengah hinggap di ujung tiang bendera. Tak lama, burung tersebut terlihat mematuk-matuk dan merobek bagian ikat bendera Israel yang tengah berkibar tertiup angin. Bendera itu kemudian terlepas dan jatuh ke tanah.

Rekaman video itu diunggah oleh aku Instagram dengan username @QudsNen, yang bertuliskan, "Beredar sebuah video yang memperlihatkan burung gagak tengah merobek lepas bendera Israel". Sayangnya, tidak ada informasi lain mengenai lokasi video tersebut, kapan video tersebut diambil atau konteks lainnya

Hal ini banyak dikaitkan dengan konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung lama. Ditambah lagi, beberapa bulan lalu tentara dan warga Israel sempat menyerang Masjid Al Aqsa dan warga Palestina yang tengah beribadah di bulan Ramadhan, yang membuat banyak orang geram dan mengutuk tindakan Israel.

Hal ini juga memicu pro dan kontra dari warganet di media sosial. Tak sedikit yang memprediksi bahwa hal tersebut sebagai pertanda Israel akan tumbang.

"Kalau kayak gini bisa jadi pertanda nih Israel ke depannya bakal jatuh juga hehe," komentar seorang wargenet. Namun, tak sedikit pula yang skeptis dan berkata bahwa hal yang dilakukan burung gagak tersebut biasa saja dan hanya kebetulan belaka.

"Warganet jadi heboh padahal burung gagak memang hewan pinter, jadi kalau ada yang merasa menganggu dia, ya pasti dia lawan. Kan bendera itu gerak-gerak kesannya kayak lagi mengancam" ujar warganet lainnya.

 

2 dari 4 halaman

Dukungan Warganet Indonesia

Tak hanya burung gagak, beredar juga video kucing berusaha mencopot bendera Israel. Video itu beredar di Twitter dan salah satunya dibagikan oleh akun @yo2thok yang juga warganet Indonesia.

"Seekor kucing bergabung dengan burung gagak anti-Israel,” tulis keterangan unggahan pada Senin, 9 Oktober 2023.  Video itu memperlihatkan seekor kucing berusaha menarik bendera Israel yang terpasang di dinding di sebuah ruangan.

Kucing itu melompat-lompat dan menarik bendera tersebut hingga jatuh ke lantai. Video itu juga tidak diketahui lokasi pastinya dan kapan kejadiannya. Yang jelas, cuitan itu mendapat banyak komentar dari warganet Indonesia.

"Binatang saja jijik... Masa ada manusia yg tidak jijik dgn penjajah...???” komentar seorang warganet.

"Penampakannya berupa kucing dan burung gagam, aslinya malaikat2 Allah Swt,” tulis warganet yang lain.

"Bahkan alam pun menolaknya," timpal warganet lainnya.

Kabar terakhir, Perang Israel dan Hamas masih berlangsung pada Selasa (10/10/2023). Korban tewas maupun terluka dari kedua belah pihak, Israel dan Palestina khususnya di Jalur Gaza pun dilaporkan semakin bertambah.

Warga Palestina di Gaza menyadari hari keempat pemboman Israel yang tak henti-hentinya, yang dikelilingi oleh reruntuhan rumah mereka. Penduduk setempat Shadi al-Hassi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak ada tempat yang aman di daerah kantong yang terkepung.

 

3 dari 4 halaman

Israel Membombardir Jalur Gaza

"Saya kabur dari rumah pada jam 1 dini hari, bersama anak dan istri saya," kata al-Hassi, dilansir dari kanal Global Liputan6.com.

"Kami lolos dari sasaran dan datang ke tempat sasaran lain. Kami terkejut dengan segalanya, ketika api dan nyala api dilemparkan ke arah kami. Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza," tambah al-Hassi.

Dilansir dari CNBC, Israel membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara pada Senin 9 Oktober 2023 semalaman, ketika negara tersebut melanjutkan tanggapannya terhadap serangan mendadak oleh kelompok militan Palestina Hamas yang dimulai pada Sabtu pagi 7 Oktober. Para menteri Israel telah memerintahkan “pengepungan total” terhadap Jalur Gaza yang sudah diblokade dan dimiskinkan, memutus pasokan makanan, air dan listrik kepada sekitar dua juta penduduknya.

Serangan Hamas, yang skala dan cakupannya belum pernah terjadi sebelumnya, merupakan serangan paling mematikan yang pernah dialami Israel dalam 50 tahun. Lebih dari 900 warga Israel telah terbunuh, menurut Pasukan Pertahanan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 687 orang di Gaza dan Tepi Barat telah tewas.

4 dari 4 halaman

Evakuasi WNI di Palestina

Lebih dari 100 warga sipil Israel, tentara, dan warga negara asing juga telah disandera oleh Hamas, sehingga mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya sedang berperang. Israel mengatakan pihaknya berupaya menyelamatkan para sandera dan telah menguasai kembali wilayah di luar Gaza setelah sekitar 48 jam pertempuran.

Hamas merupakan kelompok teroris yang didukung oleh Iran dan telah memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007. Gaza, wilayah kecil yang menjadi rumah bagi lebih dari 2 juta warga Palestina dalam wilayah seluas sekitar 140 mil persegi, adalah salah satu wilayah yang paling padat penduduknya di dunia. dan berada di bawah blokade darat, udara dan laut Israel sejak tahun 2007.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina.

"Terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa (10/10/2023).