Liputan6.com, Jakarta - Supermodel berdarah Palestina, Gigi Hadid, mengecam perang Hamas dan Israel yang sedang berkecamuk. Dii samping, ia juga menyampaikan dukungan pada Palestina melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya, Selasa, 10 Oktober 2023.
Hadid mengungap belasungkawa terhadap korban perang Israel vs Hamas, yang di antaranya adalah anak-anak. "Pikiran saya tertuju pada mereka yang terdampak tragedi yang tidak dapat dibenarkan ini, dan setiap hari banyak nyawa tidak berdosa yang mejadi korban konflik ini, banyak di antaranya adalah anak-anak."
Baca Juga
8 Potret Gigi Hadid yang Selalu Memukau di Victoria's Secret Fashion Show dari Tahun ke Tahun
Ajang Reuni, Intip 8 Gaya Para 'Angels' dengan Sayap Mewah di Victoria's Secret Fashion Show 2024
8 Potret Reuni 'Angels' Behati Prinsloo, Adriana Lima, hingga Alessandra Ambrosio di Victoria's Secret Fashion Show 2024
Ia pun sedih mendapati keadaan Palestina saat ini, berbagi, "Saya berempati dan ikut patah hati mendalam terhadap perjuangan Palestina dan kehidupan di bawah pendudukan. Ini adalah tanggung jawab yang saya emban setiap hari."
Advertisement
Walau berada di sisi Palestina, Hadid mengklaim pembelaannya tidak bermaksud merugikan masyarakat Yahudi. "Saya juga merasa bertanggung jawab pada teman-teman Yahudi saya untuk menjelaskannya, seperti yang telah saya lakukan sebelumnya. Meski saya memiliki harapan dan impian untuk orang-orang Palestina, tidak ada satupun (dari pembelaan ini) yang merugikan komunitas Yahudi," jelasnya lagi.
Gigi Hadid juga mengecam teror yang saat ini berlangsung. Ibu anak satu ini menyayangkan hal tersebut terjadi pada orang-orang yang tidak bersalah. "Teror terhadap orang-orang yang tidak bersalah tidak sejalan dan tidak bermanfaat apapun bagi gerakan Palestina Merdeka," tambah model berusia 28 tahun tersebut.
Belasungkawa terhadap Korban
Lebih lanjut Gigi Hadid berkata, "Gagasan bahwa mereka melakukan hal tersebut telah mengacaukan siklus pembalasan yang menyakitkan selama berpuluh-puluh tahun, yang mana tidak ada warga sipil yang tidak bersalah, Palestina atau Israel, yang pantas menjadi korbannya, dan membantu menyebarkan gagasan keliru bahwa jadi Pro-Palestina sama dengan jadi antisemit (prasangka buruk terhadap kaum Yahudi)."
Ia juga menyampaikan belasungkawa terhadap korban terluka akibat peperangan tersebut, entah warga sipil Palestina maupun Israel. "Jika Anda terluka, saat saya menyampaikan belasungkawa hari ini pada orang-orang yang saya cintai, baik Palestina maupun Yahudi, saya mengirimkan cinta dan kekuatan saya, siapapun dan di manapun Anda berada," ungkapnya.
Hadid menyebut, seluruh manusia berhak merasa aman, tidak peduli latar belakang yang dimiliki setiap orang. "Ada banyak perasaan yang kompleks, pribadi, dan valid, namun setiap manusia berhak mendapatkan hak dasar, perlakuan, dan keamanan; tidak peduli kebangsaan, agama, etnis, atau di mana mereka dilahirkan," jelasnya lagi.
"Saya tahu kata-kata saya tidak akan pernah cukup atau menyembuhkan luka mendalam banyak orang, namun saya selalu berdoa untuk keselamatan nyawa orang yang tidak bersalah," tandasnya.
Advertisement
Perang Hamas dan Israel
Saat ini, peperangan Hamas vs Israeal masih berlangsung, dilansir dari kanal Global, Liputan6.com per Rabu, 10 Oktober 2023. Israel menyatakan peperangan setelah mengklaim Hamas meluncurkan lima ribu roket dan serangan dengan pasukan darat.
Menanggapi serangan tersebut, yang sepertinya mengejutkan Israel Defence Forces (IDF), Israel menyatakan keadaan perang. "Sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel dari Jalur Gaza," kata militer dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Guardian, 7 Oktober 2023.
Pihak militer menambahkan bahwa penduduk di daerah sekitar Jalur Gaza telah diminta untuk tetap tinggal di rumah mereka. "Pasukan Pertahanan Israel akan membela warga sipil Israel dan organisasi teroris Hamas akan membayar mahal atas tindakannya," sambung pihak militer.
"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di Bumi," katan Komandan senior militer Hamas Mohammad Deif. Menurut informasi yang beredar, orang-orang bersenjata Palestina menyusup ke wilayah Israel selatan dan serangan roket diluncurkan dari Jalur Gaza dalam serangan tersebut.
enteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan bahwa kelompok militan Hamas telah memulai perang melawan Israel dan berjanji bahwa "Israel akan menang," demikian yang dilaporkan Associated Press.
Setelah rapat kabinet keamanan di markas militer Israel di Tel Aviv, Gallant memperingatkan bahwa Hamas "melakukan kesalahan besar" dengan meluncurkan roket ke Israel selatan dan tengah.
Pengiriman Roket
Kelompok Hamas diklaim telah melintasi pagar perbatasan di beberapa tempat dan menyusup ke komunitas Israel dalam salah satu eskalasi paling serius dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pada Sabtu pagi, dilaporkan sejumlah roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel.
Roket-roket tersebut, yang disaksikan produser CNN di Gaza, memicu sirene hingga wilayah Tel Aviv di utara, hingga Beer Sheva di timur, dan banyak lokasi lain di antaranya. "Seorang wanita berusia 70-an tahun di Kfar Aviv di wilayah Gderot tewas setelah serangan roket tersebut," kata layanan penyelamatan Magen David Adom (MDA) Israel seperti dikutip dari CNN.
Kru ambulans kabarnya telah dikerahkan di daerah sekitar Jalur Gaza. Dua orang lain di daerah Ashkelon mengalami luka ringan, kata layanan penyelamatan, sementara orang keempat, yakni seorang pria berusia 20-an di Yavne, terluka sedang akibat pecahan peluru.
Roket-roket tersebut ditembakkan sekitar pukul 06.30 Sabtu pagi waktu setempatetika sebagian besar warga Israel kemungkinan besar sedang tidur.
Advertisement