Sukses

Viral Video Umat Yahudi Demo Dukung Palestina dan Minta Israel Hentikan Perang

Para pendemo pendukung Palestina itu mengenakan topi bulat, berjanggut panjang, serta jubah hitam dan scarf khas ibadah umat Yahudi. Peristiwa itu diduga berlokasi di New York,

Liputan6.com, Jakarta - Konflik antara Hamas Palestina dengan Israel membuat media sosial kini seperti terbagi dua. Sejak perang besar-besaran meledak di Jalur Gaza, setelah Hamas menyerang dan membombardir pihak Israel secara tiba-tiba pada pekan lalu, dukungan untuk Palestina maupun Israel terus berdatangan.

Negara-negara di dunia membagi suaranya, seperti AS, Inggris, Prancis dan Jerman yang secara resmi menyatakan dukungan mereka terhadap Israel. Sedangkan Arab Saudi, Iran, Qatar bahkan Korea Utara menegaskan bahwa mereka ada di pihak Palestina. Namun, ada sebuah video viral di media sosial yang "tak biasa" tapi menarik banyak perhatian.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Twitter @DailyLoud, terlihat beberapa orang Yahudi justru berdemo menunjukkan dukungannya ke Palestina. Dalam unggahan pada Selasa, 10 Oktober 2023, mereka berpakaian seperti umat Yahudi secara "khas", yaitu topi bulat, berjanggut panjang, serta jubah hitam dan scarf khas umat Yahudi. Peristiwa itu diduga berlokasi di New York, Amerika Serikat (AS).

Mereka terlihat menyerukan sesuatu dan membawa papan yang bertuliskan "Hentikan kriminal perang Israel di Palestina", "Bebaskan Jarussalem ke Palestina" hingga "Israel membunuh satu anak Palestina setiap 3 jam".

Mereka juga membawa bendera Palestina serta atribut yang menggambarkan bendera Palestina, seperti selendang dan pin. Dilansir dari VOA, aksi itu dipimpin oleh Rabi Dovid Feldman dari kelompok Yahudi Neturei Karta yang berbasis di AS. Gerakan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru terutama di New York.

 

 

2 dari 4 halaman

Israel Sebagai Lokasi Sentral bagi Identitas Yahudi.

Para umat Yahudi tersebut menentang Israel karena menolak zionis atau zionisme. Melansir dari Britannica, Zionis berasal dari istilah “Zion”, yang merupakan istilah Ibrani yang merujuk pada Yerusalem.

Dikutip dari kanal Hot Liputan6.com, zionis adalah sebuah gerakan politik yang dilakukan oleh bangsa Yahudi untuk menciptakan negara Israel yang merdeka. Tujuannya adalah untuk memberikan tempat aman bagi bangsa Yahudi di tanah air historis mereka.

Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap penindasan dan penganiayaan yang dialami oleh bangsa Yahudi di berbagai tempat, terutama di Eropa. Mereka membangun kembali Israel sebagai lokasi sentral bagi identitas Yahudi. Namun sejumlah kritikus menyebut zionisme sebagai ideologi yang agresif dan diskriminatif.

Sementara itu, gabungan dari 34 organisasi mahasiswa Universitas Harvard, AS juga mengeluarkan pernyataan yang mendukung Palestina terkait konflik terbaru dengan Israel. Dan ternyata, salah satu pesertanya adalah organisasi kemahasiswaan Yahudi.

Organisasi-organisasi mahasiswa itu sepakat, rezim Israel harus bertanggung jawab penuh atas semua kekerasan yang terjadi setelah pendudukan puluhan tahun terhadap wilayah Palestina.

 

3 dari 4 halaman

Komunitas Yahudi di Harvard

Mengutip Al Jazeera, Selasa, 10 Oktober 2023, organisasi-organisasi yang menandatangani surat tersebut termasuk kelompok pendukung Muslim dan Palestina serta organisasi-organisasi lain yang punya latar belakang berbeda. Termasuk di dalamnya komunitas Yahudi seperti Yahudi Harvard untuk Pembebasan dan Organisasi Perlawanan Afrika-Amerika.

Alumnus Universitas Harvard yang juga mantan Menteri Keuangan AS di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton, Lawrence Summers termasuk salah satu yang mengkritik. Dia menyayangkan kepemimpinan Harvard saat ini yang gagal memberikan respons atas pernyataan tersebut.

Presiden Harvard Claudine Gay serta para pimpinan senior kampus kenamaan itu, termasuk 15 dekan, pada Senin, 9 Oktober 2023 kemarin mengeluarkan pernyataan. Mereka terpukul atas kematian dan kehancuran diakibatkan oleh serangan Hamas yang menargetkan warga di Israel pada akhir pekan. Namun pernyataan tersebut tidak menyinggung soal kelompok mahasiswa di kampus tersebut yang justru pro-Palestina.

Perang Israel dan Hamas masih berlangsung pada Selasa 10 Oktober 2023. Korban tewas maupun terluka dari kedua belah pihak, Israel dan Palestina khususnya di Jalur Gaza pun dilaporkan semakin bertambah.

 

4 dari 4 halaman

Korban di Pihak Israel-Palestina

Warga Palestina di Gaza menyadari hari keempat pemboman Israel yang tak henti-hentinya, yang dikelilingi oleh reruntuhan rumah mereka. Dilansir dari Al Jazeera, Selasa 10 Oktober 2023, korban tewas akibat perang Israel dan Hamas mencapai 700 orang di Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di wilayah tersebut telah meningkat menjadi 704 orang, termasuk 143 anak-anak dan 105 wanita.

Kementerian mengatakan serangan itu telah melukai sekitar 4.000 warga Palestina lainnya. Sementara itu, lebih dari 900 orang dilaporkan tewas di Israel, termasuk 17 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan empat anggota Hizbullah di Lebanon.

Militer Israel mengidentifikasi tentaranya yang tewas dalam bentrokan di dekat perbatasan dengan Lebanon sebagai Letnan Kolonel Alim Abdallah. Jika dijumlahkan, lebih dari 1.600 orang tewas --dari kedua kubu-- akibat perang Israel Hamas.

Warga negara asing dari negara-negara termasuk Argentina, Kamboja dan Amerika Serikat termasuk di antara mereka yang dilaporkan tewas di Israel. Sedangkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia telah memerintahkan warganya untuk segera meninggalkan Israel dan wilayah Palestina.