Liputan6.com, Jakarta - Adalah Ruslam Benco, turis yang berusaha melakukan segala yang ia bisa untuk memulangkan keluarganya ke Kanada setelah perang Israel dan Hamas berkecamuk. Bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil, ia saat ini berada di Tiberias, Israel utara.
"Ini jelas bukan hal yang pernah kami alami," kata Benco pada Global News, dikutip Rabu, 11 Oktober 2023. "Ini gila, (mengalaminya) dengan anak-anak yang masih kecil."
Mereka datang ke Israel pada akhir September 2023 untuk mengunjungi keluarga istri Benco. Keluarga ini juga mempunyai teman-teman yang saat ini berada di wilayah tengah negara tersebut, dekat dengan lokasi terjadinya pemboman. "Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata," sebutnya.
Advertisement
"Secara harfiah, kondisi ini tidak aman. Saya mau pulang (ke Kanada), tapi negara ini (Israel) sedang berperang," ia menyebut. Benco mengatakan bahwa mereka telah berusaha mati-matian untuk bisa terbang ke luar negeri, namun upaya itu belum juga berbuah hasil.
Air Canada telah membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv, bersama American Airlines, United, dan Delta. Saat ini, mereka telah memesan penerbangan untuk minggu depan menuju Italia, namun turis itu mengaku khawatir penerbangan tersebut juga akan dibatalkan.
Global Affairs Canada mengatakan Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv tetap buka dan beberapa penerbangan komersial beroperasi dan menawarkan bantuan. Tapi, jadwal penerbangan mungkin saja dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Â
Risiko Besar untuk Pergi ke Bandara
"Pergi ke bandara, jelas itu risikonya besar," kata Benco. "Jika Anda tidak jadi terbang, Anda harus kembali ke rumah. Itu adalah sesuatu yang berisiko besar."
Ia mengatakan, mereka juga telah menghubungi Kedutaan Besar Kanada di Israel, tapi hanya menerima sedikit bantuan, selain diminta mengikuti instruksi setempat dan mencoba memesan penerbangan melalui Israel Airlines.
"Belum ada dukungan apapun saat ini (9 Oktober 2023)," sebut Benco. "Jadi kami tidak tahu harus berbuat apa. Ada perang di sini. Orang-orang sekarat. Kami hanya ingin memastikan anak-anak kami aman."
Benco mengatakan, ia khawatir ke mana ia akan pergi jika pemboman terjadi di dekat lokasi mereka saat ini. "Anda tetap berada di balik pintu tertutup dan berharap tidak ada yang datang atau Anda memasukkan keluarga Anda ke dalam mobil dan berkendara ke suatu tempat? Tapi ke mana Anda akan mengemudi? Anda tidak tahu harus berbuat apa."
"Saya pikir, beberapa komunikasi pada kami dari pemerintah Kanada mengenai apa yang terbaik untuk dilakukan dan jika ada strategi untuk kami, itu akan jauh lebih baik," sebutnya.
Advertisement
Tetap Tenang demi Anak-Anak
Untuk saat ini, Benco mengatakan, ia dan istrinya berusaha tetap tenang demi anak-anak mereka dan mencari cara untuk meninggalkan negara itu. "Anda tidak akan pernah bisa meremehkan keamanan," katanya. "Ini adalah sesuatu yang harus selalu Anda ingat, karena jika keamanan Anda dilanggar, beberapa hal gila dapat terjadi."
Menurut Independent, Kementerian Pariwisata Israel mengoperasikan "kantor virtual" yang dapat dihubungi melalui WhatsApp +972 55 972 6931 atau email virtual@goisrael.gov.il. Wisatawan yang saat ini berada di Israel dapat menghubungi 104 untuk mendapatkan informasi dan saran dalam beberapa bahasa.
Mereka juga bisa menghubungi Home Front Command melalui WhatsApp atau SMS di +972 52 910 4104. Sebagaimana telah disinggung, akibat konflik Israel vs Hamas, banyak maskapai besar yang membatalkan penerbangan mereka.
Melansir VOA News, 8 Oktober 2023, di papan kedatangan di Bandara Internasional Ben Gurion Tel Aviv, American Airlines, Air France, Lufthansa, Emirates, Ryanair, dan Aegean Airlines masuk dalam daftar maskapai besar yang menarik penerbangan mereka.
Â
Pembatalan Penerbangan
Banyak penerbangan keluar dari Israel juga dibatalkan. "Mengingat situasi keamanan saat ini di Tel Aviv, Lufthansa membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga Senin," kata juru bicara maskapai Jerman itu pada AFP. Maskapai ini menambahkan bahwa pihaknya secara permanen memantau situasi keamanan di Israel.
Air France menyebut pihaknya telah menghentikan penerbangan Tel Aviv sampai pemberitahuan lebih lanjut. Maskapai penerbangan berbiaya rendah milik grup Air France-KLM, Transavia, juga membatalkan penerbangan dari Paris ke Tel Aviv pada Sabtu malam, 7 Oktober 2023.
Di Warsawa, maskapai penerbangan Polandia LOT mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya juga telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv. Namun, otoritas bandara tidak menghentikan hubungan udara komersial dengan Eilat, bandara internasional kedua Israel dan tujuan wisata di Laut Merah.
Dikutip dari Global Liputan6.com, Israel menyatakan keadaan perang setelah mengklaim Hamas meluncurkan lima ribu roket dan serangan dengan pasukan darat. Menanggapi serangan tersebut, yang sepertinya mengejutkan Israel Defence Forces (IDF), Israel menyatakan keadaan perang.
Advertisement