Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi lari makin menggeliat pasca-pandemi. Planet Sports Run menambah daftar panjang ajang lari yang digelar di dalam negeri. Berlokasi di ICE BSD, Serpong, Tangerang, lomba lari itu bakal digelar pada 10 Desember 2023.
Panji Cakrasantana, General Manager Marketing MAP Active, menyebut ajang lari tersebut dilakukan sebagai inisiatif untuk menggerakkan masyarakat agar lebih giat berolahraga. "Dan bergerak lebih aktif, menjadikan olahraga bagian dari gaya hidup mereka," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023.
Baca Juga
Ia menyebut Planet Sports Run berbeda dengan kompetisi lari lainnya karena peserta didorong untuk mengumpulkan poin. Poin tersebut dikumpulkan dengan mengikuti rangkaian kegiatan sebelum lomba di hari H. Poin pertama dikumpulkan lewat registrasi.
Advertisement
"Dengan registrasi saja, mereka sudah dapat poin 50. 50 itu equal Rp50 ribu," kata Panji.
Selanjutnya, poin bisa dikumpulkan dengan mengikuti strength training yang berlangsung setiap Kamis dimulai pekan depan. Ada juga misi mengikuti Sunday Run Day yang berlangsung setiap pekan untuk melatih kesiapan fisik calon peserta sebelum lomba lari. Belum lagi poin yang diterima saat mengambil race pack.
"Saat race day juga bisa dapat poin yang masing-masing berbeda... Kami mau beri reward teman-teman agar semua bisa join. Nanti poin yang terkumpul bisa dibelikan peralatan olahraga, khususnya running, di online store," ia menjelaskan.
Registrasi bisa mulai dilakukan secara online sejak 12 Oktober 2023. Waktu pendaftaran akan berakhir maksimal dua minggu sebelum kompetisi digelar atau kuota telah terpenuhi. Total kuota yang ada mencapai 3.500 slot yang terbuka baik untuk umum dan pelari profesional.
Syarat Usia Peserta
Dardityo Santoso, Race Director Planet Sports Run 2023, menyebutkan batas usia minimal peserta lari tersebut adalah 18 tahun, sedangkan batas usia maksimal adalah 70 tahun. Ia juga mewajibkan para peserta dalam kondisi sehat.Â
"Saat daftar, pilih kategori sesuai kemampuan fisiknya supaya bisa menikmati lombanya," dia mengingatkan.
Kepesertaan juga terbuka untuk warga negara asing yang memiliki KITAS. Lomba tersebut juga terbuka untuk kalangan difabel, namun tak ada kategori khusus untuk mereka.
Kawasan ICE BSD dipilih sebagai lokasi lomba lari dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan para peserta. Treknya, kata Didit, relatif datar sehingga lebih aman dan nyaman untuk peserta. "Di sana, udara lebih sejuk kalau pagi-pagi," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Didit menekankan pentingnya mempersiapkan kesehatan masing-masing. Tidak hanya latihan, nutrisi dan istirahat juga harus diatur sejak awal. "Sehingga lombanya nanti pede, kayak ke pesta, biar aman dan nyaman," sahutnya.
dr. Aldico Juniarto Sapardan, Sp.OT, spesialis ortopedi dan traumatologi, mengingatkan bahwa kondisi fisik setiap individu berbeda. Karena itu, setiap orang harus memahami batas kemampuannya dan tidak memaksakan diri bila tak ingin cedera.
Â
Â
Advertisement
Cedera Paling Umum
dr. Aldico menerangkan jenis cedera paling sering diderita pelari yang berobat ke kliniknya adalah terkilir. Hal itu bisa terjadi bila pelari melewati rute yang berbeda ketinggian. Selain itu, pegal-pegal dan kram bisa menimpa pelari, terutama mereka yang tidak melakukan pemanasan dengan baik.
"Injury paling ringan itu bisa sore muscle. Mungkin terjadi jika overtraining atau kurang istirahat. Kita ingin mengingatkan bahwa rest day itu sama pentingnya dengan exercise. Jangan sampai abuse otot kita, itu berbahaya," kata dia.
"Untuk cegah kram, tubuh perlu elektrolit. Karena itu, rehidrasi sangat penting. Jangan sampai skip water station," imbuhnya.
Sementara, kaki yang terkilir perlu pemulihan yang lebih panjang. Jika tidak ada patah di jaringan lunak atau ligamen, cukup dengan istirahat atau pakai elastik perban.
"Tapi jadinya, rugi waktu karena harus istirahat... Bisa dibantu obat minum atau injeksi obat agar lebih cepat (pemulihannya)," sambung dia seraya mengingatkan pasien tetap harus mengistirahatkan tubuhnya dari latihan hingga benar-benar pulih sebelum kembali berlatih atau lomba.
Pakai Sepatu Lari Biasa
Aldico mengingatkan para pelari pemula disarankan untuk berlatih tiga kali seminggu dengan empat hari istirahat. Selama istirahat, pelari tetap boleh berolahraga tetapi intensitasnya tidak berat.
Salah satu pendukung dalam lari adalah penggunaan sepatu. Aldico mengingatkan bahwa sepatu lari itu yang terpenting adalah kuat dan nyaman. Jenisnya tergantung pada kondisi fisik masing-masing pelari.
"Sepatu karbon, misalnya, ada yang bilang enggak cocok buat dia karena keentengan. Tapi, kalau sudah biasa dengan sepatu karbon, why not? Pakai aja," ujarnya.
Ia juga meminta agar pelari tidak memakai sepatu baru saat berlomba. Alih-alih sepatu baru, ia menyarankan sepatu lari yang biasa dipakai untuk digunakan selama lomba karena kaki sudah beradaptasi dengan sepatu tersebut.
"Untuk penggunaan sepatu, hitungannya bukan bulan, tapi mileage. 1000 kilometer sepatu bisa dipakai maksimal," imbuhnya.
Harga pendaftaran untuk 5K adalah Rp300 ribu, 10K adalah Rp400 ribu, dan untuk half marathon adalah Rp600 ribu. Selama periode early bird, peserta berhak mendapatkan diskon sebesar 25 persen.
Advertisement