Sukses

Pengalaman Menginap di Dusit Thani Kyoto, Hotel Berbalut Paduan Budaya Thailand dan Jepang

Sulit rasanya untuk menepis pesona Jepang yang diberkahi beragam budaya dan tradisi yang sukses menarik wisatawan. Begitu pula salah satu kota di Negeri Sakura, yakni Kyoto, yang menyimpan kekayaan alam dan nuansa klasik yang begitu memanjakan mata.

Liputan6.com, Kyoto - Sulit rasanya untuk menepis pesona Jepang yang diberkahi beragam budaya dan tradisi yang sukses menarik wisatawan. Begitu pula salah satu kota di Negeri Sakura, yakni Kyoto, yang menyimpan kekayaan alam dan nuansa klasik yang begitu memanjakan mata.

Liputan6.com berkesempatan berkunjung ke Kyoto dan menginap di hotel bintang 5, Dusit Thani Kyoto, yang resmi dibuka pada 1 September 2023. Ketika pertama menjejakkan kaki di Kyoto pada Selasa malam, 10 Oktober 2023, embusan angin dengan suhu sekitar 19 derajat Celcius seketika menyeruak ke sweater hitam yang saya kenakan.

Saat itu, rombongan Familiarization Trip (fam trip) dari Jakarta tiba hampir tengah malam waktu setempat. Ketibaan ini setelah menempuh perjalanan tujuh jam naik pesawat rute Jakarta-Tokyo, dilanjutkan 1 jam 15 menit jam dengan pesawat domestik rute Tokyo-Osaka, dan sekitar satu jam naik mobil dari Kansai International Airport menuju Dusit Thani Kyoto.

Kyoto begitu hening di tengah malam. Pemandangan bangunan dan gedung berjejer terlihat memadamkan penerangan dan yang terlihat buka convenience store 24 jam. Lampu lalu lintas tetap menyala sebagai mana mestinya, dan pengendara dengan sabar menunggu giliran untuk melanjutkan perjalanan.

Mobil yang membawa rombongan fam trip akhirnya sampai di Dusit Thani Kyoto yang terletak di kawasan Shimogyo-ku, Kyoto, Jepang. Dari kejauhan terlihat hotel dengan empat tingkat yang dihiasi jejeran kayu di depan sisi jendela yang erat dengan sentuhan klasik.

 
2 dari 4 halaman

Kyoto dan Pesonanya

Dusit Thani Kyoto adalah hotel bintang 5 yang bernaung di bawah Dusit International, perusahaan perhotelan multinasional Thailand yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand. Sebelum menjelajah lebih jauh kamar dan fasilitas Dusit Thani, saya berkesempatan untuk berbincang sejenak dengan Cluster General Manager Dusit Thani Kyoto dan ASAI Kyoto Shijo Makoto Yamashita.

"Dari sisi operasional, saya bisa katakan Kyoto adalah kota yang sangat penting dan banyak orang dari seluruh dunia datang ke kota ini, termasuk dari Indonesia, Asia, hingga Amerika. Kami di sini untuk beroperasi, mempromosikan, dan memperluas ekspansi, dari Kyoto ke seluruh dunia," kata Yamashita di Dusit Thani Kyoto, Jepang, Kamis, 12 Oktober 2023.

Yamashita mengatakan setelah lebih dari satu bulan sejak dibuka, pihaknya menerima banyak komentar positif dari para tamu yang datang dari seluruh dunia. Perpaduan budaya Thailand dan Jepang yang jadi sorotan utama mereka sampai ke hati para tamu yang mengaguminya.

Dikatakannya, bahwa atmosfer dan desain yang dihadirkan di hotel ini merupakan ciptaan PIA, sebuah perusahaan desain yang berbasis di Thailand. Sementara, budaya Jepang turut dikombinasikan dengan beberapa elemen yang dapat disaksikan di berbagai sudut hotel.

Supervisor Marketing and Administration Dusit Thani Kyoto dan ASAI Kyoto Shijo Oracha Pongraksa juga sempat mengajak tur hotel dan menjelaskan detail dari hotel ini. Contohnya, sentuhan budaya di area depan ketika tamu baru saja masuk ke hotel.

Ada karya seni berbentuk seperti pagoda yang berarti jedi dalam bahasa Thailand. "Mengombinasikan desain ini karena Dusit Thani berarti City in the Heaven, Dusit artinya heaven, Thani artinya city," kata Oracha.

Ia menambahkan, "Desainnya kami memadukan ikebana dari Jepang dan garang dari Thailand."

3 dari 4 halaman

Zen Garden hingga Sentuhan Kayu

Setelah melewati dua sudut cantik dengan perpaduan budaya tersebut, di sisi kiri ruang tunggu tamu dihadirkan concierge dan resepsionis. Tepat di sebelah resepsionis, ada ruang pamer suvenir khas yang dibuat Dusit Thani, mulai dari camilan, karya seni, hingga set alat untuk menyajikan teh khas Negeri Matahari Terbit.

Di depan ruang pamer suvenir, terdapat ekskalator pendek yang dapat membawa tamu ke beberapa restoran milik Dusit Thani Kyoto dan taman terbuka yang tertata cantik. Taman khas Jepang bernama Zen garden ini juga dapat dinikmati di lantai 1, tepat berada di depan ruang pamer suvenir.

Ada pula ruangan serba guna yang dapat digunakan tamu untuk bersantai di ruang selanjutnya dan sedangkan bagian ujung hotel merupakan The Gallery, tempat untuk meminum ragam teh. Berhadapan dengan The Gallery ada ruang yang digunakan untuk tea salon dengan ruang pamer berbalut ragam nuansa kayu.

"Banyak elemen kayu karena itu menjadi salah satu budaya dari Thailand. Setiap negara di Asia Tenggara punya banyak kayu yang kuat. Kami membawanya satu per satu dan mengaturnya di sini karena desain interior kami adalah orang Thailand dari PIA Interior Company. Dari Jepang punya kayu hinoki, kayu yang sangat terkenal dan sangat mahal," terang Oracha.

4 dari 4 halaman

Ragam Fasilitas, dari Kamar hingga Restoran

Dusit Thani Kyoto memiliki total 147 kamar hotel dengan harga dibanderol mulai dari 40 ribuan yen hingga 900 ribuan yen (Rp4,2 juta hingga Rp94 jutaan). Kamar-kamar tersebut terbagi atas tujuh tipe, yakni Deluxe Room (22 kamar), Premier Room (98), Premier Garden View (12 kamar), One Bedroom Suite (7 kamar), One Bedroom Corner Suite (4 kamar), Premier Suite (2 kamar), dan Imperial Suite (1 kamar).

Saya sendiri menginap di tipe kamar Deluxe Room yang dilengkapi dengan satu tempat tidur berukuran besar. Dengan luas 40 meter persegi, tempat bersantai didekorasi dengan menampilkan aksen Thailand dan Jepang kontemporer serta ragam fasilitas modern.

Fasilitas selanjutnya adalah restoran seperti Ayatana dan Koyo. Ayatana didesain dan dikembangkan oleh Chef Duangporn "Bo" Songvisava dan Dylan Jones dari Bo.lan.

Ayatana menawarkan pengalaman menyantap makanan khas Thailand dengan bahan-bahan yang ditanam di Ohara, Kyoto. Sedangkan Koyo menawarkan seasonal teppan chef's table dengan menggunakan bahan-bahan yang ditanam di perkebunan di Kansai, Kyoto.

Koyo menyuguhkan Chef's Table yang eksklusif dan interaktif yang mencerminkan esensi namanya, yakni "pergantian musim" dalam bahasa Jepang. Terinspirasi dari kalender tertua dari 24 micro-seasons di Jepang, setiap hidangan yang dibuat di Koyo menghadirkan cita rasa yang memberi penghormatan pada hubungan antara alam dan komunitas.

Ada pula fasilitas Devarana Wellness. Fasilitas ini menawarkan ragam pilihan mulai dari Fitness & Movement, Holistic Wellness Program, Massage, Meditation & Mindfulness, Signature Experiences, Skin Health Facials, Spa, kolam berenang, dan masih banyak lagi.

Video Terkini